7 Alasan Menunda Vaksinasi pada Anak
Vaksinasi atau imunisasi adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan anak Anda tetap sehat dan terlindung dari ancaman penyakit. Namun, banyak orangtua khawatir apakah pemberian vaksin cukup aman jika sang buah hati mengalami pilek, alergi, dan kondisi medis lainnya.
Nyatanya, hampir seluruh imunisasi aman bagi kebanyakan anak-anak. Namun, ada beberapa alasan yang mungkin masuk akal bagi para orangtua untuk menunda atau bahkan tidak memberi vaksinasi kepada anak. Untuk keamanan, konsultasikan kepada dokter anak, manakah di antara alasan-alasan di bawah ini yang relevan dengan anak Anda.
1. Mengalami reaksi parah terhadap vaksin sebelumnya
Salah satu alasan utama untuk menghindari vaksinasi bagi anak adalah reaksi alergi yang parah terhadap vaksin sebelumnya. Demikian menurut Robert W Frenck, Jr, MD, profesor kesehatan anak di Cincinnati Children Hospital Medical Center, Ohio.
Reaksi-reaksi alergi "Hampir tidak pernah terjadi," kata Dr Frenck, tetapi yang muncul bisa berupa gatal-gatal, kesulitan bernapas, atau penurunan tekanan darah. Reaksi serius lain, seperti demam tinggi, sakit kepala, dan kebingungan, juga termasuk kasus langka yang dilaporkan.
2. Alergi telur
Vaksin untuk flu dan virus campak dibuat dalam telur ayam. Namun, pemberian vaksin tersebut masih bisa diberikan kepada anak Anda, bahkan jika ia mengalami alergi telur.
"Salah satu cara untuk memberikan vaksin flu kepada anak-anak yang alergi terhadap telur adalah dengan memberikannya dalam dosis yang kecil," kata dr Andrew Hertz, MD, spesialis anak dari University Hospital Rainbow Babies & Children Hospital, di Cleveland.
Komite Penasihat untuk Progam Imunisasi di AS baru-baru ini merekomendasikan bahwa orang dengan alergi telur boleh mendapatkan vaksinasi flu. Studi telah mencatat bahwa orang-orang bahkan dengan alergi telur tidak mengalami reaksi terhadap vaksin, mungkin karena jumlah protein telur di dalamnya sangat kecil.
3. Demam tinggi
"Jika anak Anda mengalami demam di atas 38,5 derajat celcius, konsultasikan kepada dokter apakah Anda harus menunda vaksinasi," saran dr Hertz. "Anda tidak akan tahu jika demam merupakan efek samping dari vaksin," kata dr Hertz. Namun ia menyarankan, jika Anda menunda vaksinasi karena demam, ingatlah untuk menjadwal ulang.
4. Asma
Anak-anak dengan asma atau mengalami gangguan kondisi paru-paru lainnya harus menjadi orang yang terdepan untuk mendapatkan vaksinasi flu setiap tahunnya. Pasalnya, flu bisa menjadi masalah besar bagi mereka dengan gangguan kesulitan bernapas.
Namun, Anda harus menghindari jenis vaksin flu nasal (vaksin yang disemprotkan) karena vaksin tersebut mengandung virus hidup; tidak seperti vaksin yang disuntik, yang merupakan virus mati. "Ini mungkin akan menyebabkan serangan asma," kata dr Hertz.
5. Steroid dosis tinggi
Jika anak Anda menggunakan kortikosteroid dosis tinggi (yang mematikan reaksi kekebalan terlalu aktif), Anda harus menghindari vaksin virus hidup, termasuk vaksin flu nasal, rotavirus, MMR, varisela (cacar air), dan zoster (herpes), sampai beberapa minggu setelah ia berhenti memakai steroid.
Menurut dr Frenck, steroid dosis tinggi biasanya diminum untuk jangka waktu yang relatif singkat untuk mengobati asma atau kondisi lain. Obat ini dapat menurunkan aktivitas sel-sel imun yang melawan infeksi virus. Namun, dosis rendah steroid yang dihirup tidak masalah dalam vaksinasi.
6. Kekebalan tubuh rendah atau kemoterapi
Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kemoterapi, atau mereka yang menerima pengobatan imunosupresif untuk penyakit autoimun seperti peradangan usus atau rheumatoid arthritis (RA), juga harus menghindari vaksin virus hidup. Meskipun membunuh, virus vaksin tetap aman dan diperlukan untuk melindungi anak-anak dengan kondisi seperti itu.
7. HIV-positif
"Secara umum, anak-anak dengan HIV harus mendapatkan vaksinasi selama sistem kekebalan tubuh mereka tidak terlalu terganggu," kata Ciro Sumaya, MD, profesor dari Texas A&M Health Science Center School of Rural Public Health, College Station.
Satu-satunya pengecualian adalah vaksin flu hidup. Jika tidak, asalkan anak dengan HIV memiliki jumlah T-sel dalam rentang yang dapat diterima, maka ia cukup aman untuk dapat menerima vaksin virus hidup, termasuk MMR, varisela, dan rotavirus.
7 Alasan Menunda Vaksinasi pada Anak
7 Alasan Menunda Vaksinasi pada Anak
oleh Mom
Suni Maryanti
24 / 04 / 2014
Vaksinasi atau imunisasi adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan anak Anda tetap sehat dan terlindung dari ancaman penyakit. Namun, banyak orangtua khawatir apakah pemberian vaksin cukup aman jika sang buah hati mengalami pilek, alergi, dan kondisi medis lainnya.
Nyatanya, hampir seluruh imunisasi aman bagi kebanyakan anak-anak. Namun, ada beberapa alasan yang mungkin masuk akal bagi para orangtua untuk menunda atau bahkan tidak memberi vaksinasi kepada anak. Untuk keamanan, konsultasikan kepada dokter anak, manakah di antara alasan-alasan di bawah ini yang relevan dengan anak Anda.
1. Mengalami reaksi parah terhadap vaksin sebelumnya
Salah satu alasan utama untuk menghindari vaksinasi bagi anak adalah reaksi alergi yang parah terhadap vaksin sebelumnya. Demikian menurut Robert W Frenck, Jr, MD, profesor kesehatan anak di Cincinnati Children Hospital Medical Center, Ohio.
Reaksi-reaksi alergi "Hampir tidak pernah terjadi," kata Dr Frenck, tetapi yang muncul bisa berupa gatal-gatal, kesulitan bernapas, atau penurunan tekanan darah. Reaksi serius lain, seperti demam tinggi, sakit kepala, dan kebingungan, juga termasuk kasus langka yang dilaporkan.
2. Alergi telur
Vaksin untuk flu dan virus campak dibuat dalam telur ayam. Namun, pemberian vaksin tersebut masih bisa diberikan kepada anak Anda, bahkan jika ia mengalami alergi telur.
"Salah satu cara untuk memberikan vaksin flu kepada anak-anak yang alergi terhadap telur adalah dengan memberikannya dalam dosis yang kecil," kata dr Andrew Hertz, MD, spesialis anak dari University Hospital Rainbow Babies & Children Hospital, di Cleveland.
Komite Penasihat untuk Progam Imunisasi di AS baru-baru ini merekomendasikan bahwa orang dengan alergi telur boleh mendapatkan vaksinasi flu. Studi telah mencatat bahwa orang-orang bahkan dengan alergi telur tidak mengalami reaksi terhadap vaksin, mungkin karena jumlah protein telur di dalamnya sangat kecil.
3. Demam tinggi
"Jika anak Anda mengalami demam di atas 38,5 derajat celcius, konsultasikan kepada dokter apakah Anda harus menunda vaksinasi," saran dr Hertz. "Anda tidak akan tahu jika demam merupakan efek samping dari vaksin," kata dr Hertz. Namun ia menyarankan, jika Anda menunda vaksinasi karena demam, ingatlah untuk menjadwal ulang.
4. Asma
Anak-anak dengan asma atau mengalami gangguan kondisi paru-paru lainnya harus menjadi orang yang terdepan untuk mendapatkan vaksinasi flu setiap tahunnya. Pasalnya, flu bisa menjadi masalah besar bagi mereka dengan gangguan kesulitan bernapas.
Namun, Anda harus menghindari jenis vaksin flu nasal (vaksin yang disemprotkan) karena vaksin tersebut mengandung virus hidup; tidak seperti vaksin yang disuntik, yang merupakan virus mati. "Ini mungkin akan menyebabkan serangan asma," kata dr Hertz.
5. Steroid dosis tinggi
Jika anak Anda menggunakan kortikosteroid dosis tinggi (yang mematikan reaksi kekebalan terlalu aktif), Anda harus menghindari vaksin virus hidup, termasuk vaksin flu nasal, rotavirus, MMR, varisela (cacar air), dan zoster (herpes), sampai beberapa minggu setelah ia berhenti memakai steroid.
Menurut dr Frenck, steroid dosis tinggi biasanya diminum untuk jangka waktu yang relatif singkat untuk mengobati asma atau kondisi lain. Obat ini dapat menurunkan aktivitas sel-sel imun yang melawan infeksi virus. Namun, dosis rendah steroid yang dihirup tidak masalah dalam vaksinasi.
6. Kekebalan tubuh rendah atau kemoterapi
Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kemoterapi, atau mereka yang menerima pengobatan imunosupresif untuk penyakit autoimun seperti peradangan usus atau rheumatoid arthritis (RA), juga harus menghindari vaksin virus hidup. Meskipun membunuh, virus vaksin tetap aman dan diperlukan untuk melindungi anak-anak dengan kondisi seperti itu.
7. HIV-positif
"Secara umum, anak-anak dengan HIV harus mendapatkan vaksinasi selama sistem kekebalan tubuh mereka tidak terlalu terganggu," kata Ciro Sumaya, MD, profesor dari Texas A&M Health Science Center School of Rural Public Health, College Station.
Satu-satunya pengecualian adalah vaksin flu hidup. Jika tidak, asalkan anak dengan HIV memiliki jumlah T-sel dalam rentang yang dapat diterima, maka ia cukup aman untuk dapat menerima vaksin virus hidup, termasuk MMR, varisela, dan rotavirus.
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
10 Tanda Anak Anda Berbakat
10 Tanda Anak Anda Berbakat
Mengumpulkan informasi. Mereka yang memiliki kecerdasan mampu menangkap berbagai informasi yang mereka dengar dan menceritakannya kembali kemudian. National Association of Gifted Children (NAGC) memberi contoh, “Seorang anak berusia 6 tahun baru saja kembali dari perjalanan ke museum dan mampu menggambarkan roket yang dia lihat secara akurat.”
Besar rasa tertariknya. Anak-anak berbakat umumnya menunjukkan minat pada berbagai topik. Mereka mungkin tertarik pada dinosaurus pada bulan tertentu, lalu tertarik pada ruang angkasa di bulan berikutnya, dan seterusnya.
Menulis dan membaca lebih dini. Jika anak Anda adalah anak yang pintar, ia akan dapat membaca dan menulis pada usia dini tanpa pendidikan formal sebelumnya.
Berbakat di bidang seni. Anak-anak yang menunjukkan bakat luar biasa dalam seni atau musik atau lainnya, terkadang diyakini menjadi anak yang berbakat. Balita yang mampu menggambar sesuatu yang jelas, mampu membuat garis sempurna atau menggambarkan tingkat tinggi pemahaman tentang seni secara umum dikategorikan sebagai anak-anak berbakat.
Menunjukkan konsentrasi. Anak-anak dikenal suka lama berkonsentrasi. Tapi jika anak Anda termasuk yang suka berkonsentrasi atau tertarik pada sesuatu dengan waktu yang panjang, maka akan Anda dapat dianggap sebagai anak berbakat.
Memiliki memori yang baik. Beberapa balita yang berbakat mampu mengingat sesuatu dengan baik sejak mereka masih kecil. Contohnya, anak umur 2 tahun mampu mengingat dan menceritakan kembali peristiwa sejak ia berumur 18 bulan.
Memiliki kosakata lanjutan. Balita yang dapat berbicara pada usia dini tidak dapat dimasukkan dalam tanda-tanda anak berbakat. Tapi, jika si kecil dapat menggunakan kosakata lebih dan kalimat, maka mereka lebih pandai daripada yang Anda pikir. Contohnya, menurut NAGC, jika anak pada usia dua tahun umumnya membuat kalimat, “ada anjing.” Anak berbakat akan mampu membuat kalimat lagi, seperti “ada anjing cokelat di halaman belakang dan ia mengendus bunga kami.”
Perhatian pada detail. Anak berbakat memiliki perhatian pada detail. Anak yang lebih besar lebih mungkin ingin mengetahui secara khusus bagaimana cara sesuatu bekerja. Sementara anak yang lebih besar lagi mampu menempatkan kembali di mana mereka mengambil mainan atau tahu ketika ada sesuatu yang dipindahkan dari tempat asalnya.
Lakukan apa yang mereka inginkan. Secara umum, anak-anak tidak terlalu peduli dengan diri sendiri atau orang lain, kecuali teman mereka memiliki sesuatu yang mereka inginkan. Tapi tidak demikian halnya dengan anak-anak berbakat, mereka peduli pada orang lain dan juga sangat memperhatikan diri mereka sendiri.
Memahami sesuatu yang kompleks. Balita yang memiliki kecerdasan tinggi memiliki kemampuan untuk memahami sesuatu yang kompleks, yang berkaitan dengan hubungan dan berpikir secara abstrak. Mereka mampu memahami masalah secara mendalam dan memikirkan solusinya.
10 Tanda Anak Anda Berbakat
oleh Mom
Suni Maryanti
24 / 04 / 2014
Mengumpulkan informasi. Mereka yang memiliki kecerdasan mampu menangkap berbagai informasi yang mereka dengar dan menceritakannya kembali kemudian. National Association of Gifted Children (NAGC) memberi contoh, “Seorang anak berusia 6 tahun baru saja kembali dari perjalanan ke museum dan mampu menggambarkan roket yang dia lihat secara akurat.”
Besar rasa tertariknya. Anak-anak berbakat umumnya menunjukkan minat pada berbagai topik. Mereka mungkin tertarik pada dinosaurus pada bulan tertentu, lalu tertarik pada ruang angkasa di bulan berikutnya, dan seterusnya.
Menulis dan membaca lebih dini. Jika anak Anda adalah anak yang pintar, ia akan dapat membaca dan menulis pada usia dini tanpa pendidikan formal sebelumnya.
Berbakat di bidang seni. Anak-anak yang menunjukkan bakat luar biasa dalam seni atau musik atau lainnya, terkadang diyakini menjadi anak yang berbakat. Balita yang mampu menggambar sesuatu yang jelas, mampu membuat garis sempurna atau menggambarkan tingkat tinggi pemahaman tentang seni secara umum dikategorikan sebagai anak-anak berbakat.
Menunjukkan konsentrasi. Anak-anak dikenal suka lama berkonsentrasi. Tapi jika anak Anda termasuk yang suka berkonsentrasi atau tertarik pada sesuatu dengan waktu yang panjang, maka akan Anda dapat dianggap sebagai anak berbakat.
Memiliki memori yang baik. Beberapa balita yang berbakat mampu mengingat sesuatu dengan baik sejak mereka masih kecil. Contohnya, anak umur 2 tahun mampu mengingat dan menceritakan kembali peristiwa sejak ia berumur 18 bulan.
Memiliki kosakata lanjutan. Balita yang dapat berbicara pada usia dini tidak dapat dimasukkan dalam tanda-tanda anak berbakat. Tapi, jika si kecil dapat menggunakan kosakata lebih dan kalimat, maka mereka lebih pandai daripada yang Anda pikir. Contohnya, menurut NAGC, jika anak pada usia dua tahun umumnya membuat kalimat, “ada anjing.” Anak berbakat akan mampu membuat kalimat lagi, seperti “ada anjing cokelat di halaman belakang dan ia mengendus bunga kami.”
Perhatian pada detail. Anak berbakat memiliki perhatian pada detail. Anak yang lebih besar lebih mungkin ingin mengetahui secara khusus bagaimana cara sesuatu bekerja. Sementara anak yang lebih besar lagi mampu menempatkan kembali di mana mereka mengambil mainan atau tahu ketika ada sesuatu yang dipindahkan dari tempat asalnya.
Lakukan apa yang mereka inginkan. Secara umum, anak-anak tidak terlalu peduli dengan diri sendiri atau orang lain, kecuali teman mereka memiliki sesuatu yang mereka inginkan. Tapi tidak demikian halnya dengan anak-anak berbakat, mereka peduli pada orang lain dan juga sangat memperhatikan diri mereka sendiri.
Memahami sesuatu yang kompleks. Balita yang memiliki kecerdasan tinggi memiliki kemampuan untuk memahami sesuatu yang kompleks, yang berkaitan dengan hubungan dan berpikir secara abstrak. Mereka mampu memahami masalah secara mendalam dan memikirkan solusinya.
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
7 Cara Atasi Anak Mengemut Makanan
7 Cara Atasi Anak Mengemut Makanan
Perilaku mengemut makanan pada anak, terutama batita, tak muncul dengan sendirinya melainkan berkaitan dengan perjalanan sejarah makan si anak. Untuk mengatasi perilaku mengemut makanan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua, ini dia:
1. Berikan contoh cara makan yang benar; tunjukkan di depan anak cara menggerak-gerakan mulut dan gigi ketika makanan masuk ke dalam mulutnya.
2. Berikan makanan bertekstur secara bertahap, mulai yang halus atau cair dan berangsur kasar atau padat.
3. Acara makan dibuat menyenangkan, tidak memaksa anak untuk makan. Lakukan pendekatan positif, seperti membujuk sambil bercerita tentang makanan yang sedang dimakannya.
4. Berhenti bermain sampai acara makan selesai dan minta anak mengunyah makanannya terlebih dulu. Bisa juga membagi makanannya menjadi beberapa porsi kecil. Kalau porsi kecil itu sudah habis, anak boleh main sebentar sekitar lima menit, kemudian menghabiskan porsi kecil selanjutnya.
5. Biasakan anak makan di meja makan, televisi dimatikan, tidak sambil bermain atau berjalan-jalan. Orangtua bisa menjadikan acara menonton televisi atau bermain sebagai hadiah kalau ia sudah menyelesaikan makannya.
6. Tentukan jadwal makan dan jadwal bermain yang relatif tetap setiap hari sehingga anak tahu dan bisa bersiap makan pada waktunya, serta melakukan aktivitas selain makan di waktu lain.
7. Variasikan rasa dan bentuk makanan setiap harinya, bisa juga dihias dan dibuat dalam bentuk menarik supaya selera makan anak tergugah dan ia pun bersemangat untuk mengunyah.
7 Cara Atasi Anak Mengemut Makanan
oleh Mom
Suni Maryanti
24 / 04 / 2014
Perilaku mengemut makanan pada anak, terutama batita, tak muncul dengan sendirinya melainkan berkaitan dengan perjalanan sejarah makan si anak. Untuk mengatasi perilaku mengemut makanan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan orangtua, ini dia:
1. Berikan contoh cara makan yang benar; tunjukkan di depan anak cara menggerak-gerakan mulut dan gigi ketika makanan masuk ke dalam mulutnya.
2. Berikan makanan bertekstur secara bertahap, mulai yang halus atau cair dan berangsur kasar atau padat.
3. Acara makan dibuat menyenangkan, tidak memaksa anak untuk makan. Lakukan pendekatan positif, seperti membujuk sambil bercerita tentang makanan yang sedang dimakannya.
4. Berhenti bermain sampai acara makan selesai dan minta anak mengunyah makanannya terlebih dulu. Bisa juga membagi makanannya menjadi beberapa porsi kecil. Kalau porsi kecil itu sudah habis, anak boleh main sebentar sekitar lima menit, kemudian menghabiskan porsi kecil selanjutnya.
5. Biasakan anak makan di meja makan, televisi dimatikan, tidak sambil bermain atau berjalan-jalan. Orangtua bisa menjadikan acara menonton televisi atau bermain sebagai hadiah kalau ia sudah menyelesaikan makannya.
6. Tentukan jadwal makan dan jadwal bermain yang relatif tetap setiap hari sehingga anak tahu dan bisa bersiap makan pada waktunya, serta melakukan aktivitas selain makan di waktu lain.
7. Variasikan rasa dan bentuk makanan setiap harinya, bisa juga dihias dan dibuat dalam bentuk menarik supaya selera makan anak tergugah dan ia pun bersemangat untuk mengunyah.
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Selamat Hari KARTINI

Selamat Hari KARTINI
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tiada dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung.” ~ R. A. Kartini.
Semoga semangat Ibu Kartini selalu ada untuk kita dan anak-anak.
Selamat Hari KARTINI
oleh Mom
Widia Purnawita
24 / 04 / 2014
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tiada dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung.” ~ R. A. Kartini.
Semoga semangat Ibu Kartini selalu ada untuk kita dan anak-anak.

Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Kartini pertama putri ku shazma aqila yuda
Kartini pertama putri ku shazma aqila yuda
kemarin 21/4/2014 mrpkn kartini pertama shazma di TK A ,krn salon semua penuhjadi shazma di make up sanggul sendiri,shazma sangat antusias sekali dan nurut untuk bgun pagi di make up,,,,, shazma sangat senang.... trimakasih sayang,,, krn nurut bunda jd tidak terlambat ke kantor, dan smwnya jd lncr,,, cium syang untuk shazma
Kartini pertama putri ku shazma aqila yuda
oleh Mom
Dhanie Ela
22 / 04 / 2014
kemarin 21/4/2014 mrpkn kartini pertama shazma di TK A ,krn salon semua penuhjadi shazma di make up sanggul sendiri,shazma sangat antusias sekali dan nurut untuk bgun pagi di make up,,,,, shazma sangat senang.... trimakasih sayang,,, krn nurut bunda jd tidak terlambat ke kantor, dan smwnya jd lncr,,, cium syang untuk shazma
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
gaya Niel

gaya Niel
Niel bergaya, pake baju adat Toraja
gaya Niel
oleh Mom
Netty Sarindat
21 / 04 / 2014
Niel bergaya, pake baju adat Toraja

Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Bergaya dengan baju Adat Toraja

Bergaya dengan baju Adat Toraja
walaupun sederhana bajunya tp si Niel tetap gaya...:)
Bergaya dengan baju Adat Toraja
oleh Mom
Netty Sarindat
21 / 04 / 2014
walaupun sederhana bajunya tp si Niel tetap gaya...:)

Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Bergaya dengan baju Adat Toraja

Bergaya dengan baju Adat Toraja
walaupun sederhana bajunya tp si Niel tetap gaya...:)
Bergaya dengan baju Adat Toraja
oleh Mom
Netty Sarindat
21 / 04 / 2014
walaupun sederhana bajunya tp si Niel tetap gaya...:)

Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Bergaya dengan baju Adat Toraja

Bergaya dengan baju Adat Toraja
walaupun sederhana bajunya tp si Niel tetap gaya...:)
Bergaya dengan baju Adat Toraja
oleh Mom
Netty Sarindat
21 / 04 / 2014
walaupun sederhana bajunya tp si Niel tetap gaya...:)

Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Hari Kartini tetap semangat belajar di sekolah...

Hari Kartini tetap semangat belajar di sekolah...
Hari ini Senin, 21 April 2014, tepat 135 tahun perayaan ulang tahun ibu kita Kartini, bunda para wanita di Indonesia. Pada hari ini sekolah Belinda merayakannya dg semangat tetap belajar walaupun memakai baju daerah nusantara kegiatan belajar mengajar seperti biasa, hanya yg berbeda biasanya seragam senin adalah putih2. Sebelum masuk kelas Belinda (memakai baju kurung orange + jilbab pink) dan teman2 sekelas bersama ibu guru berfoto dahulu ...tetap semangat belajar para Kartini2 ku.....
Hari Kartini tetap semangat belajar di sekolah...
oleh Mom
Dewi Tjandra S
21 / 04 / 2014
Hari ini Senin, 21 April 2014, tepat 135 tahun perayaan ulang tahun ibu kita Kartini, bunda para wanita di Indonesia. Pada hari ini sekolah Belinda merayakannya dg semangat tetap belajar walaupun memakai baju daerah nusantara kegiatan belajar mengajar seperti biasa, hanya yg berbeda biasanya seragam senin adalah putih2. Sebelum masuk kelas Belinda (memakai baju kurung orange + jilbab pink) dan teman2 sekelas bersama ibu guru berfoto dahulu ...tetap semangat belajar para Kartini2 ku.....

Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini