Tentunya Mom menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas dan kreatif. Kecerdasan dan kreativitas dapat kita rangsang melalui hal-hal yang sederhana dan dapat dilakukan sehari-hari dalam interaksi Mom seperti:
Featured Story
1. Mengajak si kecil untuk berkhayal
Dunia anak adalah dunia khayalan, kemampuan berkhayal pada anak sudah muncul di usia 3-5th. Dengan berkhayal dapat membantu dia memiliki perbendaharaan kata yang lebih banyak, selain itu melalui khayalan Mom bisa mengajarkan nilai sosial kepada buah hati, misalnya saat role play, dia bisa belajar bagaimana bertanggung jawab & berempati. Dari hasil penelitian salah satu universitas di Ohio, anak yang memiliki daya khayal yang tinggi akan lebih dapat memecahkan masalah lebih baik.
2. Menyediakan ruang bagi buah hati untuk bermain dan berkreasi
Salah satu cara dari point ini, Mom bisa menggunakan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai, lalu ditempelkan di dinding ruang rumah. Ruang tersebut bisa menjadi media bagi anak untuk menjadi kreatif dengan menulis dan menggambar yang merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak tanpa takut dinding-dinding rumah kita akan kotor. Atau sediakan satu bagian dinding yang dilapisi cat chalkboard. Dengan menyediakan ruang khusus bagi anak untuk kreatif, anak akan tumbuh jadi anak yang cerdas.
3. Humor
Sering kali kita sebagai orangtua cukup fokus untuk membentuk anak kita menjadi anak yang disiplin. Sesekali kita juga perlu untuk tidak terlalu “serius”, cobalah bersikap konyol yang dapat mengundang gelak tawa anak. Humor yang dapat membuat anak kita tertawa luwes dapat meningkatkan kecerdasan, kreativitas, kemampuan bersosialisasi, empati dan rasa percaya dirinya, selain itu juga mengindikasikan anak kita adalah anak yang sehat dan bahagia.
4. Mari kita manfaatkan barang bekas
Mainan buatan pabrik yang ready for use memang menyediakan beragam varian, dari jenis mainan yang edukatif hingga alat konstruksi yang dapat merangsang motorik halus dan kasar pada anak. Namun tidak ada salahnya kita coba kenalkan pada anak bahwa mainan bisa juga terbuat dari bahan bekas. Seperti tokoh Mr.Maker disebuah acara televisi kabel. Memanfaatkan barang bekas juga mengajarkan anak “reuse and recycle” untuk membantu menyelamatkan bumi.
Semakin anak diberi kebebasan berekspresi, maka ide-ide kreatif nya pun akan muncul.