Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Hindari: Bertengkar di Depan Anak

Wajar jika Mom dan Dad sesekali mengalami beda pandangan atau pendapat dan kemudian bertengkar. Namun, sebaiknya Mom dan Dad selalu memikirkan kondisi mental anak ketika terpaksa bertengkar di sekitar anak. 

Featured Story

Bantu-Bantu, Yuk…

Pertengkaran orangtua biasanya akan membuat anak gelisah. Bahkan bayi pun dapat merasakan jika ada sesuatu yang tak beres di antara orangtuanya. Kadang-kadang perasaan itu diungkapkannya dengan sikapnya yang tiba-tiba menjadi rewel. Pada anak usia balita, karena daya pikirnya belum berkembang, biasanya berpikir dan percaya bahwa merekalah biang penyebab pertengkaran orangtua. Akibatnya anak akan merasa bersalah. Sementara bagi anak yang lebih besar, misalnya usia SD atau remaja, yang muncul biasanya adalah perasaan cemas jangan-jangan orangtuanya akan bercerai, sesuatu yang menakutkan bagi mereka.

Efek Bertengkar di Depan Anak 

Ternyata, bertengkar di depan anak dengan hebat dapat berefek buruk terhadap anak, bahkan memengaruhi anak hingga masa dewasanya nanti. Efek yang dapat terjadi:

- Anak merasa bahwa amarah adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan sebuah masalah.

- Jika orangtua sering bertengkar, anak akan menekan perasaan khawatir dan takutnya dalam-dalam sehingga ia menjadi pribadi yang pasif dan introvert.

- Ketika anak sudah menikah, ia juga sulit untuk memiliki hubungan positif dengan pasangan.

- Anak yang sensitif akan merasakan luka yang dalam dan dapat mengganggunya secara psikologis (depresi) hingga harus mengatasi kondisinya dengan bantuan ahli.

Bila Pertengkaran Tidak Dapat Dihindari 

Lebih baik anak memang tidak melihat Mom dan Dad bertengkar di hadapannya, apalagi jika terlalu sering. Namun jika tak dapat dihindari, sebaiknya lakukan langkah-langkah berikut:

- Jika anak terlihat khawatir, katakan dengan tegas bahwa pertengkaran yang terjadi adalah bukan kesalahannya. Jelaskan dengan baik sesuai usia anak, mengapa Mom dan Dad bertengkar.

- Hindari menggunakan kata kasar dan jangan membuat pertengkaran menjadi berlarut-larut, bahkan berhari-hari.

- Ketika anak bertanya mengapa Mom dan Dad bertengkar, jelaskan bahwa baik Mom maupun Dad adalah individu-individu yang berbeda yang bisa saja berbeda pendapat.

 - Untuk anak yang lebih besar (usia sekolah), sudah bisa Mom ajak bicara cukup serius. Katakan bahwa pertengkaran dapat terjadi sesekali, namun itu bukan berarti kedua orangtuanya akan berpisah. 

- Jadilah pendengar yang baik dan dengarkan apa yang mereka rasakan. Berikan pelukan dan kembalikan rasa nyaman anak setelah harus melihat pertengkaran antara kedua orangtuanya.

Jika ada masalah yang cukup serius diantara Mom dan Dad yang dapat berakhir dengan perceraian, sebaiknya siapkan anak untuk menghadapi kondisi yang terburuk. Mom dan Dad, masalah yang berlarut-larut dapat mengganggu kehidupan rumah tangga Anda di kemudian hari. Itu sebabnya menghabiskan waktu berduaan tanpa anak secara rutin dapat memperkuat hubungan Anda berdua. 

Susi Erna Wati
Tips yang bagus
Susi Erna Wati
Bertengkar di depan anak itu tidak baik
Explore More

Olahraga Seru dan Sehat untuk Anak

Article- 31 Mar 2017

Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Anak

Tips & Trick- 26 May 2014

Wisata Edukatif di Batu Secret Zoo

Article- 23 Dec 2013