Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita
Tanya Psikolog
Mom Mira Afriany
sering ngambek Dok anak saya usianya 4,5 tahun seorang laki-laki.semua kemauannya harus dituruti dan mudah sekali marah, jika sudah marah dia pasti lempar2 barang ad disekitarnya atau yang paling sering lari kekamar dan lempar2 bantal guling. saya bingung harus gimana lagi supaya dia klo marah gak kaya gitu. saya ud coba untuk mengalihkan kemarahannya, membujuk,samapi saya timbul emosi tapi tetep aja kaya gitu juga. gimana ya caranya yang tepat ?
sering ngambek oleh Mom Mira Afriany Dok anak saya usianya 4,5 tahun seorang laki-laki.semua kemauannya harus dituruti dan mudah sekali marah, jika sudah marah dia pasti lempar2 barang ad disekitarnya atau yang paling sering lari kekamar dan lempar2 bantal guling. saya bingung harus gimana lagi supaya dia klo marah gak kaya gitu. saya ud coba untuk mengalihkan kemarahannya, membujuk,samapi saya timbul emosi tapi tetep aja kaya gitu juga. gimana ya caranya yang tepat ?
Psikolog Roslina Verauli
Psikolog Roslina Verauli
Bisa dibayangkan betapa sulitnya situasi yang tercipta ketika si kecil Anda marah ya mom.. Hingga Anda turut terpengaruh. Umumnya kemarahan yang meledak dan tantrum khas usia 2-3 tahun. Ketika anak di usia 4,5 tahun masih sukar mengelola kemarahan artinya dia belum terbiasa belajar mengenali emosi yang ia miliki saat keinginan tak terpenuhi. Dampaknya dia juga gagal menampilkan ekspresi emosi yang tepat, selain lempar-lempar bantal dan menjadi sangat marah setelahnya. Mengalihkan kemarahan dan membujuk memang bukan solusi yang tepat bagi si kecil yang tengah dirudung frustrasi dan kemarahan. Justru saat keinginan tak terpenuhi bantu anak untuk memahami rasa kecewa, sedih, marah, atau frustrasi yang dialaminya. Mom bisa menenangkan dengan memeluk (dianjurkan dari belakang, untuk menghindari kemungkinan diserang anak yang tengah marah) dan memintanya tenang: "tenang ya", "cup-cup," kemudian bantu ia merasakan emosinya. "Kamu marah ya, atau kecewa karena tidak dapatkan keinginanmu". Bantu ia lebih ekspresif. It is okay bagi anak untuk punya emosi yang negatif asalkan diekspresikan dengan tepat dan wajar. Ketika anak mampu menyatakan dia marah, sedih, kecewa, atau merasa tidak suka, secara verbal, artinya dia 'ready' untuk diajak diskusi. Tentang apa yang membuat keinginannya belum dapat dipenuhi, apa penggantinya, dan bagaimana caranya agar ia bisa merasa lebih baik. Bila anak kesulitan mengungkapkan emosi secara verbal, amati apakah dia terhambat secara verbal. Penting untuk melakukan pemeriksaan bila kemarahan anak salah satunya dipicu hambatan dalam ekspresi verbal. Tentu pemeriksaannya bisa dilakukan di klinik tumbuh kembang ya mom. Demikian, semoga si kecil Anda makin piawai mengungkapkan emosi negatifnya dalam cara-cara yang lebih tepat. Salam:)
Mom Siti Rosyana
Mom Siti Rosyana
Nyimak ya mom
Mom Siti Rosyana
Mom Siti Rosyana
Susah ya klo anak tantrum
Login dulu ya mom di sini sebelum memberi komentar
Login/Register di sini
Komentar Terbaru
padaTak Hanya Menghibur, Ide... oleh Mom Yeni Setiyawati
padaCara Seru Libatkan Anak... oleh Mom Yeni Setiyawati
padaJangan Asal Marah,... oleh Mom Yeni Setiyawati
artikel & Tips
04 Sep 2015
Sering tidak Mom merasa bingung saat memilih camilan yang paling tepat untuk anak? Karena sedang dalam masa pertumbuhan, tidak heran anak sering...
Selengkapnya
Lihat Semua Artikel & Tips