Menyetir saat hujan turun dengan deras, Mutia teringat bahwa sabun di rumah sudah habis. Mau turun ke minimarket tapi Athaya, baby umur 7 bulan sedang tidur dengan pulasnya. Lalu Mutia pun bertanya ke Syira, anak perempuan umur 7 tahun “ Syira, kamu berani tidak turun ke minimarket untuk membeli sabun? Ini uangnya. Mama tunggu di mobil dan parkir depan minimarket”. Lalu dengan semangat, Syira pun turun dan belanja. 15 menit kemudian, dia datang dengan cerita menggebu-gebu tentang bagaimana dia belanja tadi.
Featured Story
Memberikan tanggung jawab kepada anak umur 7 tahun untuk berbelanja, membuat dia percaya diri akan kemampuannya dalam membantu ibunya juga dia juga belajar tentang konsep nilai uang. Dengan Rp 50.000, sabun mana yang bisa dia beli. Apakah masih ada sisa untuk membeli roti kesukaannya? Secara tidak langsung, dia pun belajar matematika. Anak juga perlahan-lahan mengerti “value for money” bahwa uang itu ada artinya. Dengan nilai Rp 50.000 bisa dibelanjakan menjadi barang kebutuhan rumah tangga apa saja. Dengan begini, anak pun mengerti konsep mahal dan murah serta tidak selalu merengek minta dibelikan mainan. Bahkan Mom juga bisa memberikan ide kepada anak untuk memperbaiki mainan yang rusak atau mengubah fungsi mainan atau baju. Misalnya tongkat mainan yang rusak menjadi tempat tissue gulung dengan di tempel pada piring. Atau celana jeans yang sudah ngatung, bisa di ubah menjadi rok selutut dengan membuka bagian jahitan dalam celana dan menambah kain.
Agar anak displin dalam berbelanja, beri dia lembar catatan belanja agar anak terbiasa belanja dengan rencana untuk meminimalkan belanja impulsive yang cenderung mubazir karena barang tersebut belum tentu di butuhkan. Mengajarkan anak cara berbelanja serta kepercayaan Mom, membuat anak menemukan preferensi dan kemampuan mereka secara alami, sehingga anak belanjar menjadi anak mandiri.
