Perilaku agresif seperti marah, emosi tak berujung dipicu oleh 4 faktor ini :
Featured Story
1. Biologis
Faktor genetik, neurologist serta faktor biokimia atau kombinasi antara ketiganya bisa mempengaruhi emosi dan perilaku agresif. Penyebab biologis dari perilaku Ibu pada saat hamil yang suka merokok atau perilaku Ayah yang suka melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) akan mempengaruhi perilaku dan emosi anak. Tempramen anak dapat berubah seiring waktu dan pola pengasuhan. Selain itu penyakit kurang gizi dan cederan otak bisa menjadi penyebab timbulnya gangguan emosi atau tingkah laku.
2. Keluarga
Sebagai orang terdekat dalam kehidupan anak, perilaku agresif dapat dipicu oleh:
- Pertentangan pola asuh orangtua dalam menerapkan disiplin namun tidak kompak
Misalnya Mom menganggap perilaku agresif bukan sesuatu yang perlu ditangani segera, sedangkan Dad menggap hal ini perlu di sikapi secara disiplin keras
- Sikap permisif orangtua
Biasanya berawal dari sikap orangtua yang merasa tidak mampu mengendalikan sikap agresif anak sehingga anak pun cenderung menikmati dan menganggap sikap ini adalah wajar
- Pola didik keras dan otoriter
Kedua orangtua menyukai pola didik instruksi dimana anak tidak boleh melawan dan tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk berdiskusi atau berbicara dari hati ke hati. Sehingga lama-lama, anak pun berontak dan menjadi agresif
- Hukuman yang salah, bisa menimbulkan permusuhan antara orangtua dan anak
Karena anak mendendam dan amarah tersebut memicu perilaku agresif anak.
3. Sekolah
Ketika anak sudah mulai memasuki usia sekolah, sekolah menjadi faktor penentu utama yang membentuk karakter anak. Itu sebabnya pendidikan menjadi hal penting dalam membentuk kepribadian anak. Mulai dari lingkungan sekolah, pegawai sekolah baik itu Kepala Sekolah, Guru hingga janitor serta peraturan sekolah. Bagaimana sekolah bersikap ketika pelanggaran dilakukan siswa, bagaimana sikap Guru dalam menjaga ketertiban di kelas hingga bagaimana janitor bersikap kepada siswa ketika di toilet atau kantin sekolah. Seperti contoh kasus yang terjadi pada Sekolah JIS. Aksi kejahatan ini akan berdampak pada anak sehingga bisa memicu perilaku agresif pada anak.
4. Budaya
Pengaruh budaya negatif dari film atau acara televisi serta adat istiadat yang kurang mendidik, memicu perilaku agresif. Seperti film Tom and Jerry yang sudah mendapat peringatan dari Komite Penyiaran Indonesia karena banyak mengandung unsur kekerasan, selain itu acara Yuk Keep Smile (YKS) yang mendapat banyak kritikan dan puncaknya ketika warga Betawi melakukan protes besar-besaran. Dari 2 hal ini, terbukti bahwa media mempunyai peranan yang cukup penting dalam membudayakan hal negatif yang menjadi pemicu perilaku negatif.