Dibanding zaman Mom sekolah dulu, tugas yang diberikan pada anak kini terasa lebih rumit dan menuntut. Tidak heran jika mereka sering kewalahan dan meminta bantuan orangtua untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.
Featured Story
Padahal menurut Cathy Vatterott, Ph.D., profesor pendidikan di University of Missouri – St. Louis, tujuan memberikan pekerjaan rumah adalah untuk membantu anak-anak belajar secara mandiri. Yuk, dukung anak-anak tanpa harus mengambil alih tugas sekolah tersebut.
- Membentuk Rutinitas
- Awasi Tanpa Mengkoreksi
- Komunikasikan dengan Gurunya
- Berikan Tanggung Jawab pada Anak
Anak sering merasa kurang percaya diri menyelesaikan pekerjaan rumah sendiri karena kurangnya kendali. Langkah pertama yang bisa Mom lakukan adalah dengan melibatkan mereka untuk membuat rutinitas usai pulang sekolah. Tanyakan waktu, tempat, dan bagaimana ia mau menyelesaikan tugasnya.
Jika ia masih bingung, tawarkan beberapa saran misalnya apakah anak ingin ngemil dulu atau bermain di halaman belakang sebelum mulai mengerjakan pekerjaan rumah. Sebisa mungkin miliki jadwal yang tetap setiap harinya, mulai dari waktu hingga tempat yang sama.
Pekerjaan rumah menjadi cara guru untuk melihat kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran di sekolah. Oleh karena itu, hindari untuk mengambil alih, hanya gara2 ingin anak mendapatkan nilai yang baik. Temani dan dukung mereka saat mengerjakan tugas sekolah, tapi batasi keinginan Mom untuk membantunya terlalu banyak, atau bahkan mengoreksinya. Selain itu, berikan batasan waktu untuk anak membuat pekerjaan rumah, seperti rekomendasi the National PTA dan the National Education Association, yaitu cukup 10 menit per malam untuk kelas satu, 20 menit untuk kelas dua, dan seterusnya.
Orangtua dan guru seharusnya menjadi partner yang sejajar. Menjalin hubungan dengan guru baik bertemu dan berbicara langsung atau melalui telepon dapat memberikan pemahaman tentang perkembangan dan kemampuan anak di kelas/sekolah. Selain guru yang mau membuka komunikasi dengan Mom, tahan keinginan Mom untuk memberikan kritikan di depan anak-anak, agar tidak memberikan kesan mempertanyakan kemampuan guru.
Pekerjaan rumah juga menjadi cara untuk melatih tanggung jawab pada anak. Artinya, mereka mencoba menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya hingga membawanya ke sekolah sendiri.
Melangkah mundur dan membiarkan anak untuk melakukan semuanya itu memang tidak mudah. Terkadang anak-anak membuat pilihannya sendiri, walau tidak berujung baik. Tapi dalam jangka panjang, hal ini akan baik untuk Mom dan juga bagi anak-anak untuk belajar menghadapi konsekuensi.
Pekerjaan rumah bukan hanya sekadar untuk diselesaikan dan diberikan nilai tinggi, tapi juga dijadikan pembelajaran bagi anak-anak.