Menyukai lawan jenis adalah bagian dari fase perkembangan dan merupakan sesuatu hal yang wajar, jadi mom tidak perlu takut. Ada anak yang mulai menunjukkan rasa suka pada lawan jenis dari usia 5 tahun dengan menunjukkan rasa ketertarikan seperti memberikan perhatian lebih pada 1 teman ini. Misalnya Syira gadis umur 5 tahun, sering sekali bercerita mengenai teman cowok di kelasnya bernama Farhan.
Featured Story
Syira:"bunda, hari ini Aku anak time duduk 1 meja bersama Farhan &aimar. Lalu aku dan Mira bilang : i Like you and you. You both are cute. "
Bunda: "lalu apa kata Farhan dan Aimar?
Syira: mereka bilang "Thank you."
Bunda: Aaaaa. So cute. Tidak di sangka anak perempuan bunda ini ganjen ya.
Di usia 5 tahun, anak sudah mulai bisa menunjukkan ekspresi rasa suka dan tertarik pada lawan jenis. Mom pun tak perlu khawatir, karena ini wajar. Hanya saja mom perlu dampingi dia dengan pengertian bahwa bilang rasa "suka" itu boleh, tapi tidak dengan kata "cinta" . Karena cinta digunakan oleh orang dewasa.
Lain lagi cerita mengenai usia anak pra-remaja yang sudah duduk di bangku sekolah dasar. Dimana pada usia 10 tahun keatas, fisik anak mengalami perubahan seperti payudara mulai tumbuh untuk anak perempuan dan anak laki-laki mulai mengalami perubahan suara, tinggi badan serta dada yang semakin membidang. Demikian juga dengan psikologis pada anak laki dan perempuan. Rasa tertarik pada lawan jenis mulai timbul diikuti rasa suka dan jatuh cinta. Dan jangan kaget ketika anak mom bilang ingin "berpacaran" . Tenang saja mom, ini fase mereka lagi mengalami "cinta monyet". Masih ingatkan mom ketika mom mengalami cinta monyet pertama mom? Mungkin ketika mom mengalami hal ini, umur mom sudah di bangku SMP, tapi rasa suka dan gejolak Jiwa anak masih sama dengan yang mom alami ketika cinta monyet waktu itu.
Cinta monyet adalah bagian dari pertumbuhan pra remaja, dimana mereka lagi ngetes seberapa menarikah diriku di mata teman lawan jenis? Ada perasaan bangga jika dia berhasil menjadi pusat perhatian di mata teman-temannya. Jika dia bilang berpacaran pun, definisi nya lebih ke arah mencari jati diri, popularitas serta meningkatkan rasa percaya diri. Namun jika mom mulai mendeteksi beragam hal ‘yang tidak sesuai dengan umurnya’ seperti berciuman, berpelukan hingga perabaan pada bagian intim , mom boleh interfensi namun tidak berkesan menggurui. Jika mom hanya curiga namun tidak mempunyai bukti yang cukup, cobalah untuk berdikusi dengannya. Seperti memberikan pertanyaan menggali : “Kalo kamu ketemuan sama Indra, seringnya ketemuan di mana Syir? “ terus indra suka gangguin kamu gak? Kayak dad suka kelitikin mom gitu? “ dan dari pertanyaan ini, mom akan dapat gambaran seperti apa hubungan yang terjalin antara mereka. Dan yang paling penting, pantau kegiatan sosial media anak. Dengan begitu mom akan dapat bayangan lingkungan pergaulan anak mom seperti apa.
Yang paling penting ikuti insting serta feeling mom sebagai seorang ibu dalam proses mendidik anak mom hingga dia sudah dewasa. Karena sebagai Ibu, walau jaman berbeda dan teknologi terus berkembang, hal-hal yang mendasar tidak akan berubah. Dan ketika dia patah hati, jadilah orang yang siap menampung rasa kecewanya ketika dia memperbolehkan. Ingatkan dia bahwa “love is wonderfull thing”.