Featured Story
Pada dasarnya anak-anak memang senang bermain. Aktivitas ini membuatnya sehat, lebih ceria, membantunya menyerap informasi dan mengasah kreativitas.
Seorang tokoh pendidikan, Fred Rogers, menyatakan, “Bermain sering diartikan sebagai kegiatan jeda di antara proses belajar yang serius. Padahal bagi anak-anak, bermain adalah proses belajar yang serius. Bermain adalah tugas utama anak-anak.” Dari kutipan ini, Mom bisa membayangkan betapa pentingnya bermain bagi anak-anak karena itu, ayo Mom, seimbangkan waktu belajar dan bermain anak.
Beberapa tip berikut dapat membantu Mom dan Dad untuk mengatur jadwal anak, agar waktu belajarnya dibarengi dengan porsi bermain yang cukup.
1. Ciptakan suasana yang menyenangkan. Semua kegiatan harus berdasarkan kepentingan dan kesenangan anak, sementara orangtua bertugas mengarahkan dan mengawasi.
2. Ajak anak untuk memilih dan mengikuti satu-dua jenis kegiatan yang ia senangi, di luar jam sekolah dan di luar pelajaran sekolah. Misalnya ikut klub olahraga, sanggar seni, atau ketangkasan lain. Kegiatan ini bisa sekaligus menjadi media refreshing bagi anak dan bersosialisasi di luar lingkungan sekolah.
3. Setelah beristirahat sepulang sekolah, ajak si Kecil untuk bermain luar ruang yang sederhana dan bisa di lakukan di sekitar rumah, seperti bersepeda, main sepatu roda, atau tendang bola.
4. Anak juga butuh ‘me time’, lho, Mom. Biarkan ia melakukan kegiatan yang disukai, misalnya bermain game, browsing internet, menonton TV, membaca buku, dan sebagainya. Batasi waktunya, 1-2 jam cukup.
5. Rancang kegiatan wisata bersama anak, sesuaikan dengan waktu dan dana. Kunjungan ke kebun buah, galeri, atau taman kota yang menyediakan playground bisa jadi pilihan. Selain menyenangkan, wisata yang sifatnya edukatif juga bermanfaat untuk wawasan dan pengetahuan anak.
6. Pada usia TK dan SD, jam tidur yang ideal untuk anak adalah 8-10 jam. Pastikan anak bisa beristirahat sepulang sekolah dan disiplin dengan jam tidur malamnya.