Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Aksi Penculikan Makin Marak, Yuk Edukasi Si Kecil

Kasus penculikan anak di bawah umur makin meresahkan orangtua di mana pun. Berkali-kali, tersiar kabar tentang tindak kejahatan ini di sekolah, di pusat perbelanjaan, taman bermain, hingga rumah pribadi. Ini tentunya meningkatkan kewaspadaan Mom untuk menjaga keamanan anak. Selain dari orang-orang di sekitar anak, yuk berikan edukasi tepat agar anak  terhindar dari penculikan.

Featured Story

Anak Supel Rentan Gangguan, Dorong untuk Berani Lapor

  1. Mengajarkan untuk Selalu Waspada

     

    Siapa yang tidak bangga memiliki anak yang supel dan mudah bergaul? Walaupun begitu, Mom wajib mengajarkan bahwa tidak semua orang yang baru saja dikenalnya memiliki niat baik. Biasakan untuk tidak langsung mempercayai orang asing yang membujuk dengan memberikan makanan, mainan, atau uang. Jangan lupa tanamkan sejak dini agar anak mampu menolak pemberian orang lain, tanpa ada pendampingan dari orangtua.

  2. Membacakan Buku Bertopik Sama

     

    Jika anak belum bisa memahami topik yang cukup berat ini, bantu dengan menggunakan media yang menarik minatnya, misalnya membacakan buku atau artikel yang berhubungan dengan aksi penculikan anak. 

    Pilih bacaan yang memiliki bahasa sederhana, sehingga mudah dipahami oleh anak-anak. Jelaskan apa itu penculikan, ciri-ciri orang yang memiliki niat buruk, dan apa yang harus dilakukan untuk menghindari aksi kejahatan tersebut. Jangan lupa menjawab pertanyaan yang diajukan dengan sejelas mungkin dan beri kesempatan untuk mendiskusikannya bersama.

  3. Ingatkan Anak untuk Tidak Terlalu Jauh

     

    Aksi kejahatan seringkali terjadi karena ada kesempatan. Kasus penculikan anak yang terjadi di ruang publik biasanya dipicu anak yang terpisah di pusat perbelanjaan atau tempat wisata yang padat pengunjung. Usahakan untuk selalu mengingatkan anak agar tetap berada di dekat orangtua saat bepergian.

    Tanamkan hal-hal apa saja yang harus dilakukan saat terpisah dari orangtua. Mulai dari diam di tempat, mencari bantuan pada orang terpercaya, dan meneriakkan nama keras-keras. Biasakan juga agar anak selalu meminta izin pada orangtua untuk pergi ke suatu tempat, dan dampingi jika diperlukan.

  4. Ajarkan untuk Membela Diri

     

    Membekali anak untuk bersikap berani dan membela diri tidak hanya diperlukan saat menghadapi bully, tapi juga saat ada orang baru dikenal yang mengajaknya secara paksa. Ajarkan untuk berlari, berteriak, menggigit, atau menendang agar anak bisa melepaskan diri dari penculik dan mencari bantuan. Jika perlu, ikutkan ke komunitas bela diri untuk mendapatkan keterampilan dalam menjaga keselamatan dan keamanannya.

    Waspadai aksi penculikan anak yang dapat terjadi kapan dan di mana saja, dengan mengajarkan hal-hal ini pada anak sejak dini.

Yuliana Yoeli
makasih info nya
Explore More

Semangkuk Sup Ayam Hangat untuk si Buah...

Article- 27 Nov 2015

Tetap Sehat Walau Makan di Luar

Article- 18 May 2015

Perilaku Prososial Anak-Anak Pra-Remaja

Article- 30 Oct 2014