10 Kesalahan Orangtua Baru
Mom Suni Maryanti
10 Kesalahan Orangtua Baru Setelah menyandang gelar orangtua baru setelah kelahiran sang buah hati, selain rasa bahagia yang sudah pasti Anda rasakan, Anda pun mau tidak mau harus berhadapan dengan hal-hal baru seperti menyusui, bangun tengah malam, mengganti popok hingga mencoba memahami makna tangisan bayi sebagai bagian dari rutinitas harian. Meskipun Anda sudah merasa mempersiapkan diri sebaik-baiknya, namun akan selalu ada beberapa hal yang terlewat. 1.Terlalu banyak barang Siapa yang dapat menahan diri dari godaan perlengkapan bayi yang lucu-lucu? Rasanya ingin membeli semua. Namun, terlalu banyak barang di dalam boks bayi justru dapat memberi stimulasi berlebih dan membuat bayi sulit tidur. Bahkan disinyalir menjadi pemicu Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) -kematian mendadak pada bayi yang disebabkan sulit bernapas karena bayi bisa saja tertimpa barang yang ada di dalam boks. Perbaiki dengan: Hindari menaruh boneka, selimut atau bantalan pelindung di sekeliling boks. Pilihlah alas kasur yang padat dan seprei dengan ukuran yang sesuai dengan besarnya kasur. Tidak perlu menggunakan bantal atau penopang kepala. 2. Lupa merawat diri Tak salah merawat anakmenjadi prioritas bagi Anda, tapi akan salah jika pada akhirnya Anda menjadi lupa untuk merawat diri sendiri, seperti menunda waktu mandi, makan bahkan buang air. Karena hal ini akan berbahaya pada kesehatan Anda. Perbaiki dengan: Luangkan waktu sesaat untuk mandi, tidak perlu terlalu lama, 5 menit saja cukup. Sementara Anda mandi, titipkan pengawasan si kecil pada orang di sekeliling Anda. Anda juga tetap bisa berolahraga dengan mengajak bayi keliling di lingkungan rumah. Jangan lupa juga konsumsi makanan yang sehat. 3. Membandingkan-bandingkan Rasa cinta terhadap anak seringkali menjadikan bunda berjiwa kompetitif dan hanya menganggap bahwa anak Anda sajalah yang lucu dan hebat. Akibatnya Anda sering membandingkan tumbuh kembang bayi Anda dengan bayi lain. Sedikit saja ada perkembangan yang tidak sesuai dengan milestone-nya, Anda langsung cemas. Kebiasaan membandingkan ini tidak selamanya baik karena harus disadari setiap bayi memiliki pola perkembangannya masing-masing. Perbaiki dengan: Temui dokter anak Anda jika Anda merasa perkembangan bayi Anda lebih lambat dibandingkan bayi lain. Jangan cepat mengambil kesimpulan karena bawaan lahir setiap bayi akan sangat memengaruhi bagaimana bayi masuk ke tahap perkembangannya. 4. Mengasuh ‘sendiri’ Anda sering lupa melibatkan ayah dalam pengasuhan dan merasa tanggungjawab mengasuh hanya ada pada diri Anda. Faktanya, tak sedikit ayah yang memiliki kemampuan merawat bayi sama hebatnya dengan ibu. Perbaiki dengan: Ajak ayah bekerja sama untuk mengasuh bayi, dengan memintanya ikut memandikan, mengganti popok atau sekadar menggendongnya sesaat setelah Anda menyusui. Selain meringankan tugas Anda, mengajak ayah berperan serta juga akan mempererat bonding bayi dengan ayahnya. 5. Ketat pada jadwal tidur bayi Disiplin menerapkan rutinitas adalah baik, namun menerapkannya pada bayi belum tentu memberi manfaat yang baik. Karena bayi masih mencari pola tidurnya, saat ia lelah dan mengantuk ia akan tidur dengan sendirinya. Memaksakan jadwal tidur pada bayi hanya akan membuat Anda dan dia frustasi. Perbaiki dengan: Fleksibellah terhadap jadwal tidur dan jadwal minum susu. Karena bayi masih belajar menyesuaikan dengan dunia baru di luar kandungan yang dihadapinya saat ini sementara organ-organ tubuh bayi pun sedang tumbuh untuk menjadi sempurna sehingga bayi bisa saja mencerna lebih lama. 6. Tidak enjoy merawat bayi Banyak orangtua baru terlalu ‘serius’ dalam mengasuh anak sehingga tidak dapat menikmati setiap momen indah yang terjadi. Perbaiki dengan: Yang pasti, hindari stres sehingga Anda dapat menikmati setiap momen Anda dengannya sambil bersyukur. Anda bisa menunjukkannya dengan lebih sigap menjadi orangtua dalam memberikan yang terbaik untuknya, misalnya menjaga kecukupan kebutuhan nutrisinya, memastikan kesehatannya terjamin dan selalu menstimulasi perkembangannya. Jika Anda mulai merasa lelah, cobalah untuk mengingat kembali bahwa makhluk kecil di hadapan Anda adalah hadiah terindah dari Tuhan. 7. Jadi supermom Mungkin saja Anda memang andal dalam melakukan pekerjaan rumah tangga yang sangat banyak. Namun, sadarlah bahwa Anda juga memerlukan ‘’me time’’ untuk diri Anda. Berkeinginan keras bisa merawat sendiri bayi dan juga melakukan tugas rumah tangga lainnya mungkin saja baik (untuk sementara), karena pada satu titik Anda pasti akan merasa lelah dan mudah marah. Menjadi seorang ibu yang baik bukan berarti menjadi supermom lho! Perbaiki dengan: Jangan pernah menolak bantuan dari orang-orang di sekitar Anda. Misalnya untuk memasakkan makanan, mencuci piring atau membantu Anda mengawasi si kecil saat Anda perlu untuk mengurus diri sendiri. ‘’Selama tiga bulan pertama setelah melahirkan, tugas Anda hanya untuk merawat bayi dan merawat diri Anda,’’ tutur Cheryl Wu, M.D, dokter anak di New York Amerika Serikat. 8. Merasa tidak cukup memberi makan Ketika bayi Anda menangis, hal pertama yang terlintas di pikiran Anda adalah ia kelaparan. Belum tentu saat menangis bayi kelaparan lho bunda! Bayi menangis bisa saja karena ia lelah, terlalu banyak menerima rangsangan, kepanasan, tidak nyaman atau jenuh. Perbaiki dengan: Kenali pola tangis bayi Anda. Di awal mungkin saja sulit tapi jika Anda benar-benar memperhatikannya Anda pasti bisa membedakan antara tangisan kelaparan, tangisan jenuh atau tangisan lelah. Dan, sebelumnya pastikan dulu pada dokter anak Anda bahwa si kecil tumbuh dengan baik. 9. Tidak percaya naluri Menjadi seorang ibu dan merawat seorang bayi yang tidak berdaya sesaat menjadi hal yang sangat membingungkan bagi Anda. Anda pun sering terjebak oleh keraguan saat harus memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan. Namun percayalah setiap ibu mempunyai naluri dan insting keibuan. Anda tak perlu bingung dan ragu. Perbaiki dengan: Cari tahu pada sumber terpercaya tentang pengasuhan bayi, yaitu ke dokter anak atau bidan. Bayi adalah guru terbaik Anda, seiring waktu yang Anda lewati untuk merawat si kecil, Anda akan semakin percaya bisa merawatnya dengan baik. Dan, percaya dengan naluri Anda sebagai seorang ibu. 10. Tidak memiliki jadwal tidur Banyak orangtua yang memaklumi jika bayinya memiliki jam tidur yang tidak teratur. Untuk bayi baru hingga usia tiga bulan, hal ini memang normal, ketika ia akan tidur kapan saja dan di mana saja. Namun memasuki usia 4 bulan, bayi seharusnya sudah mempunyai ritme tidur yang teratur.
10 Kesalahan Orangtua Baru oleh Mom Suni Maryanti Setelah menyandang gelar orangtua baru setelah kelahiran sang buah hati, selain rasa bahagia yang sudah pasti Anda rasakan, Anda pun mau tidak mau harus berhadapan dengan hal-hal baru seperti menyusui, bangun tengah malam, mengganti popok hingga mencoba memahami makna tangisan bayi sebagai bagian dari rutinitas harian. Meskipun Anda sudah merasa mempersiapkan diri sebaik-baiknya, namun akan selalu ada beberapa hal yang terlewat. 1.Terlalu banyak barang Siapa yang dapat menahan diri dari godaan perlengkapan bayi yang lucu-lucu? Rasanya ingin membeli semua. Namun, terlalu banyak barang di dalam boks bayi justru dapat memberi stimulasi berlebih dan membuat bayi sulit tidur. Bahkan disinyalir menjadi pemicu Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) -kematian mendadak pada bayi yang disebabkan sulit bernapas karena bayi bisa saja tertimpa barang yang ada di dalam boks. Perbaiki dengan: Hindari menaruh boneka, selimut atau bantalan pelindung di sekeliling boks. Pilihlah alas kasur yang padat dan seprei dengan ukuran yang sesuai dengan besarnya kasur. Tidak perlu menggunakan bantal atau penopang kepala. 2. Lupa merawat diri Tak salah merawat anakmenjadi prioritas bagi Anda, tapi akan salah jika pada akhirnya Anda menjadi lupa untuk merawat diri sendiri, seperti menunda waktu mandi, makan bahkan buang air. Karena hal ini akan berbahaya pada kesehatan Anda. Perbaiki dengan: Luangkan waktu sesaat untuk mandi, tidak perlu terlalu lama, 5 menit saja cukup. Sementara Anda mandi, titipkan pengawasan si kecil pada orang di sekeliling Anda. Anda juga tetap bisa berolahraga dengan mengajak bayi keliling di lingkungan rumah. Jangan lupa juga konsumsi makanan yang sehat. 3. Membandingkan-bandingkan Rasa cinta terhadap anak seringkali menjadikan bunda berjiwa kompetitif dan hanya menganggap bahwa anak Anda sajalah yang lucu dan hebat. Akibatnya Anda sering membandingkan tumbuh kembang bayi Anda dengan bayi lain. Sedikit saja ada perkembangan yang tidak sesuai dengan milestone-nya, Anda langsung cemas. Kebiasaan membandingkan ini tidak selamanya baik karena harus disadari setiap bayi memiliki pola perkembangannya masing-masing. Perbaiki dengan: Temui dokter anak Anda jika Anda merasa perkembangan bayi Anda lebih lambat dibandingkan bayi lain. Jangan cepat mengambil kesimpulan karena bawaan lahir setiap bayi akan sangat memengaruhi bagaimana bayi masuk ke tahap perkembangannya. 4. Mengasuh ‘sendiri’ Anda sering lupa melibatkan ayah dalam pengasuhan dan merasa tanggungjawab mengasuh hanya ada pada diri Anda. Faktanya, tak sedikit ayah yang memiliki kemampuan merawat bayi sama hebatnya dengan ibu. Perbaiki dengan: Ajak ayah bekerja sama untuk mengasuh bayi, dengan memintanya ikut memandikan, mengganti popok atau sekadar menggendongnya sesaat setelah Anda menyusui. Selain meringankan tugas Anda, mengajak ayah berperan serta juga akan mempererat bonding bayi dengan ayahnya. 5. Ketat pada jadwal tidur bayi Disiplin menerapkan rutinitas adalah baik, namun menerapkannya pada bayi belum tentu memberi manfaat yang baik. Karena bayi masih mencari pola tidurnya, saat ia lelah dan mengantuk ia akan tidur dengan sendirinya. Memaksakan jadwal tidur pada bayi hanya akan membuat Anda dan dia frustasi. Perbaiki dengan: Fleksibellah terhadap jadwal tidur dan jadwal minum susu. Karena bayi masih belajar menyesuaikan dengan dunia baru di luar kandungan yang dihadapinya saat ini sementara organ-organ tubuh bayi pun sedang tumbuh untuk menjadi sempurna sehingga bayi bisa saja mencerna lebih lama. 6. Tidak enjoy merawat bayi Banyak orangtua baru terlalu ‘serius’ dalam mengasuh anak sehingga tidak dapat menikmati setiap momen indah yang terjadi. Perbaiki dengan: Yang pasti, hindari stres sehingga Anda dapat menikmati setiap momen Anda dengannya sambil bersyukur. Anda bisa menunjukkannya dengan lebih sigap menjadi orangtua dalam memberikan yang terbaik untuknya, misalnya menjaga kecukupan kebutuhan nutrisinya, memastikan kesehatannya terjamin dan selalu menstimulasi perkembangannya. Jika Anda mulai merasa lelah, cobalah untuk mengingat kembali bahwa makhluk kecil di hadapan Anda adalah hadiah terindah dari Tuhan. 7. Jadi supermom Mungkin saja Anda memang andal dalam melakukan pekerjaan rumah tangga yang sangat banyak. Namun, sadarlah bahwa Anda juga memerlukan ‘’me time’’ untuk diri Anda. Berkeinginan keras bisa merawat sendiri bayi dan juga melakukan tugas rumah tangga lainnya mungkin saja baik (untuk sementara), karena pada satu titik Anda pasti akan merasa lelah dan mudah marah. Menjadi seorang ibu yang baik bukan berarti menjadi supermom lho! Perbaiki dengan: Jangan pernah menolak bantuan dari orang-orang di sekitar Anda. Misalnya untuk memasakkan makanan, mencuci piring atau membantu Anda mengawasi si kecil saat Anda perlu untuk mengurus diri sendiri. ‘’Selama tiga bulan pertama setelah melahirkan, tugas Anda hanya untuk merawat bayi dan merawat diri Anda,’’ tutur Cheryl Wu, M.D, dokter anak di New York Amerika Serikat. 8. Merasa tidak cukup memberi makan Ketika bayi Anda menangis, hal pertama yang terlintas di pikiran Anda adalah ia kelaparan. Belum tentu saat menangis bayi kelaparan lho bunda! Bayi menangis bisa saja karena ia lelah, terlalu banyak menerima rangsangan, kepanasan, tidak nyaman atau jenuh. Perbaiki dengan: Kenali pola tangis bayi Anda. Di awal mungkin saja sulit tapi jika Anda benar-benar memperhatikannya Anda pasti bisa membedakan antara tangisan kelaparan, tangisan jenuh atau tangisan lelah. Dan, sebelumnya pastikan dulu pada dokter anak Anda bahwa si kecil tumbuh dengan baik. 9. Tidak percaya naluri Menjadi seorang ibu dan merawat seorang bayi yang tidak berdaya sesaat menjadi hal yang sangat membingungkan bagi Anda. Anda pun sering terjebak oleh keraguan saat harus memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan. Namun percayalah setiap ibu mempunyai naluri dan insting keibuan. Anda tak perlu bingung dan ragu. Perbaiki dengan: Cari tahu pada sumber terpercaya tentang pengasuhan bayi, yaitu ke dokter anak atau bidan. Bayi adalah guru terbaik Anda, seiring waktu yang Anda lewati untuk merawat si kecil, Anda akan semakin percaya bisa merawatnya dengan baik. Dan, percaya dengan naluri Anda sebagai seorang ibu. 10. Tidak memiliki jadwal tidur Banyak orangtua yang memaklumi jika bayinya memiliki jam tidur yang tidak teratur. Untuk bayi baru hingga usia tiga bulan, hal ini memang normal, ketika ia akan tidur kapan saja dan di mana saja. Namun memasuki usia 4 bulan, bayi seharusnya sudah mempunyai ritme tidur yang teratur.
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Agar Balita Suka Makanan Bergizi
Mom Suni Maryanti
Agar Balita Suka Makanan Bergizi Tidak mudah membuat balita suka makan sayur atau buah. Sehingga tidak sedikit juga, balita yang ‘perang’ terhadap kedua jenis makanan ini. Padahal sayur dan buah adalah makanan bergizi yang penting untuk tumbuh kembang balita. 6 cara ini bisa dicoba untuk menyiasatinya. Ajak ke dapur. Kenalkan peralatan memasak dan ijinkan anak bermain dengan panci dan kawan-kawannya itu. Khusus pisau dan garpu besar, Anda harus ketat mengawasi dan membatasi ekplorasinya agar tidak terluka. Jelaskan fungsi dan manfaat peralatan itu dan ajak menimbang tepung atau mengosok telur. Merasa terlibat dalam proses pembuatan makanan, membuatnya lebih berselera makan. Kenalkan cara memasak. Hindari cara yang monoton dengan memvariasikan cara pengolahan bahan makanan. Dari bahan yang berbeda, mulai dari direbus, dibakar, dimasak, dipanggang, didinginkan/dibekukan. Tunjukkan pada anak saat Anda memanggang dan sebutkan alat pemanggangnya. Mengenalkan balita pada aneka cara masak menjadi saran belajar tentang nutrisi. Sama dengan menu keluarga. Jangan selalu membedakan menu keluarga dengan menu anak. Sesering mungkin sajikan menu keluarga kepada balita. Bosan menghadapi menu yang sama setiap hari membuat anak jadi malas makan, apalagi jika dia melihat menu makanan Anda lebih menarik. Misalnya Anda memasak ikan rica-rica, pisahkan antara ikan dengan cabai agar balita bisa menikmati ikan tanpa kepedasan. “Sembunyikan” makanan sehat. Brokoli, wortel, bayam, bisa membuatnya mengunci mulut. Harus diakui tidak mudah membuat sayuran menjadi makanan favorit balita. Tapi ada cara jitu mengakalinya, Jessica Seinfeld dalam bukunya “Deceptively Delicious,” membantu Anda menyembunyikan sayur dalam makanan balita, sehingga ia tetap mau menyantapnya. Misalnya daging burger yang dicampur dengan sayuran. Cicipi beberapa kali. Dorong balita untuk mencoba mencicipi menu baru atau menu yang biasa Anda makan. Biarkan dia mencoba beberapa kali, jangan menyerah jika ia menolak meski baru satu kali mencicipi. Misalnya, cumi-cumi masak kowu yang sarat bumbu, mungkin balita Anda kaget dengan rasa bumbunya yang asin masam dan aromanya yang harum. Coba ulangi lain waktu sampai ia terbiasa. Kebutuhan nutrisi anak tak bisa menunggu. Sambil berusaha agar anak doyan makan, lengkapi hidangannya dengan Pediasure
Agar Balita Suka Makanan Bergizi oleh Mom Suni Maryanti Tidak mudah membuat balita suka makan sayur atau buah. Sehingga tidak sedikit juga, balita yang ‘perang’ terhadap kedua jenis makanan ini. Padahal sayur dan buah adalah makanan bergizi yang penting untuk tumbuh kembang balita. 6 cara ini bisa dicoba untuk menyiasatinya. Ajak ke dapur. Kenalkan peralatan memasak dan ijinkan anak bermain dengan panci dan kawan-kawannya itu. Khusus pisau dan garpu besar, Anda harus ketat mengawasi dan membatasi ekplorasinya agar tidak terluka. Jelaskan fungsi dan manfaat peralatan itu dan ajak menimbang tepung atau mengosok telur. Merasa terlibat dalam proses pembuatan makanan, membuatnya lebih berselera makan. Kenalkan cara memasak. Hindari cara yang monoton dengan memvariasikan cara pengolahan bahan makanan. Dari bahan yang berbeda, mulai dari direbus, dibakar, dimasak, dipanggang, didinginkan/dibekukan. Tunjukkan pada anak saat Anda memanggang dan sebutkan alat pemanggangnya. Mengenalkan balita pada aneka cara masak menjadi saran belajar tentang nutrisi. Sama dengan menu keluarga. Jangan selalu membedakan menu keluarga dengan menu anak. Sesering mungkin sajikan menu keluarga kepada balita. Bosan menghadapi menu yang sama setiap hari membuat anak jadi malas makan, apalagi jika dia melihat menu makanan Anda lebih menarik. Misalnya Anda memasak ikan rica-rica, pisahkan antara ikan dengan cabai agar balita bisa menikmati ikan tanpa kepedasan. “Sembunyikan” makanan sehat. Brokoli, wortel, bayam, bisa membuatnya mengunci mulut. Harus diakui tidak mudah membuat sayuran menjadi makanan favorit balita. Tapi ada cara jitu mengakalinya, Jessica Seinfeld dalam bukunya “Deceptively Delicious,” membantu Anda menyembunyikan sayur dalam makanan balita, sehingga ia tetap mau menyantapnya. Misalnya daging burger yang dicampur dengan sayuran. Cicipi beberapa kali. Dorong balita untuk mencoba mencicipi menu baru atau menu yang biasa Anda makan. Biarkan dia mencoba beberapa kali, jangan menyerah jika ia menolak meski baru satu kali mencicipi. Misalnya, cumi-cumi masak kowu yang sarat bumbu, mungkin balita Anda kaget dengan rasa bumbunya yang asin masam dan aromanya yang harum. Coba ulangi lain waktu sampai ia terbiasa. Kebutuhan nutrisi anak tak bisa menunggu. Sambil berusaha agar anak doyan makan, lengkapi hidangannya dengan Pediasure
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Tanya Psikolog
Mom Arinda M Pravitasari
single parents Bagaimana cara mendidik anak yg baik tanpa suami?
single parents oleh Mom Arinda M Pravitasari Bagaimana cara mendidik anak yg baik tanpa suami?
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Tanya Psikolog
Mom
sifat anak Bu, saya mau tnya ank saya umur 3 thn kalau dia gak bsa dapat Ɣğ dia mau dia suka marah2 sndiri, dan kalau papa nya suka marahan dia, dia selalu bilang aku gak sayang sama papa dia jahat, kalau suka kluar untuk main dia suka menyendiri.. Mohon penyelesaian nya bu, apa itu sifat2 Ɣğ wajar?
sifat anak oleh Mom Bu, saya mau tnya ank saya umur 3 thn kalau dia gak bsa dapat Ɣğ dia mau dia suka marah2 sndiri, dan kalau papa nya suka marahan dia, dia selalu bilang aku gak sayang sama papa dia jahat, kalau suka kluar untuk main dia suka menyendiri.. Mohon penyelesaian nya bu, apa itu sifat2 Ɣğ wajar?
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Manfaat liburan
Mom Suni Maryanti
Manfaat liburan liburan bersama si kecil memang menyenangkan apalagi jika liburan dalam keadaan si kecil sehat,, sipz baik baek untuk perkembangannya
Manfaat liburan oleh Mom Suni Maryanti liburan bersama si kecil memang menyenangkan apalagi jika liburan dalam keadaan si kecil sehat,, sipz baik baek untuk perkembangannya
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
OBH Combi Anak Meraih Penghargaan Top Brand For Kids 2013
Berita
Mom Ibu & Aku
OBH Combi Anak Meraih Penghargaan Top Brand For Kids 2013

OBH Combi Anak untuk kesekian kalinya meraih penghargaan Top Brand For Kids 2013 untuk kategori Obat Batuk Anak. Sebuah penghargaan yang diberikan sebagai bentuk kepercayaan konsumen atas obat batuk anak.

 

Top Brand Award merupakan apresiasi terhadap merek-merek yang tergolong sebagai merek terbaik. Top Brand Award diberikan kepada merek dalam kategori produk tertentu yang memenuhi kriteria. Kriteria didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group.

 

Atas penghargaan Top Brand For Kids 2013 kategori "obat batuk anak", kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Mom yang telah memberikan kepercayaan kepada OBH Combi Anak sebagai produk pilihan disaat anak terserang sakit batuk dan pilek.

OBH Combi Anak Meraih Penghargaan Top Brand For Kids 2013 oleh Mom Ibu & Aku

OBH Combi Anak untuk kesekian kalinya meraih penghargaan Top Brand For Kids 2013 untuk kategori Obat Batuk Anak. Sebuah penghargaan yang diberikan sebagai bentuk kepercayaan konsumen atas obat batuk anak.

 

Top Brand Award merupakan apresiasi terhadap merek-merek yang tergolong sebagai merek terbaik. Top Brand Award diberikan kepada merek dalam kategori produk tertentu yang memenuhi kriteria. Kriteria didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Frontier Consulting Group.

 

Atas penghargaan Top Brand For Kids 2013 kategori "obat batuk anak", kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh Mom yang telah memberikan kepercayaan kepada OBH Combi Anak sebagai produk pilihan disaat anak terserang sakit batuk dan pilek.

Tanya Dokter
Mom Anie Marniati
anak suka menggigit dan kalau tidur mendengkur Dok, apakah anak balita yang sedang tumbuh gigi memang suka menggigit apa saja??soalnya anak saya giginya lagi tumbuh terus suka banget gigit jari atau tangan saya???trus kenapa anak saya kalau tidur seperti mendengkur dok???oh y dok, anak saya 5 hari lagi berusia 9 bulan..tolong infonya dok
anak suka menggigit dan kalau tidur mendengkur oleh Mom Anie Marniati Dok, apakah anak balita yang sedang tumbuh gigi memang suka menggigit apa saja??soalnya anak saya giginya lagi tumbuh terus suka banget gigit jari atau tangan saya???trus kenapa anak saya kalau tidur seperti mendengkur dok???oh y dok, anak saya 5 hari lagi berusia 9 bulan..tolong infonya dok
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Tips Agar Anak Mau Mencoba Makanan Baru
Mom Vonny Kurniati
Tips Agar Anak Mau Mencoba Makanan Baru Kebiasaan makan anak yang hanya mau makan yang itu-itu saja membuat bunda khawatir. Padahal untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, anak perlu makan yang bervariasi. Daripada hanya mencoba buah jeruk saja, kenalkan juga pada anak buah salak, sirsak, duku dan buah-buahan lainnya. Berikut tips agar anak mau mencicipi makanan baru: 1. Katakan pada anak, makanan baru itu seperti teman baru, dia tidak tahu apakah akan menyukainya kecuali diberi kesempatan untuk kenal. 2. Coba dulu segigit dan minta anak untuk mendeskripsikan rasanya. 3. Minta anak untuk mencoba mengigit makan sebanyak jumlah usia sebelum dia terbiasa dengan makanan tersebut. 4. Hindari memberikan camilan sebelum waktu makan agar anak cukup lapar sehingga dia “terpaksa” mencoba makanan baru tersebut. 5. Taruh makanan baru tersebut di piring atau mangkok yang menarik atau Anda hias hingga tampilannya menarik untuk anak. 6. Anda coba makanan tersebut untuk mencontohkan pada anak. 7. Ajak anak ikut membantu saat Anda memasak dan menyiapkan makanan tersebut. 8. Ketika makan di restoran, coba menu baru dan ajak anak untuk ikut mencicipinya. 9. Buat kartu reward yang berisi gambar-gambar makanan baru yang mau dicoba anak. Setiap anak mau mencoba makanan baru tempelkan gambar tersebut di kartu reward. Semoga membantu :)
Tips Agar Anak Mau Mencoba Makanan Baru oleh Mom Vonny Kurniati Kebiasaan makan anak yang hanya mau makan yang itu-itu saja membuat bunda khawatir. Padahal untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, anak perlu makan yang bervariasi. Daripada hanya mencoba buah jeruk saja, kenalkan juga pada anak buah salak, sirsak, duku dan buah-buahan lainnya. Berikut tips agar anak mau mencicipi makanan baru: 1. Katakan pada anak, makanan baru itu seperti teman baru, dia tidak tahu apakah akan menyukainya kecuali diberi kesempatan untuk kenal. 2. Coba dulu segigit dan minta anak untuk mendeskripsikan rasanya. 3. Minta anak untuk mencoba mengigit makan sebanyak jumlah usia sebelum dia terbiasa dengan makanan tersebut. 4. Hindari memberikan camilan sebelum waktu makan agar anak cukup lapar sehingga dia “terpaksa” mencoba makanan baru tersebut. 5. Taruh makanan baru tersebut di piring atau mangkok yang menarik atau Anda hias hingga tampilannya menarik untuk anak. 6. Anda coba makanan tersebut untuk mencontohkan pada anak. 7. Ajak anak ikut membantu saat Anda memasak dan menyiapkan makanan tersebut. 8. Ketika makan di restoran, coba menu baru dan ajak anak untuk ikut mencicipinya. 9. Buat kartu reward yang berisi gambar-gambar makanan baru yang mau dicoba anak. Setiap anak mau mencoba makanan baru tempelkan gambar tersebut di kartu reward. Semoga membantu :)
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Tanya Psikolog
Mom Noefa Farid
sifat anak Anak ku usia 1thn 4bln,keinginan nya harus selalu dituruti,kl tida dia akan menjatuhkan diri kebelakang,ngeri nya kl lg main di ubin badan dan kelapanya langsung dijatuhkan kebelakang dan menangis keras lama,apakah emosi anak se umuran seperti anak ku memang rata2 begitu dan bagaimana cara mengatasi nya?terimakasih
sifat anak oleh Mom Noefa Farid Anak ku usia 1thn 4bln,keinginan nya harus selalu dituruti,kl tida dia akan menjatuhkan diri kebelakang,ngeri nya kl lg main di ubin badan dan kelapanya langsung dijatuhkan kebelakang dan menangis keras lama,apakah emosi anak se umuran seperti anak ku memang rata2 begitu dan bagaimana cara mengatasi nya?terimakasih
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Tanya Dokter
Mom Henny Haniaty
bayi berat badan stagnan dok, anak saya bayi 10m2w full asi dan mpasi homemade tp berat badannya stagnan selama 2 bulan. waktu 7 bulan sampai 9 bulan berat nya hanya 7,2 kg. anaknya aktif aja, tymbuh kembang lancar. bulan ini baru naik 100 gr. knp ya dok? apa perlu booster?
bayi berat badan stagnan oleh Mom Henny Haniaty dok, anak saya bayi 10m2w full asi dan mpasi homemade tp berat badannya stagnan selama 2 bulan. waktu 7 bulan sampai 9 bulan berat nya hanya 7,2 kg. anaknya aktif aja, tymbuh kembang lancar. bulan ini baru naik 100 gr. knp ya dok? apa perlu booster?
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini

Pages