Bagaimana cara anak mengembangkan nilai moral pada dirinya?
Featured Story
Pertanyaan inilah yang menggugah Lawrence Kohlberg, Psikolog lulusan Universitas Chicago dimana dia terinpirasi oleh teori Jean Piaget yang menjelaskan bagaimana anak-anak mengembangkan penalaran moral. Teori Kohlberg (1963) mengembangkan teori perkembangan moral menjadi 3 tingkat.
Pada dasarnya, Kohlberg menyampaikan bahwa proses penalaran moral akan terus berkelanjutan dan berkembang selama hidup manusia. Setelah 20 tahun dia melakukan wawancara dengan anak-anak, inilah hasil penelitiannya.
Tingkat 1 : Penalaran Prakonvensional
Penalaran Prakonvensional adalah tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan moral Kohlberg. Dimana anak belum menunjukan nilai moralitas, namun masih dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman. Tahap ini mulai terlihat pada anak usia 6 tahun.
Pada tingkatan ini, anak berorientasi kepada hukuman serta ketaatan. Memenuhi aturan itu penting karena merupakan cara untuk menghindari hukuman. Anak juga mulai mengerti akan penalaran konsep moral yang didasarkan pada imbalan serta kepentingan untuk diri sendiri. Anak akan nurut, bila mereka ingin nurut. Namun jika mereka sedang malas maka sikap membangkang akan keluar.
Tingkat 2. Penalaran Konvensional
Ini merupakan tahapan menengah dalam teori Kohleberg. Dimana anak dengan senang hati mengikuti aturan yang berlaku di antara teman-temanya, namun tidak mau menurut aturan orangtuanya. Biasanya terjadi pada anak usia 9 tahun.
Ditahapan ini, anak mulai mengerti norma -norma interpersonal. Dimana anak mulai menghargai kebenaran, kepedulian dan kesetiaan sebagai landasan pertimbangan moral. Anak pun menyerap standar moral Mom dan Dad dalam tahap ini. Anak perempuan cenderung mengikuti Mom dan anak laki-laki cenderung mengikuti Dad.
Anak juga mulai mengerti lingkungan sosial, dimana dia mengerti pandangan masyarakat atau lingkungan sosial yang berdasarkan pada pemahaman aturan sosial, hukum dan ketertiban, melakukan kewajiban sendiri dan menghargai otoritas.
Tingkat 3. Penalaran Pascakonvesional
Perkembangan penalaran tahap akhir ini dimulai pada usia anak 12 tahun. Pada tahapan ini, anak mulai mengerti apa itu moralitas. Sehingga penilaian dilakukan atas dasar penilaian sendiri dan dia memutuskan atas pertimbangannya sendiri.
Kontrak sosial dan perorangan seperti hak masyarakat dengan hak individual bersifat relatif pada setiap anak. Namun anak mulai mengerti konsep ini, sehingga anak mulai bisa mengemukakan pendapat pribadi, menjelaskan perbedaan nilai dan mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Pada tingkat akhir Kohlberg menilai, anak melakukan penalaran moral berdasarkan prinsip-prinsip universal. Bila dia mengnghadapi konflik secara hukum dan suara hati maka anak akan mempertimbangkan suara hati dan pandangan pribadinya terhadap hal tersebut.
Teori Kohlberg ini bisa Mom jadikan acuan untuk mendampingi tumbuh kembang anak dalam perjalanannya menuju dewasa.
Selamat mencoba Mom.