Salah satu tantangan terberat bagi orangtua adalah membesarkan anak yang memiliki mental kuat dan disiplin. Begitu banyak metode parenting yang ada sekarang ini cukup membuat Mom bingung, mana yang kira-kira cocok diterapkan dalam pengasuhan anak-anak. Seperti konsep punishment and reward yang dianggap cukup efektif mengajarkan mana perbuatan yang baik maupun yang buruk.
Featured Story
Tapi jangan hanya sekadar ikut-ikutan tren, sesuaikan dengan gaya pengasuhanmu dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut ini.
- Cara Memberikan Hukuman yang Mendidik
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan konsep reward and punishment dalam mengasuh anak adalah pemberian hukuman. Tindakan agresif atau berbahaya seperti memukul Mom, melukai kakak atau adik dengan sengaja hingga melempar barang-barang yang dapat melukai dirinya maupun orang lain merupakan contoh tindakan yang perlu ditindaklanjuti.
Hindari pemberian hukuman yang bersifat fisik karena justru akan memicu anak-anak untuk berbuat kasar di kemudian hari. Ambil sebagian haknya, misalnya memberikan time-out di sudut ruangan, mengurangi waktu bermain hingga mengamankan sejenak mainan favoritnya. Hal ini bisa memberikan pesan pada anak jika perbuatan buruk tersebut harus “dibayar” dengan menyerahkan mainan atau berhenti menonton acara TV favoritnya selama sehari.
- Tepat Berikan Reward
Menghadiahkan penghargaan pada anak saat bersikap baik sama pentingnya dengan memberikan hukuman ketika meraka melakukan perbuatan buruk. Membiarkan anak tidur lebih malam untuk bermain atau menonton film hingga menyajikan camilan favoritnya di sore hari merupakan contoh reward yang cocok buat balita atau anak prasekolah.
Selain itu, Mom juga bisa mendorong anak-anak untuk bersikap baik dengan mengubah konsep reward menjadi suatu permainan yang seru. Tempatkan celengan di tempat yang terjangkau oleh anak lalu berikan koin untuk setiap kali mereka mau mengikuti aturan yang dibuat atau berhenti melakukan hal-hal buruk pada saat pertama kali diingatkan.
- Sesuaikan dengan Usia
Konsistensi sangat penting saat Mom berusaha mendisiplinkan anak. Jika tidak, hal ini hanya akan membingungkan sang anak dan membuat perilakunya semakin sulit. Konsep reward and punishment yang diterapkan sejak dini bisa memberikan hasil yang baik jika dilakukan dalam jangka panjang dan disesuaikan dengan usia anak-anak.
Untuk pemberian time-out misalnya, sudut ruangan, anak tangga hingga kursi di ruang yang tenang adalah pilihan yang tepat. Rencanakan sekitar dua menit untuk anak usia 2 tahun dan satu menit tambahan untuk setiap penambahan usia.
- Perhatikan Kepribadian Anak
Setiap anak memiliki kepribadian yang unik, sehingga konsep reward and punishment tidak selalu berhasil, tergantung pada pemahaman anak-anak. Jika anak menyukai perhatian misalnya, segala bentuk perhatian termasuk teriakan mungkin akan dianggap sebagai hadiah. Hal ini membuatnya terkadang berulah untuk mendapatkan perhatian negatif dari orang-orang di sekitarnya.
Memberikan time-out sebagai hukuman bisa jadi sangat efektif untuk anak-anak yang suka mencari perhatian. Sebaliknya, jika hal ini diterapkan pada anak yang penakut akan meningkatkan kecenderungan alaminya untuk merasa cemas.
Pertimbangkan beberapa hal ini sebelum memilih metode pengasuhan yang tepat. Tapi sebaiknya, hindari memberi hukuman fisik atau memberi hadiah untuk menghentikan perilaku buruknya. Hal ini justru akan memicu sikap agresif pada anak, ketimbang mengajarkannya untuk bertanggung jawab.