Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Melatih Mengontrol Emosi Melalui Puasa

Pagi ini Mavi menangis tak henti-hentinya. Tidak mau sendirian, maunya dipeluk tapi dia pun meronta-ronta. Demam tidak, sakit batuk pilek juga tidak. Rasanya mau pecah kepala ini. Namun apa daya, ibadah puasa lagi ku jalani. Sekuat tenaga sambil berusaha menahan emosi, aku coba cari tahu apa maunya anak umur 4 tahun ini. 

Featured Story

Ubah Kelemahan Menjadi Kemenangan

 

Setiap hari, ada saja kelakukan anak yang membuat orang tua diuji kesabarannya. Dan seberat apapun itu, hendaklah diingat bahwa tugas orang tua untuk mendidik anak, bukan memarahi anak. Dan momen bulan puasa, menjadi sarana yang bagus untuk mom melatih menahan emosi menghadapi kelakukan anak, begitu juga anak juga dapat diajari untuk berlatih mengontrol emosi. 

 

Belajar mengontrol emosi diri, menumbuhkan rasa empati dan toleran hanya sekilas hal yang bisa dipelajari oleh anak dari puasa selain menahan lapar dan haus. Sebagai model, orang tua harus bisa menjadi contoh agar anak terpacu untuk bisa melewati ibadah puasa itu dengan rasa kemenangan. Ketika anak merengek karena lapar, mom bisa terus mengulur hingga magrib sehingga anak pun lambat laun belajar untuk menghargai makanan. Ketika biasanya anak sering memilih – milih makanan atau tidak menghabiskan makanan, di bulan Ramadhan anak belajar berempati bagaimana rasanya jika ada anak yang kurang mampu hanya bisa makan seadanya. Sekaligus anak juga belajar bersabar untuk menahan keinginan nya , bahwa makan bisa dilakukan nanti ketika waktunya berbuka. 

 

JIka anak terbiasa selalu diikuti keinginan nya, anak tidak pernah merasakan pengalaman di tolak. Sehingga di takutkan ketika dewasa, dia tumbuh menjadi manusia yang harus selalu mendapat apa yang diinginkan nya dengan segala cara termasuk cara kekerasan. Namun jika sedari dini, dia belajar kata penolakan, anak akan belajar menghadapi kegagalan dan bagaimana mengatasi rasa kecewa tersebut. Sehingga ketika dewasa, anak akan tumbuh menjadi manusia dengan kepribadian yang kuat dan tangguh menghadapi segala kesulitan hidup dan bisa segera bangkit dari keterpurukan.

 

Selain anak, mom pun dapat belajar untuk lebih bersabar dalam menghadapi pola tingkah laku anak. Tidak cepat terbawa emosi ketika dia menangis serta meronta-ronta, belajar mengendalikan kemauan anak sehingga tidak semua keinginan dia bisa terpenuhi. Termasuk juga mengontrol ungkapan kasih sayang agar tidak “lebay”. Ketika para asisten rumah tangga pada mudik, mom pun dapat lebih  mengerti sebab musabab kenakalan anak. Apa faktor pemicu kenakalannya dan apa solusi untuk meminimalkan hal tersebut. Karena dibalik kenakalan anak, ada bakat serta potensi terpendam yang harus digali oleh orang tua.

Nia Ionia
wah, bermanfaat bgt nh
Mia Triana
nice info,thanks
Explore More

Bawa Bekal Sendiri, Piknik Lebih Sehat

Tips & Trick- 16 Dec 2015

Tumbuhkan Rasa Percaya Diri Pada Anak

Tips & Trick- 30 Jun 2014

Mendongeng di Kala Hujan

Article- 27 Nov 2015