Perselisihan antara kakak dan adik bukan hal yang aneh lagi. Biasanya pertengkaran yang terjadi diakibatkan oleh hal-hal yang sederhana, seperti berebut mainan atau sekadar berbeda pendapat. Sebenarnya apabila dilihat dari sisi positif, pertengkaran yang terjadi antara kakak dan adik sebagai ajang latihan bagi anak untuk menangani konflik. Namun kebiasaan tersebut terkadang membuat Mom kerepotan dan tak jarang memancing emosi.
Featured Story
Dalam menghadapi anak yang mempunyai kebiasaan bertengkar, sebaiknya Mom jangan memihak pada salah satunya karena bisa menimbulkan kecemburuan sosial. Mom dituntut untuk bersikap netral dan membuat keadaan menjadi lebih tenang. Menghadapi kakak adik yang sering bertengkar dan membuat mereka akur memang bukan hal yang mudah dan membutuhkan kesabaran.
Yuk Mom, baca lima langkah ini untuk mengatasi anak-anak yang kerap bertengkar, serta bagaimana membuat mereka jadi lebih akur.
1. Mengalihkan perhatian
Salah satu cara yang bisa Mom lakukan yaitu dengan meminta bantuan mereka untuk melakukan pekerjaan yang sedang Mom lakukan. Dengan begitu perhatian mereka akan teralihkan sehingga melupakan perselisihan yang sedang terjadi. Secara tidak sadar mereka akan kembali akur, merasa tanpa ada masalah yang terjadi sebelumnya
2. Memberi solusi
Jika anak sering bertengkar maka sebaiknya amati terlebih dahulu faktor penyebab pertengkaran tersebut. Setelah Mom mengetahuinya maka langkah selanjutnya yaitu memberikan solusi terbaik untuk kakak dan adik sehingga membantu menghentikan perselisihan tersebut. Ketika kakak dan adik menginginkan benda yang sama maka beri pengertian pada mereka untuk saling berbagi
3. Jangan menjadi penonton
Perlu Mom ketahui bahwa pertengkaran yang dilakukan oleh kakak adik biasanya dilakukan untuk mendapatkan perhatian dari Mom sebagai orangtuanya. Oleh karena itu sebaiknya Mom jangan menjadi penonton ketika anak bertengkar karena hal tersebut akan memicu pertengkaran yang lebih lama. Cobalah untuk melerai pertengkaran tersebut atau tinggalkan mereka untuk sementara waktu
4. Mengajari anak untuk menyelesaikan masalah
Mom dapat mengajarkan anak untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik. Ajaklah mereka berdua untuk duduk bersebelahan kemudian tanyakan pada mereka apa yang menjadi penyebab pertengkaran. Selanjutnya berikan nasihat dan solusi yang bisa menyelesaikan masalah tersebut. Seiring dengan bertambahnya usia anak, ajarkan mereka untuk menyelesaikan masalahnya sendiri
5. Mengontrol emosi
Dalam menghadapi kakak adik yang sering bertengkar, Mom dituntut untuk bersikap tenang dan tidak terpancing emosi. Jangan pernah memarahi salah satu anak karena bisa menyebabkan tekanan mental dan menimbulkan kecemburuan sosial. Mom harus bersikap sebagai penengah dan tidak memihak salah satu anak. Tindakan seperti itu akan mengajarkan anak bahwa pertengkaran bukan hal yang baik dan tidak dianjurkan karena bisa merugikan diri sendiri dan orang lain
6. Perlakukan sesuai karakteristik anak
Tidak ada anak yang benar-benar sama satu dengan lainnya, bahkan anak kembar sekalipun. Oleh karena itu, Mom & Dad sebaiknya tidak memperlakukan kakak-adik secara seragam. Berikan arahan pada masing-masing anak sesuai karakteristik yang ia miliki sehingga anak tetap menjadi dirinya sendiri.
Namun satu hal, ketika kakak-adik dirundung sakit, maka cara pengobatan dan perlakuan yang Mom berikan boleh jadi akan sama. Sakit batuk yang disertai flu misalnya. Mom bisa menyediakan OBH Combi Anak untuk semua buah hati Mom. Pasalnya, OBH Combi Anak ditujukan untuk anak usia 2-12 tahun. Produk ini membantu meredakan batuk yang disertai gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin.