Anak-anak tidak selalu sadar dengan kondisi tubuhnya sendiri. Karena asyik bereksplorasi dan bermain, mereka mungkin tidak merasakan jika sedang ada yang salah dengan tubuhnya. Karena itu, Mom dan Dad sebaiknya jadi pihak yang waspada. Mom dapat melihat beberapa indikasi bahwa kondisi anak menurut dengan beberapa perubahan perilaku dan kondisi.
Featured Story
1. Lesu
Anak yang sehat biasanya ceria dan aktif. Perubahan kondisi akan sangat jelas terlihat bila ia akan sakit. Aktivitasnya menurun, meskipun tidak seluruhnya. Misalnya, ia tidak selincah biasanya, walaupun tetap aktif berbicara dan bercerita. Saat gejala sakit mulai jelas, misalnya karena mulai merasakan pusing atau meriang, anak biasanya lebih memilih berbaring daripada bermain.
Tetap observasi, Mom. Dalam tahap ini, cukup dorong anak untuk tetap makan-minum yang bergizi dan beristirahat lebih banyak.
2. Nafsu makan terganggu
Berkurangnya nafsu makan biasanya terjadi sebagai efek dari gejala penyakit akibat infeksi, seperti tenggorokan sakit, pusing, atau mual. Biasanya anak akan menolak makan makanan padat, meski masih berminat untuk minum atau makan makanan yang cair.
Mom bisa tetap tawarkan alternatif makanan yang disesuaikan dengan seleranya, agar walaupun tidak sebanyak biasanya, tetap ada nutrisi yang masuk untuk memberi energi bagi tubuhnya dalam melawan penyakit.
Pada beberapa kasus penyakit tertentu, misalnya seperti cacingan atau Premenstrual Syndrome pada anak perempuan, nafsu makan justru meningkat. Namun untuk dugaan cacingan, Mom tetap harus memperhatikan indikasi lain seperti perut buncit, mata merah, dan aktivitas fisik yang sangat lemah.
3. Demam
Demam merupakan tanda bahwa sistem imun tubuh sedang mencegah atau mengusir penyakit yang masuk. Jadi tidak perlu panik saat anak demam. Selagi awal demam dan tidak/belum menunjukkan gelaja lain, tetap waspada dengan rutin mengukur suhu tubuhnya, memberikan parasetamol sesuai dosis, dan bantu anak dengan kompres atau berendam air hangat.
Bila demam yang terjadi 2-3 hari dan diikuti dengan gejala lain, seperti batuk, ruam, atau indikasi lainnya, baru Mom dapat memberi penanganan yang sesuai. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk dapat dilakukan cek darah.
4. Muntah
Muntah merupakan gejala, jadi yang Mom perlu perhatikan sebelum bertindak lebih jauh adalah penyebabnya. Muntah kecil atau gumoh pada anak di atas 5 tahun bisa terjadi karena ia terlalu aktif, terutama setelah makan.
Bila muntah tidak disertai gejala lain dan tidak berulang, tidak perlu dikhawatirkan dan jangan berikan obat antimuntah, karena justru akan menghambat penyebabnya untuk keluar dari tubuh. Bila muntah berulang, berwarna kehijauan, disertai keluhan sakit perut lebih dari 6 jam, segera temui dokter untuk observasi lebih lanjut.
5. Dehidrasi
Akibat nafsu makan berkurang dan suhu badan yang tinggi, cairan tubuh bisa ikut menurun. Perhatikan bibir anak, bila terlihat kering dan pecah, ini pertanda anak harus mulai mendapat asupan cairan yang lebih. Begitu juga bila anak menjadi jarang buang air kecil. Segera perbanyak asupan cairan anak, seperti air putih ditambahkan oralit, jus buah, atau kuah sup.