Seringkali, apabila keinginannya dituruti, tak lama kemudian anak-anak pun meminta keinginan barunya dituruti lagi. Walau tak ada salahnya dituruti asalkan positif, namun tetap saja perlu diarahkan. Sebab bila tidak, bisa-bisa anak Mom tumbuh menjadi sosok yang egois.
Featured Story
Nah, bila anak Mom sering atur sana, atur sini, sebaiknya jangan langsung melarangnya. Sebab, hal itu justru membuatnya semakin sulit untuk diajak berkompromi. Pada satu sisi, di balik perilaku senang mengaturnya, anak juga sedang mengembangkan keterampilan lain. Agar perilakunya itu tak berlebihan, yuk, arahkan dirinya ia untuk mendapat manfaat sekaligus arahan yang tepat dari Mom.
- Mengambil keputusan
Perilaku senang mengatur kerap melibatkannya dalam memilih dan mengambil keputusan. Misalnya, saat ia sedang menggambar matahari, bulan, gunung, dan sebagainya dengan bentuk maupun warna yang diinginkannya. Bisa juga saat ia memilih mainan, pakaian, atau makanan.
Di saat seperti itu, minta ia menceritakan pilihannya. Sehingga Mom tahu alasan atas pilihannya itu serta dapat menghargai keputusannya.
- Memahami konsekuensi
Bila ia mudah bosan atau pilihannya itu menimbulkan masalah di kemudian hari, maka jelaskan ia mengenai konsekuensi.
Memberikan pengertian tentang konsekuensi berguna agar anak Mom tak semena-mena dalam menentukan pilihan. Misal, bila ia memilih roti daripada lauk pauk yang telah Mom siapkan sebagai menu makan siang. Maka, jelaskanlah konsekuensi atas pilihannya itu, bahwa makan siang dengan roti akan membuatnya cepat lapar.
Di lain hari, ia akan berpikir, lalu memilih untuk makan siang dengan lauk pauk yang Anda siapkan daripada rasa lapar mengganggu tidur siang atau aktivitas lainnya.
- Mengembangkan inisiatif
Perilakunya yang ‘sok’ bisa mengerjakan apa saja juga sering mengundang inisiatifnya dalam berbagai situasi. Misalnya, ingin membantu Mom merapikan pakaian kotor. Saat ini terjadi, jangan menganggap tindakannya justru akan merepotkan Mom.
Sebaiknya arahkan ia untuk memisahkan pakaian yang berwarna dan yang tidak, lalu jelaskan mengapa Mom mintanya melakukan hal itu. Ia hanya ingin mendapatkan pengalaman bereksplorasi yang seru dari inisiatifnya.
- Belajar bernegosiasi
Saat bantahannya masih dalam batas wajar, sebaiknya kendalikan emosi Mom. Karena, bisa saja ia juga sedang belajar bernegosiasi, menawar beberapa ketentuan yang Mom terapkan.
Misalnya, saat ia ingin menonton tv daripada mandi sore. Lalu ia mengatakan, “Mom, aku baru mau mandi kalau filmnya sudah selesai.” Mungkin ia beranggapan bahwa di hari itu aktivitasnya tak banyak dan merasa tak berkeringat, jadi untuk apa mandi jika badan tak kotor?
Supaya hobi mengaturnya tak kelewatan
Anak-anak cenderung meniru apa yang ia perhatikan dari lingungannya. Di rumah, ia tentu gemar mencermati aktivitas orangtuanya, termasuk saat sedang berbicara kepada pengasuh, supir, atau asisten rumah tangga. Maka, biasakan mengucap kata tolong saat ingin meminta orang lain melakukan sesuatu untuk Mom, lalu mengucapkan terima kasih setelahnya. Sehingga Mom pun bisa membekali tata perilaku yang baik dengan mencontohkan secara langsung dalam kesehariannya.