Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Waspada Hiperaktif Pada Anak

Featured Story

Lakukan Perubahan Dimulai Dari Diri Sendiri

Anak sehat identik dengan aktif. Namun kalau aktifnya buah hati sering membuat orang-orang di sekitar kewalahan dalam menanganinya, ini yang perlu diwaspadai, Mom. Sayangnya, masih banyak orang yang beranggapan bahwa hiperaktif yang timbul pada anak adalah akibat dari pola asuh dan pola makan yang salah sehingga mitos ini harus segera dibenarkan.

 

Hiperaktif pada anak sering dikaitkan dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan yang timbul akibat gangguan genetik. Tapi tidak semua anak aktif pasti berkondisi ADHD lho, karena kondisi ini hanya bisa dipastikan melalui tes khusus oleh dokter dan psikolog.

 

Deteksi Dini

Setiap anak tentu memiliki kepribadian, serta tingkat energi dan emosi yang berbeda. Agar tidak keliru dalam menilai perilaku anak, coba Mom kenali tipe dan gejala hiperaktif yang biasa muncul saat anak menginjak usia 3 – 6 tahun:

 

1. Tipe Hiperaktif Impulsif

Anak lemah dalam merespon, melakukan sesuatu tanpa pertimbangan, dan tidak sabar akan banyak hal. Ia terlihat bersemangat, seperti banyak bicara, senang berlari ke mana pun, melompat, serta memanjat sesukanya

 

2. Tipe Hiperaktif Inatensi

Biasanya anak kesulitan dalam memusatkan perhatian secara utuh dan tidak sanggup berkonsentrasi. Ia tidak fokus, pelupa, sering melamun, sulit diajak berbicara atau menerima instruksi karena perhatiannya terus berpindah-pindah

 

3. Tipe Hiperaktif Kombinasi

Perhatian anak mudah terpecah, sehingga sulit dalam menjalankan tugasnya atau saat harus mengikuti sebuah permainan. Selain itu, pendiriannya sering berubah, serta aktif berlebihan saat sedang mengerjakan sesuatu.

 

Berbagai gejala yang timbul, setidaknya menetap selama 6 bulan dan dialami pada dua atau lebih suasana yang berbeda seperti di sekolah, rumah, atau tempat lainnya plus adanya hambatan signifikan menyamgkut kehidupan sosial dan prestasi akademik.

 

Menghadapi Si Super Aktif

Hingga saat ini kasus ADHD belum bisa disembuhkan, namun gejala yang muncul bisa diminimalisasi dan diatasi dengan pemberian obat (medication), konseling (psychotherapy), pendidikan atau pelatihan (education or training) atau kombinasi dari ketiganya.

 

Bila anak sudah terdiagnosa dengan kondisi ADHD, dukungan dari keluarga dan orang terdekat adalah obat utama yang diperlukan anak. Didikan dengan kasih sayang dari orangtua merupakan hal yang senantiasa anak butuhkan. Perhatikan juga jenis makanan yang dikonsumsi anak; jangan yang tinggi gula dan kalori agar keseimbangan nutrisinya terjaga dan ia terhindar dari obesitas.

Sri Utami Saroh
putriku termasuk anak yang Hiperaktif Impulsif, semoga kedepannya dan makin bertambah umurnya dia makin mengerti
Sri Utami Saroh
terima kasih artikelnya
Explore More

Membentengi Anak yang Merasa Kecewa

Article- 26 Jul 2016

Menciptakan Waktu Berkualitas Di Akhir...

Article- 15 May 2013

Disiplin sejak dini pada si kecil

Article- 06 Oct 2011