Setiap anak itu spesial, karena mereka memiliki kemampuan yang membuat dirinya menonjol dibandingkan dengan yang lainnya. Bakat yang muncul pun bermacam-macam, mulai dari menyanyi, melukis, bahkan membuat orang-orang lain di sekitarnya terhibur. Jangan biarkan kemampuannya tak terasah dan ubah jadi prestasi dengan tips-tips berikut ini.
Featured Story
- Memperhatikan Kemampuan Anak
- Memberikan Kesempatan
- Beri Pujian dan Dukungan
- Tahu Kapan Harus Mundur Sejenak
Setiap anak terlahir dengan bakat dan passion alami, tapi biasanya mereka tidak mengenali bakatnya sendiri. Jika anak menunjukkan ketertarikan tertentu pada suatu bidang, alat musik atau benda lainnya, misalnya kotak cat, ini bisa menjadi tanda ia memiliki kemampuan seni. Di awal, mungkin ia tidak langsung membuat karya yang spektakuler, bahkan hanya membuat keadaan berantakan, tapi kesabaran Mom akan terbayarkan dengan bakatnya yang semakin terasah.
Agar bakat anak terbina dengan baik, tentunya Mom harus memberikan kesempatan baginya untuk mengembangkan kemampuan. Tidak harus mengeluarkan banyak uang, untuk melatih talenta alaminya, cukup manfaatkan apa yang ada di sekitarnya. Misalnya ingin mengasah kemampuan melukisnya bisa menggunakan kapur di atas jalan, hingga memanfaatkan kertas daur ulang.
Selain itu, Mom bisa mengajak anak untuk bepergian ke tempat-tempat yang memberikan inspirasi misalnya perpustakaan dan museum, atau pergi ke pameran hingga acara umum yang digelar gratis juga bisa menjadi cara yang bagus untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan bakatnya.
Kenali usaha dan kemajuan anak, berikan pujian dan pamerkan karya mereka, dan nyatakan kebanggaan Mom akan tekad maupun komitmen mereka.
Ketika Mom hanya memuji bakat atau kecerdasannya saja, anak biasanya hanya berani mengambil sedikit risiko di luar zona nyamannya. Tapi jika kita juga memuji usahanya, anak-anak akan cenderung menggali kemampuannya lebih dalam, berani membuat kesalahan, dan belajar lebih baik lagi. Bakat alami bukanlah bagian terpenting dari keberhasilannya meraih prestasi, tapi usaha yang tiada hentinya.
Orangtua tidak seharusnya mengambil peran terlalu besar dalam pengembangan bakat anak. Psikolog dari Stanford, Carol Dweck menyarankan pada Mom untuk memperhatikan kemampuan yang dimiliki anak dan memuji usaha yang mereka lakukan.
Perkenalkan mereka dengan kegagalan, walau mungkin anak-anak tidak menyukainya. Tapi kesalahan bukan menjadi hal yang harus dipermasalahkan atau bahan untuk mempermalukan mereka, tapi menjadi jalan menuju kesuksesan.
Mengasah bakat anak hingga menjadi prestasi yang gemilang memang bukan jalan yang mudah dan instan. Yuk, dorong ia untuk menjadi yang terbaik di bidangnya.