Sebagai orangtua akan tentunya Mom akan merasa jengkel bila anak susah sekali untuk belajar. Sebelum memarahinya, sebaiknya Mom introspeksi terlebih dulu, mungkin cara mendisiplinkan anak untuk belajar belum tepat.
Ditambah lagi, kesadaran anak dalam banyak hal masalah masih perlu dilatih setiap saat, termasuk untuk urusan belajar. Anak-anak tak seperti orang dewasa yang lebih mudah untuk berdiam diri di kamar untuk membaca buku. Agar mau belajar, anak perlu stimulasi tersendiri.
- Ajari anak dari yang paling mudah
Agar anak agar lebih mudah memahami pelajaran, sebaiknya Mom mengajarinya dari yang paling mudah. Setiap anak membutuhkan proses dalam belajar. Beri ia kesempatan untuk bereksplorasi secara bertahap sesuai kemampuannya. Agar anak dapat cepat memahami pelajaran, gunakanlah bahasa yang mudah ia pahami dan berikan contoh yang dekat dengan lingkungannya. - Kata-kata kasar berakibat buruk
Hindari kata-kata yang kurang baik atau kasar jika ia sulit diajak belajar. Selain dikhawatirkan akan ia tiru saat bermain bersama teman-temannya, kata-kata buruk tersebut dapat tertanam hingga ia dewasa dan menyebabkannya tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Akibatnya, akan menyulitkannya untuk berprestasi. - Ciptakan ruang belajar yang menyenangkan
Agar anak mau belajar, Mom perlu memerhatikan suasana belajarnya. Itu bisa dimulai dari mendekorasi ruangan belajarnya, misalnya dengan banyak memajang tokoh kartun kesayangnya, maupun menempatkan beberapa boneka atau mobil-mobilan favoritnya.
Meja belajarnya pun bisa dibuat semenarik mungkin dengan menempatkan hal-hal yang berhubungan dengan cita-citanya. Contohnya miniatur pesawat jika anak Mom bercita-cita menjadi pilot. Katakan padanya jika ia rajin belajar, kelak ia akan mampu menerbangkan pesawat yang versi sungguhannnya.
Jangan lupa pula letakkan kursi yang nyaman sehingga ia betah berlama-lama mendudukinya saat menggali pelajaran. - Tidak menekan
Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan juga bisa dari Mom sendiri. Tetap sabar meski ia masih sering salah, dan berikan senyuman penyemangat. Dengan begitu, anak tidak merasa tertekan atau merasa bahwa belajar itu adalah beban yang amat berat, serta dapat membangkitkan motivasinya.