Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita
Tanya Psikolog
Mom Wahyu Widyawati
pengaruh kekerasan fisik pada tumbuh kembang anak Dulu karena kurangnya edukasi dan tekanan orang sekitar yang membandingkan anak2,saya jadi sering melakukan kekerasan fisik terhadap anak saya.dan tanpa saya sadari saya menekan anak saya.menuntut ini dan itu agar jangan kalah dengan anak lain.sehingga saya sering juga menjelek2kan anak saya sendiri dan membanding2kan dia dg anak lain.belakangan saya tahu kalau yg saya lakukan itu adalah salah besar.saya sangat menyesal.adakah anak saya mengalami trauma dengan perlakuan saya?lalu bagai mana saya harus mengatasinya.maksud saya kekurangan kasih sayang dan perhatian anak saya selama usia emasnya.anak saya laki2 sekarang berumur6,5 tahun.2 tahun belakangan universitas kekerasan yg saya lakukan menurun drastik.paling Sy cubit kl emosi.dr 6 bln smp 4,5 thn sering.karena stress dan ketakutan dengan omongan orang2.
pengaruh kekerasan fisik pada tumbuh kembang anak oleh Mom Wahyu Widyawati Dulu karena kurangnya edukasi dan tekanan orang sekitar yang membandingkan anak2,saya jadi sering melakukan kekerasan fisik terhadap anak saya.dan tanpa saya sadari saya menekan anak saya.menuntut ini dan itu agar jangan kalah dengan anak lain.sehingga saya sering juga menjelek2kan anak saya sendiri dan membanding2kan dia dg anak lain.belakangan saya tahu kalau yg saya lakukan itu adalah salah besar.saya sangat menyesal.adakah anak saya mengalami trauma dengan perlakuan saya?lalu bagai mana saya harus mengatasinya.maksud saya kekurangan kasih sayang dan perhatian anak saya selama usia emasnya.anak saya laki2 sekarang berumur6,5 tahun.2 tahun belakangan universitas kekerasan yg saya lakukan menurun drastik.paling Sy cubit kl emosi.dr 6 bln smp 4,5 thn sering.karena stress dan ketakutan dengan omongan orang2.
Psikolog Anna Surti Ariani 'Nina'
Psikolog Anna Surti Ariani 'Nina'
Hai Mom Wahyu Widyawati, > Trauma psikis agak sulit diduga seberapa besarnya. Itu sangat tergantung pada seberapa banyak dan seberapa keras kekerasan yang dialami, seberapa rapuh anaknya (ada anak-anak yang tangguh, sehingga tak mudah diterpa trauma), bagaimana dukungan lingkungan sosialnya setelah suatu kekerasan terjadi (misalnya jika ibu bisa menenangkan dan menjelaskan kepada anak setelah terjadi pemukulan, akan berbeda dibandingkan ibu langsung menelantarkan anak beberapa waktu), dll. > Pengaruh trauma yang terlihat misalnya anak sulit tidur atau sering mengalami mimpi buruk, mengeluh sakit perut atau sakit kepala, sering marah, terus minta perhatian, depresi dll. Jika anak sudah sekolah, pengaruh yang terlihat misalnya kesulitan belajar, banyak melamun, nilai menurun, dll. Pengaruh yang tak langsung terlihat misalnya mudah tersinggung, cemas terhadap berbagai hal, takut terhadap orang-orang tertentu atau sesuatu yang sebetulnya tak menakutkan, kurang percaya diri, menarik diri, dll. Masalah-masalah ini jika tak ditangani dapat menimbulkan jauh lebih banyak masalah di kemudian hari. > Mom, entah si kecil super duper keren atau sebaliknya sungguh buruk dan memalukan nama keluarga besar, dia tetaplah anak Mom dan Dad. Jadi dia punya hak untuk dicintai tanpa syarat, dalam kondisi baik ataupun buruk, dalam kondisi berhasil ataupun gagal. Kalau Mom sebagai ibunya malu atau merasa gagal pada saat ia sedang berperilaku buruk, artinya cinta Mom kepadanya masih bersyarat. Tiap kali Mom menghukum sambil merasa stres dan ketakutan terhadap omongan orang lain, seakan Mom mengatakan, “Aku mencintaimu kalau kamu baik, kalau tidak, aku malu jadi Mom kamu.” > Ada kok jenis-jenis hukuman yang tepat buat anak usia di atas 4 tahun, sebagai suatu strategi pengasuhan anak. Salah satu pembeda antara hukuman sebagai strategi pengasuhan dengan hukuman berbentuk kekerasan adalah emosi pelakunya. Maksudnya untuk dapat melakukan strategi pengasuhan yang baik, kita perlu berkepala dingin, emosi perlu stabil, dan perlu kasih sayang tanpa syarat buat anak. Jika kita sedang stres, malu atau takut terhadap omongan orang lain, marah besar, pengasuhan kita rentan berubah menjadi kekerasan. > Karena Mom saat ini masih terpengaruh oleh omongan orang lain, dan belum konsisten keberhasilannya untuk mengasuh anak tanpa melakukan kekerasan, ada baiknya Mom berkonsultasi dengan psikolog klinis dewasa. Psikolog akan menelaah sumber stres Mom dan mencarikan strategi terbaik agar Mom tak mudah stres lagi. Mom juga tetap perlu lebih banyak membaca dan mengikuti seminar parenting agar mendapat berbagai masukan tentang pengasuhan anak. Kalau stabilitas emosi dan kepercayaan diri Mom sudah jauh lebih baik, maka pengasuhan Mom akan lebih positif. Efek trauma yang dialami anak juga bisa menipis. > Selamat mencoba @AnnaSurtiNina
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Komentar Terbaru
padaTak Hanya Menghibur, Ide... oleh Mom Yeni Setiyawati
padaCara Seru Libatkan Anak... oleh Mom Yeni Setiyawati
padaJangan Asal Marah,... oleh Mom Yeni Setiyawati
artikel & Tips
24 Jan 2017
Senangnya melihat anak yang bermain dan beraktifitas di luar ruangan, seperti bermain pasir atau sekadar berlarian mengejar bola. Tubuhnya pun mulai...
Selengkapnya
Lihat Semua Artikel & Tips