Ternyata anak Mama pemberani juga
Baru kali ini kami berdua mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan outbond bersama. Dari dahulu memang aku sangat menyukai segala macam bentuk kegiatan outbond, dari meniti tali, balok, memanjat jaring hingga flying fox. Beda halnya dengan anak-anakku. Sejak kecil mereka tidak menyukai kegiatan di luar rumah apalagi bila berhubungan dengan fisik walaupun mereka anak laki-laki. Sebagai seorang Ibu aku menginginkan anak-anakku belajar berani.
Maka dari itu, di suatu kesempatan aku mengajak Gerald, anakku yang no.1 untuk bermain outbond yang memang khusus untuk anak-anak seumurannya. Awalnya ia mengatakan : "Aku gak bisa Mama..." tapi dengan penuh percaya diri aku mensupport-nya untuk mencoba terlebih dahulu dengan mengatakan akan mengawalnya dan memegangnya.
Dan memang, pertama-tama ia melangkah ragu-ragu namun karena aku terus menyertainya, ia turut bersemangat. Tau kan kalau outbond itu memiliki tahapan-tahapan dari tingkatan yang mudah hingga yang sulit? Saat kami harus meniti balok di ketinggian 2 meter dari tanah dengan hanya memegang seutas tambang, dengan mantapnya ia dapat melalui rintangan tersebut.
Tibalah giliran aku, entah kenapa pas aku ditengah-tengah rintangan, tiba-tiba balok-balok tersebut bergoyang-goyang agak kencang sehingga saat itu timbullah rasa ngeri di hatiku. Tapi karena Gerald memandangku dari sebrang dengan kerutan di dahi menunggu Mama-nya yang berhenti kaku ditengah-tengah, membuat ku terpaksa melangkahkan kaki juga. Akhirnya sampai jugalah aku disebrang dengan selamat.
Dari sinilah aku menyadari bahwa rintangan yang satu ini ternyata cukup sulit juga. Aku saja sebagai orang dewasa merasa ngeri tapi Gerald dapat melaluinya dengan baik.
Waaah... Mama jadi malu kalau mengingat-ingatnya lagi. Ternyata Gerald lebih berani daripada Mama... hee...3x.