“Kalau sudah besar nanti mau jadi apa, sayang?” ketika diajukan pertanyaan tersebut, akan muncul aneka jawaban dari anak-anak. Tapi ada juga anak yang masih kebingungan buat menjawabnya. Baik itu karena ia belum mengerti mengenai cita-cita atau memang belum terbayang di benaknya ingin berbuat atau menjadi apa kelak.
Featured Story
Miliki cita-cita sejak dini
Adalah hal yang lumrah kalau anak masih bingung akan cita-citanya. Karena pada dasarnya ia belum memahami keunikan dirinya, dan tentunya belum cukup matang untuk menentukan ingin jadi apa dirinya nanti. Lagipula, anak sudah dapat menyebutkan cita-citanya, belum tentu juga serius dan sudah mengerti maknanya. Iya, kan?
Tapi bagaimanapun, alangkah baiknya mengenalkan dan mengajak anak Mom memiliki cita-cita sejak dini. Karena saat anak besar nanti, bahkan jika telah mengetahui kalau kemampuan dirinya yang sesungguhnya melenceng dari cita-citanya, ia akan tetap termotivasi untuk mencapai yang terbaik, berkat pernah memiliki cita-cita setinggi langit waktu kecil.
Nah, peran Mom ibarat kompas yang menunjukkan jalannya, serta mendukung anak untuk memiliki impian atau cita-cita. Ini dia beberapa caranya:
- Keluar melihat dunia
Ajak anak keluar mengunjungi tempat-tempat baru. Di sana anak dapat menemukan berbagai hal serta orang-orang dari berbagai profesi yang tak mereka jumpai secara langsung di rumah. Baik itu heroiknya polisi lalu-lintas yang mengurai kemacetan meski hari panas, pemadam kebakaran, hingga masyarakat yang giat bekerja di kantor. Pengetahuan anak Mom akan makin luas dan dalam. - Tidak ada yang mustahil
Jangan pernah menganggap mustahil apa pun cita-cita anak. Jadi presiden? Kenapa tidak. Jangan abaikan, karena segalanya bisa terjadi. Berikan dukungan kepada anak agar tumbuh rasa percaya dirinya, sehingga mereka akan berjuang untuk mewujudkannya. Dukungan orangtua adalah kekuatan bagi anak Mom. - Bukan semata materi
Sebaliknya, jika cita-cita anak tidak sesuai harapan Mom, jangan remehkan. Apalagi orangtua kadang berpikir tentang materi dalam harapannya kepada anak. Misalnya, berharap anak menjadi seorang pengusaha sukses, sementara anak bercita-cita menjadi seorang atlet.
Tidak perlu memaksakan kehendak Mom, karena kebahagian menjalani profesi adalah kekayaan yang nilainya melebihi materi. Yakinlah bahwa selama profesi dijalani dengan sepenuh hati, kesukesesan dan materi akan mengikuti. - Membaca buku
Membudayakan membaca akan memberi anak kesempatan lebih besar untuk menyerap lebih banyak pengetahuan. Daya pikir maupun kreativitas Anak Mom akan semakin berkembang. - Mengenalkan tokoh inspiratif
Ada baiknya anak mengagumi tokoh atau pahlawan tertentu. Mengenalkan kepada anak Mom figur yang inspiratif dapat menjadi cara agar ia lebih fokus pada cita-citanya. Dorong anak untuk mempelajari bagaimana tokoh atau pahlawan favorit mereka merintis kiprahnya dan menggapai prestasi. - Anak-anak masih suka berubah
Tak perlu mengolok anak jika tiba-tiba cita-citanya berubah. Namanya juga anak-anak, masih seperti itu. Namun di balik hal tersebut, justru ini merupakan perkembangan pemikiran anak Mom setelah melakukan pengamatan dan mencari tahu lebih dalam mengenai cita-citanya yang lama dan baru.