Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Memasukkan Anak ke Komunitas yang Tepat

Saat ini, memasukkan anak ke sebuah komunitas memang sering menjadi pilihan orangtua agar si Kecil dapat mengasah keterampilannya, sekaligus mendorongnya lebih pintar dalam bersosialisasi. Bagaimana cara memilih komunitas yang tepat untuk anak?

Featured Story

Tips Bangun Kepercayaan Diri pada Anak

 

Berkompetisi dan berkolaborasi

Memasukkan anak ke sebuah komunitas, entah itu seni, olahraga, atau akademik, salah satunya bertujuan agar anak mampu berkompetisi dan berkolaborasi. Berikut adalah beberapa keuntungan bila anak masuk ke dalam sebuah komunitas:

  1. Mengembangkan karakter si Kecil. Ia bisa memahami kelebihan maupun kekurangannya, karena dalam kompetisi belum tentu ia selalu menang.
  2. Meningkatkan nilai dan kepercayaan diri. Jika anak Mom berhasil melakukan sesuatu, ia akan bangga dengan dirinya. Semakin baik pula penilaiannya terhadap diri sendiri.
  3. Mendorong minatnya. Saat anak memiliki sebuah cita-cita, ia tak takut untuk berkompetisi memperjuangkan cita-citanya. Ia akan semakin yakin dengan pilihannya tersebut.
  4. Kepuasan pribadi. Si Kecil dapat merasa puas dengan jerih payahnya, bahkan dapat ‘mengalahkan’ orang lain. Tentunya selama masih dalam batas kewajaran.
  5. Menguasai diri dan bersikap sportif. Kalah dan menang adalah hal yang wajar dalam sebuah kompetisi. Anak belajar untuk mengelola emosinya agar tidak memberi respon berlebihan saat menang maupun kalah.

 

Cara memilih komunitas yang tepat

  1. Sesuaikan dengan minat, bakat, hobi, dan kemampuan anak. Hindari ikut bergabung hanya karena minat tanpa melihat bakat dan kemampuan yang ada sehingga tidak optimal.
  2. Perhatikan jadwalnya. Jangan sampai terjadi bentrokan jadwal dan mengganggu aktivitas lainnya.
  3. Bukan sekadar ikut-ikutan. Hindari mengikutkan anak pada sebuah komunitas karena terdorong Mom lainnya atau karena dorongan anak yang ingin ikut teman-temannya. Jika hanya ikut-ikutan, kemungkinan besar tidak akan bertahan lama karena berbagai alasan.
  4. Jangan sampai mengusik kegiatan belajar. Jangan sampai gara-gara mengikuti kegiatan di komunitas membuat prestasi akademiknya menurun. Bisa jadi karena terlalu capek dan sibuk, si Kecil malah jadi jarang belajar dan mengerjakan PR-nya.
  5. Siapa yang terlibat? Sebagai orangtua, ada baiknya Mom mengetahui atau bahkan mengenal siapa pembimbingnya, siapa pelatihnya, siapa pesertanya. Suatu waktu Mom bisa saja terlibat dalam kegiatan komunitas tersebut.
Muyasaroh
bagus sekali artikelnya
Yuliana Yoeli
makasih info nya
Explore More

Messy Play: Asyik dan Mendidik

Article- 13 Apr 2015

Membaca Label Nutrisi

Article- 06 May 2015

Menumbuhkan Empati dan Toleransi Anak

Article- 16 Feb 2016