Kreativitas pada anak dapat muncul lebih awal dari tahap perkembangannya, dan bisa kita amati saat anak sedang bermain.
Featured Story
Kecerdasan seorang anak tidak semata-mata terfokus pada faktor IQ saja. Lebih dari itu ada hal lain yang turut mempengaruhi kecerdasan anak, antara lain adalah kreativitas. Merangsang kreativitas anak salah satunya dapat dilakukan dengan mengenalkan pada bahasa gambar. Dengan menggambar anak-anak dilatih untuk menuangkan apa yang mereka pikirkan ke dalam bentuk visual.
Kreativitas pada anak tidak diukur dari bagaimana ia menggambarkan sesuatu dengan bagus dan sempurna, karena pada dasarnya kesempurnaan bentuk pada gambar merupakan hasil dari proses perkembangan motorik halus si anak, tidak ada hubungannya dengan kreativitas itu sendiri. Anak dikatakan kreatif apabila ia bisa dengan lancar menuangkan ide, pikiran bahkan terkadang emosinya sendiri dan menceritakannya dalam bentuk gambar.
Sebelum seorang anak siap masuk sekolah, anak belajar untuk harus bisa menerima peraturan dan tata tertib yang dibuat orang dewasa yang ada di rumah atau di sekolah. Semakin ketat peraturan biasanya akan semakin tidak berkembang kreativitas. Contohnya adalah, jika anak melakukan suatu kesalahan maka anak harus mendapatkan hukuman tanpa memberi kesempatan pada anak untuk memberikan penjelasan atas kesalahan yang dibuat anak.
Kreativitas lahir bukan semata-mata karena faktor keturunan, tetapi lebih karena adanya faktor stimulasi dari lingkungan anak. Dalam hal ini, stimulus dan bimbingan orangtua merupakan faktor utama dalam menumbuh kembangkan kreativitas anak. Kreativitas berperan penting terhadap perkembangan kecerdasan anak. Apabila orangtua ingin si kecil tumbuh cerdas, orangtua harus membiarkannya berekspresi secara kreatif.
Tidak membatasi kreativitas adalah juga hal yang tidak boleh dilupakan orangtua. Karena membatasi kreativitas sama dengan menutup kemungkinan anak untuk mengembangkan potensi atau bakat yang dimilikinya.