Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Dengarkan Pendapat Anak

UU RI No 23 tahun 2002, Pasal 10: “Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.”

Featured Story

Diskusi agar Anak Lebih Berprestasi

 

Mengutip dari pasal diatas, tertulis jelas bahwa setiap anak mempunyai hak untuk didengar dan menyatakan pendapatnya. Baik itu seorang bayi yang menyatakan protes dengan menangis karena tidak suka makanan yang diberikan, anak umur 2 tahun yang bicaranya masih terbata-bata lalu minta tolong diambilkan mainan di atas lemari, hingga anak usia 7 tahun yang berusaha menjelaskan kejadian bermain dengan adiknya sehingga adiknya jatuh karena tergelincir dengan cerita yang tidak runtut. 

 

Dengan terbiasa mendengarkan pendapat anak sedari kecil, ketika dia dewasa anak pun akan mau mendengarkan pendapat serta nasihat dari Mom serta Dad. Karena ketika anak di usia 10 tahun keatas, dimana nilai pertemanan dan lingkungan sosial sudah lebih mendominasi dirinya maka mengajak anak berbicara dan menanamkan pendapat orangtua menjadi lebih sulit, seperti terdapat tembok pemisah yang sulit untuk ditembus. 

 

Berikut beberapa tips agar komunikasi terjalin dengan lancar:

 

1. Komunikasi dua arah dan saling mendengarkan

Itu kunci yang harus Mom dan Dad terapkan sedari dini, sehingga anak merasa keberadaan dirinya pun dianggap. Libatkan anak dalam mengambil keputusan saat menentukan menu makanan esok hari misalnya atau pergi ke mana hari Sabtu nanti

 

2. Jangan menyelak pembicaraan anak

Ketika anak sedang berpendapat, dengarkan hingga dia selesai bicara. Bahkan ketika dia emosi dan bicara dengan menangis dan bicaranya terbata-bata. Dengan memberi kesempatan anak berekspresi, anak pun merasa menjadi seseorang yang dianggap oleh Mom dan Dad

 

3. Ciptakan topik favorit bersama

Setiap anak menyukai permainan. Ketika dia mengajak Mom bermain, cobalah untuk semangat mengikuti permainannya dan berikan fokus hanya untuk dirinya. Permainan tidak perlu hal yang mahal. Bahkan permainan pun bisa diselipkan dalam kegiatan Mom sehari-hari. Misalnya ketika Mom mempunyai deadline pekerjaan, berikan anak kegiatan mewarnai lalu berikan tantangan. Ketika Mom selesai bekerja 1 hal, anak bisa selesai mewarnai berapa gambar. Lalu berikan dia ice cream sebagai hadiah karena sudah menemani Mom bekerja dan bisa main sendiri

 

4. Bahasa tubuh

Berbicara kepada anak dengan bahasa tubuh yang baik seperti belaian, tatapan mata kepada mata anak, nada bicara tenang serta sopan akan membuat anak menjadi tenang serta bisa menuangkan isi hatinya dengan tenang.

Vonny Kurniati
makasih byk utk tips2nya yaa, bermanfaat sekali^^
Dewi De
kadang sulit untuk mendengarkan anak, ego sebagai orang tua sangat besar.. terimakasih tips..sangat membantu
Explore More

Bahan Makanan dan Minuman yang Perlu...

- 19 Dec 2013

Menyikapi Hubungan Kakak Beradik Yang...

Tips & Trick- 24 Apr 2013

Bentuk Apresiasi Sesuai Umur Anak

Article- 02 Sep 2014