Sering mendengar istilah ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder? Label ini seringkali disematkan pada anak-anak yang terlalu aktif, bahkan cenderung agresif dan sulit memusatkan perhatian. Tapi tidak semua anak yang tidak bisa diam memiliki gangguan ini. Hanya dokter atau psikolog saja yang bisa memberikan diagnosa, tapi tidak ada salahnya mengamati adanya gejala-gejala ADHD pada anak.
Featured Story
- Tidak Mudah Fokus
- Temperamen
- Pola Tidur yang Buruk
- Daya Ingat Pendek
Secara umum, anak yang mengalami ADHD sulit untuk berkonsentrasi dan menfokuskan perhatian pada hal yang akan dikerjakannya. Biasanya ia mudah terganggu dengan gerakan atau suara yang sebenarnya tidak berhubungan dengan hal yang ada di depannya.
Akibatnya, anak kurang memperhatikan detil, cenderung ceroboh, dan kurang mampu mengikuti instruksi dengan tepat, sehingga hal apa pun seringkali tidak diselesaikan sampai tuntas atau terburu-buru tanpa memperhatikan hasilnya.
Seorang anak yang memiliki ADHD mungkin mengalami kesulitan menjaga emosinya. Seringkali emosinya meledak karena alasan yang sepele dan waktu yang kurang tepat.
Anak-anak yang usianya lebih kecil biasanya sering mengalami tantrum, terutama ketika berada di kondisi yang membuatnya tidak nyaman, seperti permintaan yang tidak dituruti atau tidak sabar menyelesaikan sesuatu. Waspadai jika ia menunjukkan temperamen yang sulit dikendalikan, mudah tersinggung, sulit untuk ditenangkan saat menangis, dan lambatnya kemampuan mengontorl diri.
Kebanyakan anak yang mengalami ADHD memiliki pola tidur yang buruk, seperti mudah terbangun di malam hari atau sulit untuk tidur nyenyak. Hal ini dapat memicu kondisi emosi yang labil, mengantuk di siang hari yang menyulitkannya untuk berkonsentrasi, serta terlihat hiperaktif. Lama tidur malam yang hanya kurang dari 6 jam dapat menyulitkan anak untuk berkonsentrasi dan sulit mengingat informasi, atau mempelajari hal baru.
Anak yang mengalami ADHD sering memiliki prestasi belajar yang kurang baik, walau sangat cerdas. Hal ini bisa disebabkan oleh daya ingatnya yang pendek karena memiliki masalah dalam memperhatikan, bahkan saat seseorang berbicara langsung di depannya. Anak mungkin mengatakan ia mendengar kata-katanya, tapi tidak bisa mengulang kembali apa yang baru saja didengarnya.
Selain itu, anak yang mengalami ADHD juga memiliki kesulitan untuk mengikuti instruksi yang membutuhkan perencanaan panjang. Walau bukan termasuk anak yang malas atau kurang cerdas, prestasi belajarnya jadi tidak maksimal dan sering membuat kesalahan.
Jika Mom menemukan beberapa ciri yang terlihat pada anak dan perilakunya berbeda dengan anak seusianya, tidak ada salahnya membawanya ke dokter atau psikolog untuk mencari tahu penyebabnya.