Minuman bersoda yang dipadukan dengan es batu sungguh menyegarkan di hari yang terik serta memuaskan dahaga. Dan sensasi cemilan dengan kandungan MSG membawa ingatan akan masa kecil. Walau itu semua tidak sehat, tapi tetap saja enak untuk dikonsumsi. Seperti "racun" yang terus menyandu ketika sekali masuk ke tenggorokan lalu tak akan berhenti hingga itu semua habis. Begitu juga ketika anak-anak memakan dan minum minuman bersoda. Walau Mom sudah melarang, tetap saja anak tetap memakan atau minum di belakang Mom.
Agar anak juga mengerti dan makin tahu apa yang dia konsumsi, ajak dia baca arti bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.
Bahan Minuman
• Asam sitrat: Asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan jenis Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan untuk penambah rasa asam pada makanan dan minuman ringan. Jika asam sitrat terdapat dalam kandungan yang tinggi dalam minuman, bisa menyebabkan keropos gigi.
• Bisphenol-A: Merupakan bahan kimia yang terkandung dalam semua produk yang terbuat dari polycarbonate seperti botol bayi atau botol-botol minuman yang lain.
• CO2: Karbondioksida atau zat asam arang. Karbonasi terjadi ketika gas CO2 terlarut secara sempurna dalam air. Proses ini akan menghasilkan sensasi karbonasi "Fizz" pada air berkarbonasi dan sparkling mineral water. Hal tersebut diikuti keluarnya buih (foaming) pada minuman soda sebagai proses pelepasan kandungan CO2 terlarut di dalam air.
• Kafein: stimulan yang ditemukan secara alami pada biji kopi, daun teh, biji kakao (coklat) dan kacang kola (cola) dan ditambahkan ke minuman ringan, makanan, dan obat-obatan.
Bahan makanan
• Pewarna makanan: Pewarna buatan untuk makanan cukup berbahaya dan membuat seseorang mengalami sakit kepala serta hiperaktif.
• Pemutih tepung: Kebanyakan tepung yang menggunakan pemutih diolah menjadi roti tawar. Beberapa bahan seperti nutrisi dan serat buatan sedikit ditambahkan pada roti.
• Fruktosa: Pemanis terkandung dalam buah-buahan, madu, serta tanaman lain ini biasanya ditemukan dalam makanan olahan. Fruktosa tidak punya nutrisi apapun dan memicu diabetes tipe 2.
• Pemanis buatan: Makanan yang mengandung pemanis buatan sifatnya membuat kecanduan. Sehingga konsumsi berlebihan dari bahan berbahaya tersebut akan meningkatkan risiko migrain hingga kanker.
• BHT (Butylated Hydroxytoluene): BHT merupakan antioksidan yang digunakan untuk mencegah makanan dalam kemasan berbau tengik dan berminyak. Biasanya ditemukan dalam sereal, permen karet, keripik kentang, dan minyak sayur. Kebanyakan mengonsumsi makanan yang mengandung BHT mampu memicu reaksi alergi pada kulit.
• Partially Hydrogenated Oil: Merupakan jenis minyak yang sering digunakan dalam menggoreng makanan di restoran cepat saji. Bahaya mengonsumsinya adalah mengurangi kadar kolesterol baik dan meningkatkan risiko serangan jantung.
• MSG (Monosodium Glutamate): MSG adalah penyedap makanan yang cukup berbahaya. Sebab MSG mengganggu kerja saraf pada otak dan membuat seseorang mudah lelah setelah mengonsumsinya.
• Sodium Nitrit dan Sodium Nitrat: Keduanya merupakan senyawa kimia yang ditemukan dalam produk daging olahan, seperti hot dog atau kornet. Padahal kedua bahan tersebut mempengaruhi tubuh dan membuat Anda berisiko terkena diabetes dan kanker usus besar.
• Sodium benzoate: Sodium benzoat atau pengawet sengaja digunakan dalam makanan seperti selai atau soda untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Sifatnya cukup buruk bagi tubuh karena membuat sistem imun menjadi semakin lemah.
• Sulphites: Sulphites merupakan zat adiktif yang umum digunakan untuk membuat warna makanan terlihat lebih cantik dan awet. Sulphites biasa digunakan dalam buah-buahan kalengan, kentang goreng mentah yang dibekukan, dan beberapa produk kedelai. Efek samping mengonsumsi makanan yang mengandung sulphites adalah pembengkakan mata, wajah, lidah, dan bagian lainnya karena alergi.
Itulah jenis bahan makanan paling berbahaya yang sebaiknya diwaspadai.