Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Cermat Berikan Obat Bebas pada Anak

Demam, batuk, pilek, dan diare merupakan penyakit langganan yang sering menyerang anak-anak. Tanpa harus membawanya ke dokter, Mom seringkali memanfaatkan obat bebas atau over the counter yang tidak perlu membutuhkan resep dokter dan dapat dibeli di apotik, pasar swalayan, toko, hingga warung. Berikut beberapa hal yang wajib diperhatikan saat memilih obat tanpa resep untuk anak.

Featured Story

Tiga Jenis Penyakit Akibat Perubahan Cuaca

  1. Pilih Obat Sesuai Gejala

     

    Perhatikan kandungan yang tertulis pada kemasan obat-obatan. Pilih yang sesuai dengan gejala yang ditunjukkan oleh anak-anak, untuk menghindari masuknya zat kimia aktif yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini juga ditegaskan oleh dr. Waldi Nurhamzah, SpA yang mengingatkan Mom untuk memberikan obat bebas setelah anak berusia 6 bulan ke atas dan benar-benar membutuhkannya.

    Jika anak sering bersin dan mengalami hidung tersumbat, sebaiknya pilih obat yang mengandung antialergi dan pereda hidung tersumbat. Apabila terjadi gangguan kesehatan berupa demam dan sakit kepala, Mom dapat memberikan obat bebas yang mengandung parasetamol. Sedangkan untuk pilek disertai batuk berdahak, pilih yang mengandung pengencer dahak atau ekspektoran.

  2. Pertimbangkan Usia

     

    Ikuti rekomendasi usia yang dicantumkan di kemasan obat-obatan. Ada beberapa obat yang dapat diberikan sejak anak lahir, tapi ada juga yang melarang pemberian obat untuk anak di bawah 6 bulan, seperti ibuprofen. Tidak ada salahnya jika Mom berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter, sebelum memberi obat untuk anak yang usianya di bawah 2 tahun.

  3. Berikan dengan Dosis yang Tepat

     

    Selain memperhatikan usia, pemberian dosis obat bebas yang tepat juga dapat dilihat dari berat badan anak. Ikuti aturan pemberian obat sesuai dengan yang tercantum dalam kemasannya. Untuk obat berbentuk sirup, jangan lupa untuk menggunakan alat takar yang sudah disediakan.

    Hindari bermain dengan dosis yang disarankan, misalnya agar anak cepat sembuh Mom memberikannya dua kali lebih banyak. Bukannya kembali sehat, ia dapat mengalami overdosis yang justru dapat memicu gangguan kesehatan yang lebih parah. Jika ragu, berikan dengan dosis terendah yang disarankan.

  4. Cermati Arti Bulatan pada Obat

     

    Cermati label yang ada di kemasan dan cari simbol bulatan yang menandakan jenis obat, seperti yang tertulis dalam modul yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008. Obat bebas seperti parasetamol ditandai dengan lingkaran warna hijau bergaris tepi hitam. Sedangkan simbol lingkaran warna biru dengan garis tepi hitam, menunjukkan obat keras yang dapat dibeli tanpa resep dokter. 

    Berbeda lagi dengan obat keras yang wajib mengantongi resep dokter, yang disimbolkan dengan lingkaran warna merah dengan garis tepi hitam dan huruf K di tengahnya yang menyentuh garis tepi. Obat narkotik seperti Morfin dan Petidin ditandai dengan palang warna merah dengan lingkaran di sekelilingnya. 

    Hampir mirip dengan obat keras, jenis psikotropika yang dapat mempengaruhi saraf pusat ditandai dengan lingkaran merah dengan garis tepi warna hitam dan huruf K di tengahnya. Jangan sampai salah memberikan obat pada anak, karena dapat memberikan efek samping yang dapat membahayakan kesehatannya.  

    Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Mom untuk lebih cermat menjaga kesehatan sang buah hati, terutama dalam pemberian obat-obatan.

Lo Lie Cu
Penting infonya.. Makasih
Lo Lie Cu
Penting infonya.. Makasih
Explore More

Duh, Anakku Susah Minum Obat!

Article- 06 Sep 2017

Messy Play: Asyik dan Mendidik

Article- 13 Apr 2015

Mengajarkan Empati Pada Anak

- 07 Aug 2013