Orangtua mana pun tentunya akan sedih dan marah saat anak menjadi korban bullying. Tapi bagaimana jika anak yang terlihat polos justru menjadi pelaku bullying pada temannya. Apalagi jika dipicu oleh hal sepele, anak tanpa sungkan memukul atau mengejek. Jangan anggap remeh, Mom, apalagi menganggapnya biasa dilakukan oleh anak-anak. Segera atasi sebelum jadi kebiasaan buruk dengan cara-cara ini.
Featured Story
- Menindaknya Secara Tegas
- Ajarkan Anak untuk Berempati pada Orang Lain
- Kenali Dunianya
- Tunjukkan Contoh Baik pada Anak
Saat mendapati info dari sekolah tentang perilaku anak, cobalah untuk tetap tenang terkendali, yang memungkinkan Mom mendengar penjelasannya. Hindari melakukan ancaman atau bahkan menggunakan kekerasan, karena hal ini justru memperkuat aksi bullying yang dilakukan anak.
Biarkan anak tahu bahwa intimidasi dan bullying yang dilakukan tidak dapat diterima dan harus dihentikan. Ingatkan ia bahwa akan ada konsekuensi serius di rumah, sekolah, atau masyarakat jika aksi ini terus berlangsung. Jangan memberi ceramah panjang lebar, melainkan kata-kata yang sederhana yang dapat menjelaskan maksud Mom dengan lebih baik.
Ajarkan anak-anak untuk memperlakukan orang lain dengan hormat dan baik hati. Ingatkan agar tidak membeda-bedakan temannya berdasarkan ras, agama, penampilan, kebutuhan khusus, atau status ekonomi. Mom bisa mencoba menanamkan rasa empati bagi mereka yang berbeda. Pertimbangkan untuk melibatkan anak dalam berbagai kegiatan sosial, terutama yang menyangkut teman-teman seusianya, seperti mengunjungi panti asuhan.
Doronglah perilaku yang baik dengan memperhatikan sikap baik anak-anak dan berikan pujian yang tulus. Cara ini melatih mereka untuk menangani permasalahan dengan cara yang konstruktif atau positif.
Cobalah memahami alasan dibalik perilaku anak. Terkadang mereka berbicara atau bersikap kasar karena memiliki kesulitan dalam mengelola emosi yang kuat seperti kemarahan, frustrasi, atau rasa tidak aman. Ada juga yang belum memahami cara kerja sama untuk mengatasi konflik dan perbedaan.
Mom dapat mengenali faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi perilaku anak di lingkungan sekolah atau tempat bullying terjadi. Bicarakan dengan guru atau pihak-pihak penting di sekolah apakah ia mendapat tekanan atau mendapat perlakuan yang kasar. Minta anak terlibat dalam kegiatan di luar sekolah sehingga dapat bertemu dan mengembangkan persahabatan dengan anak-anak lain.
Bisa jadi sikap bullying yang anak-anak lakukan didapat dari orang-orang di sekitarnya. Penting juga untuk Mom menjaga perilaku, misalnya saat berbicara dengan anak-anak atau bagaimana reaksi dalam menghadapi masalah. Jika Mom bersikap agresif terhadap atau di depan anak-anak, kemungkinan mereka akan mengikutinya. Perlakukan orang-orang di sekitar Mom dengan penuh sopan santun, sehingga secara tidak langsung memberikan contoh yang baik pada anak.
Jangan biarkan bullying menjadi hal yang biasa dalam kehidupan anak-anak. Segera hentikan!