Membiasakan anak untuk mengekspersikan amarahnya baik positif atau negatif akan membuat anak menjadi pribadi yang terbuka dan anak akan terbiasa untuk tidak memendam perasaannya di dalam hati. Dengan anak terbiasa mengungkapkan emosinya, orangtua serta orang terdekat di sekitarnya juga akan mengerti apa yang mengganggu perasaan anak.
Featured Story
Berikut beberapa emosi yang sering dialami pada anak:
1. Marah: karena merasa diperlakukan tidak adil oleh Mom. Misalnya ketika berantem dengan adik atau kakaknya. Ungkapan dengan nada kencang, teriakan serta muka merah dan tegang
2. Perasaan Bersalah: anak mengetahui bahwa dia berbuat salah. Ungkapan dengan berbalik marah kepada Mom hingga dia akhirnya sadar dan berani meminta maaf
3. Takut: merasa berada di situasi tidak aman dan nyaman dan butuh kehadiran, pelukan atau perhatian kecil dari Mom. Rasa takut juga muncul karena anak masih sulit membedakan antara realitas dan khayalan sehingga muncul kecemasan. Ungkapan dengan ekspresi cemas, memeluk dengan kencang dan tidak mau dilepaskan, tidak mau masuk ke ruang gelap atau berada di ruang sendirian
4. Kecewa: mengharapkan sesuatu yang ternyata tidak terjadi sesuai harapan dia. Ungkapan berupa tangisan tanpa suara, mojok di suatu sudut ruangan atau menutupi mukanya
5. Frustasi: sudah mencoba melakukan sesuatu berkali-kali dan tidak berhasil juga sesuai harapan. Anak akan mengungkapkan dengan kemarahan yang tidak terarah. Ngomel – ngomel, ngedumel dan bicara dengan nada keras untuk anak usia sekolah dasar
6. Sedih: anak merasa sedih karena kehilangan sesuatu yang berharga baginya. Anak akan mengungkapkan dengan menangis
7. Kesepian: perasaan merasa sendirian walau berada di tengah keramaian. Bisa karena Mom dan Dad sibuk dengan urusan sendiri sehingga kurang memperhatikan anak, anak tidak menemukan teman yang nyambung ketika di sekolah atau di lingkungan rumah. Ungkapan dengan mencari perhatian, meronta dan marah tidak jelas atau memberantakin ruangan sesuka hati
8. Rasa bosan: tidak tahu lagi mau melakukan apa dengan waktu yang ada sehingga anak mengungkakan dengan berulah, mencari kesenangan baru yang diluar kebiasaan kadang suka menjadi keluar batas dan membahayakan dirinya serta orang sekitar.
Dengan Mom semakin mengerti emosi anak, dia akan merasa Mom sebagai sahabatnya dan bisa saja dilain waktu jika anak merasa ada perasaan aneh di dalam dirinya dia akan terbiasa untuk bercerita mengenai hal itu tanpa malu-malu. Sehingga kedekatan Mom dan anak pun terjalin dengan baik.