Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Ajari Anak Untuk Berhenti Menunda Sesuatu

Sebuah kebiasan yang negatif dan sering dilakukan oleh anak maupun orang dewasa adalah menunda. Menganggap waktu masih banyak, kesempatan akan ada lagi dan tidak memaksakan diri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara tepat waktu. Alangkah baiknya jika mom dapat membiasakan anak untuk disiplin terutama dalam menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas. 

Featured Story

Trik Hemat Lengkapi Kotak P3K di Rumah

 

Seringkah anak mom yang berusia 7 tahun mengulur waktu untuk bersih-bersih diri di malam hari? Ritual cuci muka, menggosok gigi serta pipis sebelum tidur hanya memakan waktu 15 menit. Namun mereka malas sekali melakukannya. Dari pada mom naik pitam dan berteriak, lebih baik ciptakan ritual yg menyenangkan. Seperti berlomba dengan semua anak mom, siapa yang paling lama membersihkan giginya, bakal dikelonin oleh mom tidurnya.

 

Penundaan sering menjadi masalah di usia ini karena anak-anak mulai memiliki tanggung jawab lebih dan mulai mengerti bagaimana mengulur waktu, mengeles, memberikan beragam alasan. Namun “Penundaan adalah kebiasaan yang bisa dipelajari, dan jika sesuatu bisa dipelajari maka ia bisa untuk berhenti dipelajari,” ujar Joseph R. Ferrari, PhD, profesor psikologi dari DePaul University, di Chicago. Bagaimana Mom bisa mengubah kebiasaan ini? Pikirkan tentang ada apa di balik kebiasaannya itu, lalu cobalah strategi berikut, dan mulailah hari ini. 

 

"aku tidak mau", jika anak menemukan unsur kepentingan untuk dirinya dalam pekerjaan tersebut dia semangat. Misalnya kakak semangat sarapan, karena dia ingin berlomba mengalahkan adiknya. Tapi pada saat makan siang, kakak makan sangat sedikit karena adik lagi bobo siang. Agar hal ini terjadi secara konsisten, mom daat menerapkan sistem reward. Jika anak bertanggung jawab dan menyelesaikan makanannya, maka dia akan mendapat reward di akhir bulan.

 

"aku tidak bisa" di balik kata "tidak bisa" ada makna yang lebih dalam. Bisa saja rasa malas, takut atau bingung bagaimana melakukannya. Ketika anak terlihat melakukan penundaan terhadap hal tersebut, coba ajak anak ngobrol agar mom tahu apa makna dibalik kata tidak bisa. Mintalah dia untuk fokus kepada tugas tersebut dan lupakan hal -hal penyebabnya. Misalnya anak menunda untuk membersihkan mainan, tawarkan bantuan mom untuk membantu sekaligus mom mengajari bagaimana cara membersihkan mainan tadi. 

 

"masih banyak waktu". Anak cenderung menunda karena dia mengira masih banyak waktu untuk melakukan hal itu. Misalnya setelah mandi, anak malah keasikan nonton TV karena ada film favoritnya dan lupa jika dia masih belum memakai pakaiannya. Jika dia melakukan hal itu, berikan batas waktu sehingga anak mengerti konsep deadline. Jika dalam waktu 5 menit anak bisa berpakaian, mom akan memberikan hadiah cemilan favoritnya. Dan ketika anak berhasil menyelesaikan kurang dari 5 menit, mom bisa mengajarkan konsep extra waktu. "karena adik pake bajunya kurang dari 5 menit, masih ada 2 menit nih untuk kamu nonton film favoritmu lebih lama." Pada akhirnya, ia akan belajar bahwa melakukan sesuatu tepat pada waktunya adalah baik, namun menyelesaikan lebih awal adalah lebih baik lagi

 

"aku takut salah" . Jika anak mom mempunyai sifat perfeksionis, maka dia ingin melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Dan ketika dia tidak melakukan hal tersebut seperti bayangannya, anak jadi kecewa dan berhenti melakukan hal tersebut walaupun hal tersebut sangat dia sukai. Sebagai orangtua, mom dapat memberikan pengetahuan mengenai "kegagalan bagian dari proses menuju kesuksesan". Sehingga tidak ada sesuatu hal yang terjadi secara instan. Semuanya perlu proses dan yang saat ini sedang anak alami adalah bagian dari perjalanan menuju sukses.

Puji Suprihatin
memang mom, anak2 tu senang banget kl bilang ;ntar....jd semua srrba tertunda, tp tx lo artikelnya
Maria Ulfa
emaknya jg hrs,ga boleh nunda2
Explore More

Benar Salah Dalam Memberi Hadiah

Tips & Trick- 26 Jul 2016

Dukung Kegiatan Positif Anak

Article- 25 Jan 2017

Waspada Hiperaktif Pada Anak

Article- 04 Sep 2015