Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Anak Spesial, Orangtua Spesial

Ketika mom merasa ada yang salah atau perkembangan buah hati tidak normal, segeralah berkonsultasi kepada dokter anak. Lalu dokter akan melakukan test screening untuk menentukan apakah anak mom mengalami kelainan atau tidak.  Perkembangan otak anak berlangsung hingga dia berusia 5 tahun, yang terdiri dari perkembangan motorik halus, kasar, bicara bahasa, interaksi dan kecerdasan. 

Featured Story

Kondisi Yang Dapat Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas Anak

Ketika hasil diagnosa dokter menyatakan anak mom tidak normal atau Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), hendaknya mom tegarkan hati dan tegakkan kepala. 

 

Karena setiap orangtua yang dikarunia ABK hendaknya mampu menerima, menjaga, merawat serta melindungi anak tersebut. Keikhlasan orang tua sebagai langkah awal teramat penting dalam proses awal keberhasilan penanganan anak. 

Hendaknya mom pun mengenali jenis penyakit yang di derita anak mom sedari dini. 

 

Karena mereka memiliki keterbatasan serta hambatan, maka ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi untuk menutupi kekurangan nya. Misalnya anak tuna netra yang mengalami gangguan pada penglihatan diajari huruf  dan tulisan Braille dengan meraba menggunakan tangan. 

 

Lain halnya dengan anak hiperaktif yang dikenal juga dengan anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity  Disorder) dengan kata lain anak yang mengalami ganguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Pada penyakit ini, yang diserang adalah otak, sehingga untuk mencari penyebabnya digunakan beberapa alat pencitraan otak seperti Positron Emission Tomography (PET) serta Magnetic Resonance Imaging (MRI). Untuk penderita dibawah usia 5 tahun, anak di terapi perilaku dahulu oleh psikolog anak yang mengajari mom dan dad agar bisa mempraktekannya di rumah. Jenis terapi yang diberikan sesuai dengan diagnosa penyakit, apakah anak mom termasuk kedalam ADHD tipe kombinasi yang mudah pecah perhatiannya atau ADHD tipe kurang mampu memperhatikan yang susah mengikuti suatu instruksi atau ADHD tipe dominan hiperaktif-impulsif yang cenderung energik dan suka melompat kesana kemari.

 

Ada lagi penyakit Anak Berkebutuhan Khusus yang sulit di diagnosa, yaitu Disleksia. Anak disleksia mempunyai kesulitan dalam membaca, mengeja, menulis, dan berhitung. Namun, tingkat intelegensinya normal atau malah melebihi rata-rata.

Mengapa sulit terdiagnosa? Karena diperlukan kerjasama antara neurolog anak dengan psikolog. Tes baca tulis ataupun terapi brain gym bukanlah solusi, namun terapi berbasis bukti (evidence based therapy) bisa menjadi solusi. Tidak ada kata sembuh untuk disleksia, namun gejalanya makin samar karena anak berhasil menemukan cara lain untuk membaca, menulis, dan mengeja. 

Beberapa tips untuk  mendeteksi disleksia:

 

Diagnosa berdasarkan riwayat keluarga, observasi di kelas, dan pemeriksaan psikometrik mengeja, membaca, dan bahasa

 

Bila anak kesulitan membaca dan berbicara pada usia 6 tahun, mom perlu waspada.

 

Pemeriksaan tambahan berupa tes kecerdasan, atensi, daya ingat, kemampuan bahasa umum, dan matematika

 

Ajari anak untuk berani bercerita tentang kesulitannya dan jangan menertawakan kekurangannya. Ajak dia konseling kepada psikolog agar mom lebih cepat tahu penyebabnya kesulitannya tersebut.

 

Ketika mom sudah mengetahui bahwa anak mom terdeteksi disleksia, pastikan anak mendapat asesmen yang layak bersama psikolog. Asesmen tersebut bertujuan agar mom mengerti kelemahan anak dan membantu mengatasi tantangan mereka lebih baik.

Carilah informasi dari program pelatihan yang ditawarkan sekolah atau institusi pemerintah mengenai diskleksia dan bergabunglah dengan komunitas orangtua atau anak disleksia sehingga mom tidak merasa sendirian dan mempunyai wadah untuk bertanya. 

 

Apapun gejala yang di derita anak mom, deteksi dini sangat memegang peranan penting sehingga mom bisa mengetahui cara penanganan serta metode penanganan yang tepat. 

 

 

 

Puji Suprihatin
alhambulillah ke2 anakku semua lahir normal tdk kurang suatu apapun...
Puji Suprihatin
tx artikelnya
Explore More

Aktivitas Fisik Asyik Buat Anak Tanpa ke...

Article- 09 Feb 2018

Mengapa Anak Merengek?

Article- 25 Mar 2014

Mengatasi Si Kecil yg Picky Eater...

Tips & Trick- 08 Nov 2011