Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Waspadai Tanda-Tanda Stres pada Anak

Orang dewasa seperti Mom seringkali iri melihat kehidupan anak-anak yang tampak sederhana dan tanpa bebas. Tapi jangan salah, walau pekerjaan utamanya hanya bermain dan belajar, tapi mereka pun rentan mengalami stres jika bertemu hal baru. Walau menjadi bagian dari proses tumbuh kembang yang normal, stres yang berlebihan pun kurang baik. Yuk, waspadai beberapa tandanya berikut ini.

Featured Story

Berapa Lama Sih Waktu Bermain yang Tepat untuk Anak? Ini Jawabannya

  1. Perubahan Sikap

    Anak-anak, terutama yang masih kecil, sering mengalami kesulitan untuk mengekspresikan perasaan saat takut, cemas, atau marah. Tidak heran jika akhirnya perasaan yang terpendam ini muncul lewat perubahan perilaku. Mulai dari murung, tiba-tiba tidak menyukai aktivitas yang dulunya disukai, takut jika ditinggalkan oleh orangtua maupun guru, hingga menunjukkan sikap memberontak.

    Jangan langsung menuduh anak nakal, lho Mom. Bisa jadi perilaku negatif ini disebabkan oleh stres yang mereka alami. Penyebabnya pun beragam, dari tekanan di sekolah, permasalahan di keluarga, atau baru saja pindah ke lingkungan yang baru.

  2. Selalu Terlihat Khawatir

    Jika anak tampak mengkhawatirkan berbagai hal dan sangat cemas, ini mungkin mengindikasikan ada sesuatu dalam pikiran mereka. Mungkin bagi orang dewasa, masalah yang dipikirkan anak-anak terlihat sepele, tapi jangan jangan mengabaikan atau menertawakan ketakutan mereka. Psikolog Elaine Douglas dari situs WebMD menyarankan untuk memberikan banyak pelukan dan menganggapnya serius.

    Anak-anak sering menggigit kuku, kembali menghisap jempol, atau memainkan rambut bisa jadi pertanda stres. Apalagi jika mereka biasanya tidak melakukan hal-hal tersebut, sebaiknya segera tanyakan masalah yang sedang ia alami.

  3. Mudah Marah

    Anak mudah marah dan tersinggung karena hal-hal kecil, misalnya ada makanan yang tidak disukainya atau sekadar bertabrakann dengan teman-temanya di sekolah? Jangan dianggap remeh, Mom.

    Walau bisa jadi sikap agresifnya dipicu oleh perubahan hormonal, seperti lonjakan testosteron pada anak laki-laki, tapi jika dibarengi dengan kecemasan dan frustasi, mungkin ada masalah yang sedang dihadapinya. Selain mengajaknya berbicara, Mom juga bisa melihat bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain. Terkadang mereka tampak biasa saja di rumah, tapi sering bertindak agresifi di lingkungan luar.

  4. Sulit Tidur

    Tekanan yang dialami anak-anak dapat menyebabkan masalah tidur. Kekhawatiran yang selalu membayanginya dapat keluar dalam mimpi buruk, sehingga membuatnya sering terbangun dan enggan tidur kembali. Akibatnya, kurang tidur justru membuat mood anak mudah memburuk dan memperparah tingkat kecemasannya. Jika Mom mulai khawatir akan gejala-gejala stres yang dialami anak-anak dan merasa tidak berdaya membantunya, mintalah bantuan pada tenaga profesional, seperti seorang psikolog.

    Jangan remehkan perubahan sekecil apapun pada anak, dan bantu mereka untuk mengatasi masalahnya, agar tidak sampai berujung stres.

Explore More

Maksimalkan Waktu Bersama Anak

Article- 06 Jan 2017

Waspadai Datangnya Musim Pancaroba Dengan...

Article- 19 Nov 2013

Membiasakan Anak Hidup Bersih

Tips & Trick- 23 Dec 2016