Autisme adalah gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan serta keterlambatan dalam bidang kognitif, komunikasi dan interaksi sosial. Gejalanya akan muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Setiap anak autis adalah unik, karena masing-asing memiliki simtom yang berbeda-beda.
Featured Story
Penyebab autisme belum diketahui secara pasti. Ada ahli yang mengungkapkan terdapat gangguan biokoman, ada yang bilang karena gangguan jiwa, ada juga ahli yang berpendapat karena kompilkasi makanan yang salah atau ketika mom hamil, mom sering berada di lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun.
Lalu bagaimanakah cara mom mengenali autisme pada anak mom?
• Gangguan dalam interaksi sosial
Ketika anak mom terlihat terganggu dalam interaksi sosial, dia menolak untuk dipeluk, disayang atau lebih senang melakukan kegiatan secara sendiri dan tidak tertarik untuk bermain bersama anak lain atau mom atau kakak nya, ini bisa menjadi salah satu tanda.
• Komunikasi verbal / non verbal
Kemampuan berbahasanya sangat lambat dan mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas, mengulang kata-kata yang baru dia dengar tanpa maksud untuk berkomunikasi atau dia mengambil tangan mom untuk menyampaikan keinginanya seperti menggandeng ke toilet ketika ingin pipis.
• Hambatan dalam bermain serta berbagai aktivitas dan minat
Seperti di ulang-ulang, tidak kreatif, tidak bermain secara spontan atau berimajinasi dan sulit bermain pura-pura
• Gangguan perilaku motorik
Senang melakukan suatu kegiatan secara berulang-ulang seperti duduk sambil mengayunkan badan kedepan belakang, mengamuk, agresif, sangat terikat pada benda tertentu, sering cemas dan depresi
• Respon abnormal terhadap perangsangan indera
Secara tiba-tiba anak bisa menangis, tertawa atau ketakutan tanpa obyek yang jelas
Jika mom melihat tanda-tanda di atas, sebaiknya mom segera memeriksakan anak kepada tim dokter ahli seperti neurologis, ahli psikologis anak, ahli penyakit anak, ahli pedagoik dan ahli professional lainnya dibidang autisme. Tujuan konsultasi ini agar anak autis mampu mandiri dan bisa bersosialisasi dengan baik. Bisa sekolah, punya teman, belajar dan hidup mandiri. Dengan penanganan yang tepat, anak autis mampu menjalani kehidupan “normal”. Kelebihan dari anak yang menderita autisme adalah ketika dia mempunyai suatu kesenangan, dia akan sangat fokus dan melakukan kegiatan itu terus menerus tanpa bosen secara konstan.
Agar anak autisme bisa mandiri, diperlukan terapi yang tepat. Keberhasilan terapi juga tergantung kepada faktor-faktor berikut ini :
1. Terapi dilakukan pada umur 2 hingga 5 tahun dimana otak masih mudah menerima rangsangan
2. Anak mempunyai kecerdasan yang baik, sehingga mampu menerima pelajaran dengan cepat
3. Terapi yang intensif dan terpadu dengan waktu belajar selama 4 hingga 8 jam
4. Mom sangat terlibat dalam penanganan anak, sehingga bisa meneruskan pelajaran dari terapis di rumah
Salah satu lembaga yang menangani anak autisme secara komprehensif adalah Mitra Ananda yang berada dibawah naungan YPAC nasional (Yayasan Pembinaan Anak Cacat). Metode yang digunakan oleh Mitra Ananda adalah IEP (Individual Educational Program) dimana materi penanganan dimuali dari apa yang dapat dilakukan oleh anak dan dikombinasikan dengan program terapi yang direkomendasikan oleh dokter serta terapis.
Jangan pernah malu mempunyai anak autisme dan berikan kesempatan yang sama kepada anak mom yang spesial ini sama sepertinya dengan anak mom lainnya yang normal. Karena diapun layak berkembang serta mendapat kesempatan yang sama selayaknya anak normal.