Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Ajari Anak Mengendalikan Emosi

Jika Mom rutin melatih anak mengendalikan emosinya sejak dini, anak Mom akan tumbuh menjadi pribadi yang tenang dan percaya diri, tidak mudah tersulut emosi, tempramen, dan bersikap agresif secara berlebihan. Dengan keadaan emosi yang stabil, anak juga cenderung pantang menyerah.

Featured Story

Kapan Sebaiknya Anak Mulai Tidur di Kamar Sendiri?

 

Berikut beberapa tip yang bisa Mom lakukan dalam membantu anak mengendalikan emosi. Segera praktekan tips ini kepada anak Mom, ya.

 

  1. Ajak anak mengenali emosi yang ia rasakan
    Umumnya anak terbiasa mengungkapkan ekspresi emosi secara spontan. Contohnya, mereka akan menangis apabila merasa sakit, terlalu lelah, atau frustasi. Dalam berbagai situasi, peran Mom adalah membantu anak mengenali perasaan sedihnya.

    Beritahu secara verbal bahwa saat bersedih biasanya orang menangis dan tertawa apa bila sedang bahagia. Tanyakan pada anak apa penyebab yang membuatnya menangis dan tertawa. Jika ia masih belum mengerti, Mom dapat memberi contoh dengan ekspresi nyata atau melalui gambar sederhana yang lucu mengenai emosi tertentu. Dengan begitu anak akan mencoba mengidentifikasi emosinya dan secara perlahan akan mulai belajar mengedalikannya.

  2. Tentukan batasan ketahanan emosi anak
    Mom harus bisa lebih memahami anak dengan menentukan batas ketahanan emosinya. Sebagai contoh, apabila mereka mulai merasa kesal dan marah dengan PR yang dirasa sulit, ajak anak beristirahat sejenak lalu jangan ragu untuk untuk mencoba mempelajari lebih teliti kesulitan yang dihadapi secara perlahan. Dengan begitu, emosi anak akan terjaga, sehingga mampu menghalang rasa frustasi.

  3. Beri dukungan terhadap emosinya
    Dukungan Mom atas emosi yang dialaminya dapat membuat anak merasa diperhatikan. Misalnya, ketika anak terjatuh saat belajar sepeda, berikan dukungan untuk tidak takut terjatuh lagi. Ceritakan pada anak betapa menyenangkan bersepeda bersama teman-temannya apabila ia sudah menguasai cara bersepeda.

    Selain dukungan, jelaskan juga konsekuensi atas ekspresi emosional anak. Contohnya, saat anak marah, ajak ia berbicara perlahan. Namun apabila anak mulai terlihat agresif dan meledak-ledak, jelaskan bahwa perilakunya dapat membuat jam bermainnya berkurang. Arahkan ia agar ia memahami cara meluapkan emosi tanpa melupakan tata krama yang baik.

  4. Berikan contoh nyata
    Secara umum, anak akan merekam dan meniru apa yang dilihat dan dirasakannya. Dalam hal ini, cara Mom dalam mengendalikan emosi sedikit banyak akan direkam dan ditiru oleh anak. Tunjukkan selalu sikap yang tenang dalam mengungkapkan emosi.
Fitriamarieindarto Goodmorning
Iya betul melatih mengendalikan emosi anak sejak dini
Lily Aguslianawaty
Ya, penting untuk mengendalikan emosi
Explore More

Oops! Anak-anak Memergoki Mom dan Dad...

Article- 04 Jun 2013

Memilih Obat Bebas Untuk Anak

Article- 24 Mar 2015

Isi Puasa Anak dengan Aktivitas Seru Anti...

Article- 06 Sep 2017