Berteriak menangis ditempat perbelanjaan ketika tidak dibelikan mainan, berlarian di loby RS atau berteriak-teriak di tempat umum adalah sepenggal kelakukan tidak sopan yang kerap dilakukan anak umur 6 hingga 8 tahun di tempat umum. Mengganggu dan sayangnya masih banyak orangtua yang membiarkan anaknya berkelakukan seperti itu di tempat umum.
Featured Story
Yaa mungkin beberapa orangtua menilai hal tersebut wajar saja karena mereka menganggap ini adalah kelakukan wajar anak-anak, yang akan hilang seiring perkembangan usia mereka. Tetapi orangtua lupa, bahwa anak bisa diajari sedari dini sehingga pengajaran tersebut akan lebih melekat di otaknya dan menjadi kebiasan positif yang akan dia bawa hingga dewasa.
Saat mengajarkan sopan santun, Mom dan Dad harus selalu menjelaskan kepada anak mengapa kita harus bersikap sopan. Misalnya ketika anak berlaku tidak sopan, seperti berlarian di ruang tunggu RS, beberapa orang pasti akan menunjukkan ekspresi muka yang tidak senang karena merasa terganggu. Disini Mom dan Dad bisa menjelaskan bahwa mereka sebaiknya tidak berlarian, agar tidak dimarahi oleh pasien lain. Atau ketika anak menangis kencang dan melempar sepatunya di Mall, pasti pengunjung lain memperhantikan dan membicarakan kelakukan anak. Lalu Mom bisa meminta anak untuk melihat reaksi sekitar terhadap kelakukannya, apalagi jika petugas keamanan sampai menghampiri. Pasti pengalaman itu akan berkesan di benak anak, dan masukan untuk mengubah kebiasaan buruk ini juga akan melekat di otak anak. Terkadang pengalaman buruk, bisa mengubah kebiasaan buruk menjadi baik.
Agar anak tidak tergoda untuk berlarian, berteriak atau melakukan kegiatan iseng karena bosan menunggu di tempat umum Mom bisa membawakan benda aktivitas seperti buku mewarnai, boneka atau mobil-mobilan yang bisa anak mainkan selama menunggu. Atau ketika anak bertemu teman ditempat menunggu, dan terlihat mereka akan berlarian, berikan ide permainan lain seperti tebak benda atau tepuk tangan. Sehingga anak pun akan mengerti ketika di tempat umum, mana hal yang baik dan tidak baik untuk dilakukan.
Hal lain yang bisa Mom terapkan saat mengajarkan perilaku sopan santun kepada anak ketika ditempat umum adalah selalu mengucapkan “maaf” jika berbuat salah, mengucapkan “tolong” ketika minta diambilkan sesuatu, “terimakasih” ketika mendapat sesuatu dan mengucapkan salam ketika bertemu orang lain yang dikenal.
Bersikap lembut kepada anak dalam mengajarkan sopan santun terkadang lebih efektif, karena anak dapat memahami benar, maksud dan tujuan kita mengajarkan sopan santun. Segala yang diajarkan memerlukan proses dan kesabaran, ketika kita bersabar dan konsisten, anak pun ikut belajar menjadi sabar dan akan melekat di otaknya.