Walau tahu kalau anak-anak mudah terserang sakit, terutama anak balita, namun tetap saja Mom deg-degan setiap kondisi anak mulai menurun. Pencegahan yang Mom lakukan dengan memberi asupan nutrisi yang seimbang dan menjalankan gaya hidup sehat memang dapat membatasi penularan, tapi tak membuat anak kebal penyakit.
Featured Story
Tapi ada kabar baik, frekuensi serangan penyakit ini akan berkurang semakin bertambahnya umur anak karena sistem imun tubuhnya sudah semakin baik. Meski begitu, ada baiknya Mom mempelajari penyakit-penyakit yang umum menyerang anak ini agar tahu cara menanganinya sejak awal.
1. Pilek
Banyak orangtua yang mengeluhkan anaknya pilek berulang dalam periode waktu yang singkat. Pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh lebih dari 200 jenis virus dan penyebarannya termasuk cepat, misalnya dari batuk atau bersin dan kontak langsung.
Jika terserang pilek, anak biasanya tidak demam tapi tubuhnya terasa lelah. Tak perlu khawatir bila anak mengeluarkan lendir yang banyak dari hidung atau dahak dari mulut, karena lendir adalah upaya tubuh untuk menangkap dan mengeluarkan virus. Sistem kekebalan tubuh alami akan mengalahkan virus ini dengan sendirinya, walau membutuhkan waktu. Anak harus istirahat yang cukup dan banyak minum air putih untuk cepat sembuh.
2. Batuk
Semacam alarm, batuk menandakan ada sesuatu yang mengganggu di saluran pernapasan. Batuk terjadi karena refleks untuk melegakan paru-paru dan saluran pernapasan dari gangguan, misalnya berupa lendir saat pilek. Batuk sendiri terbagi menjadi batuk berdahak dan batuk kering, yang masing-masingnya memiliki penyebab berbeda.
Efek dari pilek dan flu, batuk bisa menyerang selama kurang lebih seminggu. Jika batuk terjadi tanpa disertai gejala pilek dan flu, Mom sebaiknya melakukan pengamatan untuk mencari penyebabnya. Batuk yang terjadi dalam waktu yang panjang bisa jadi disebabkan oleh asma, alergi, atau infeksi di rongga sinus.
3. Diare
Seperti batuk, diare merupakan gejala, bukan penyakit. Diare adalah cara tubuh untuk memberi signal dan mengeluarkan sesuatu yang mengganggu saluran pencernaan. Maka saat anak diare, Mom jangan terburu-buru memberi obat penghenti diare, tapi coba cari tahu penyebabnya. Untuk sementara, berikan anak banyak cairan berupa air putih yang diberi gula dan garam.
Alergi makanan bisa jadi salah satu penyebab diare selain infeksi virus, bakteri, ataupun parasit. Beberapa produk susu juga bisa menyebabkan diare karena memang ada anak yang memiliki masalah lactose intolerance. Mengkonsumsi obat seperti antibiotik juga dapat memicu diare.
4. Radang tenggorokan
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Group A Streptococcus. Biasanya menyerang anak usia sekolah karena kecenderungan mereka untuk bermain berkelompok sehingga cepat menular. Tanda-tandanya adalah demam, sakit perut, di tenggorokan muncul bercak merah dan putih, sulit menelan, dan amandel membengkak.
Jika tanda-tanda ini muncul, segera periksakan anak ke dokter karena pengobatannya membutuhkan antibiotik. Agar radang tenggorokan tak menular, cuci peralatan makan anak dengan air panas usai digunakan. Selain itu, cegah anak berbagi makanannya dengan orang lain.