Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Ini Lho Penyakit yang Tidak Perlu Pemberian Antibiotika

Selama ini, anggapan antibiotik menjadi obat ampuh bagi segala penyakit masih banyak dipercaya oleh masyarakat, terutama yang awam dengan dunia kesehatan. Padahal tidak semua penyakit disebabkan oleh bakteri, justru penyebab penyakit dengan gejala batuk, pilek, muntah, dan diare yang sering diidap oleh anak-anak adalah virus.

Featured Story

Sisipkan Sayuran ke dalam Bekal Sekolah

Penggunaan antibiotik yang kurang tepat justru menimbulkan resistensi bakteri atau kebal terhadap pengobatan yang diberikan, sehingga membutuhkan dosis yang lebih kuat. Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa penyakit yang sebenarnya tidak membutuhkan antibiotik.

  1. Infeksi Telinga

     

    Gangguan kesehatan yang satu ini sering dialami oleh anak-anak di usia muda. Sebenarnya, tanpa obat-obatan, sebagian besar infeksi telinga dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu dua hingga tiga hari, terutama untuk anak-anak yang berusia 2 tahun atau lebih. Penggunaan antibiotik hanya diperlukan saat ia mengalami infeksi yang cukup berat, sehingga menimbulkan rasa nyeri yang tidak tertahankan.

  2. Infeksi Stafilokokus

     

    Bakteri Staphylococcus aureus sebenarnya tidak menyebabkan bahaya apa pun, tapi bisa menyebabkan infeksi kulit dan sepsis (kondisi di mana tubuh bereaksi hebat terhadap bakteri). Walau terdengar mengerikan, penyakit ini tidak selalu perlu ditangani dengan pemberian antibiotik. Bisa juga melakukan operasi pengangkatan jaringan mati yang terinfeksi, penghilangan benda asing yang menjadi pemicu infeksi, dan sering mencuci tangan.

  3. Radang Tenggorokan

     

    Sistem kekebalan tubuh anak yang belum terlalu kuat rentan diserang oleh pilek, batuk, dan seringkali disertai dengan demam. Namun sebagian besar kasusnya disebabkan oleh virus, sehingga pemberian antibiotik tidak akan membantu anak untuk sembuh lebih cepat. 

    Untuk radang yang berlangsung satu atau dua hari hanya memerlukan obat anti inflamasi non-steroid. Sepanjang tidak ditemukan infeksi pada telinga, tenggorokan, maupun saluran pencernaan, maka penggunaan antibiotik dapat ditekan.

  4. Sinusitis

     

    Penyakit yang satu ini juga disebabkan oleh virus dan seringkali akan menghilang tanpa pengobatan, setelah berlangsung sekitar satu minggu. Jadi, penderita sinusitis tak selalu membutuhkan antibiotik untuk menanganinya. Tapi, pertimbangkan penggunaan antibiotik jika gejala sinusistis memburuk karena bakteri bisa saja tumbuh di lendir sinus.  

    Menurut Erich Voigt, M.D., direktur divisi THT di NYU Langone Medical Center, infeksi sinus disebabkan oleh virus, sama halnya dengan pilek atau flu. Virus ini kemudian membuat cairan lendir begitu tebal dan menyulitkan pernapasan. Lalu, bakteri akan tumbuh di lendir atau mukosa, seperti itulah cara virus berubah menjadi infeksi bakteri. 

    Jadi, jika gejala menjadi semakin parah atau tidak juga mereda dalam waktu sekitar sepuluh hari, segera periksa ke dokter ya, Mom.

    Mom perlu ingat bahwa antibiotik hanya ditujukan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, bukan virus. Oleh karena itu, penting mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu, sehingga tidak sembarangan mengobati gangguan kesehatan pada anak dengan menggunakan antibiotik.

Devy Listyarini
artikel nya sangat bermanfaat
Mamanya Chrisna
makasih infonya
Explore More

Aktivitas Penghilang Stres yang Efektif...

Article- 11 Mar 2018

Anak Supel Rentan Gangguan, Dorong untuk...

Article- 23 Nov 2017

Weekend Seru: Bermain Air Bersama Anak

Article- 27 Feb 2017