Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Cara Mendisiplinkan Anak

Disiplin berasal dari bahasa Latin “deciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan perilaku. Jika disimpulkan, disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dapat dipercaya, termasuk melakukan kegiatan atau pekerjaan tertentu yang dirasakan merupakan suatu tanggung jawab.

Featured Story

Liburan yang ‘Bersahabat’ dengan Anak

 

Cara mendisiplinkan anak bisa dengan cara otoriter, cara bebas dan cara demokratis:

 

1. Cara Otoriter

Orangtua menentukan aturan-aturan dan batasan-batasan yang mutlak harus ditaati oleh anak. Anak harus patuh dan tunduk dan tidak ada pilihan lain yang sesuai dengan kemauan atau pendapatnya sendiri. Kalau anak tidak patuh maka anak akan diancam dan dihukum.

Dengan cara otoriter, ditambah dengan sikap keras, mengancam dan memberi hukuman akan menjadikan anak “patuh” dihadapan orangtuanya, tetapi dibelakang orangtuanya anak akan menunjukkan sikap menentang atau melawan, karena anak merasa “dipaksa”. Misalnya jika anak ABG pulang sekolah tidak tepat waktu, maka hukumannya adalah tidak mendapat uang jajan selama 1 minggu. Jika anak tidak mendapat kesempatan untuk memberi penjelasan, anak akan merasa kecewa dan mengakibatkan hilangnya kebebasan

 

2. Cara Bebas

Biasanya orangtua membiarkan anak mencari dan menemukan sendiri tata cara yang memberi batasan-batasan pada tingkah lakunya. Pada hal-hal yang kira-kira orangtua anggap “keterlaluan” orangtua baru bertindak.

Dengan cara bebas pengawasan biasanya menjadi longgar, anak telah terbiasa mengatur sendiri apa yang dianggapnya baik, orangtua tidak biasa bergaul dengan anak dan biasanya pada anak timbul rasa egois yang terlalu kuat dan mudah menimbulkan kesulitan kalau harus menghadapi larangan-larangan yang ada dilingkungan sosialnya

 

3. Cara Demokratis 

Menghargai dan memperhatikan kebebasan anak, namun kebebasan yang tidak mutlak dan bimbingan yang penuh pengertian dari orangtuanya. Cara demokratis menumbuhkan rasa tanggung jawab dan percaya diri pada anak. Cara demokratis juga menumbuhkan rasa empati pada anak. Misalnya, orangtua selalu mengajak berdiskusi anak disaat ada sesuatu yang harus diputuskan secara bersama, ketika Dad ingin membeli mobil baru, anak yang sudah cukup besar bisa diajak ikut memilih kendaraan apa yang akan mereka beli.

 

Nah, Mom & Dad, sekarang tergantung kita, cara apa yang sebaiknya kita gunakan untuk mendisiplinkan anak-anak kita. 

Sri Utami Saroh
Kalau saya lebih memilih Cara Demokratis min. Orang tua bisa turut serta mengembangkan disiplin anak sambil bekerjasama
Sri Utami Saroh
Terima kasih artikelnya, snagat bermanfaat sekali
Explore More

Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Article- 16 Mar 2015

Membentuk Pribadi Anak Mandiri

Article- 06 Sep 2017

Social Media Achievement Award untuk Ibu...

- 24 Nov 2011