Pulang sekolah Annisa langsung bercerita kepada bundanya “Bunda, temanku rumahnya ada yang kebakaran, tadi Ibu Guru bilang kalau ada yang mau menyumbang buku atau baju diperbolehkan. Annisa boleh ya Bun ikut menyumbang untuk temanku”.
Featured Story
Dengan mengajak anak untuk menyumbang, sekolah mengasah sikap prososial anak dengan praktek langsung. Pada awalnya anak-anak belajar prososial tanpa disengaja, misalnya karena dihimbau dari sekolahnya atau karena ikut-ikutan temannya. Tetapi setelah itu, anak akan terbiasa melakukan tindakan prososial. Secara sederhana, kemampuan prososial itu bisa diartikan sebagai kemampuan untuk berinteraksi dengan sesama. Jika tidak dikembangkan, kemungkinan anak menjadi anti-social personality disorder. Kurang bisa toleransi, gampang membuat atau terpicu konflik, kurang bisa bergaul dan masih banyak lagi.
Sikap prososial anak bisa berkembang maksimal dengan pengaruh positif dari:
1. Orangtua
Sebagai role model, orangtua dilihat perilakunya serta didengar perkataannya oleh anak. Karena anak sayang kepada orangtuanya, maka anak-anak amat tergantung pada nasihat dan sikap orangtua.
2. Teman
Untuk anak remaja, kadang teman menjadi lebih penting dari keluarganya. Norma-norma yang berlaku pada hubungan pertemanan yang akrab seolah-olah dapat menggantikan norma yang ada dalam keluarga. Sehingga tidak ada salahnya jika orangtua mengetahui siapa saja teman-temannya dan mencari tahu siapa mereka, rumahnya di mana, orangtuanya siapa, berapa bersaudara, sekolah dimana? Sedikit menjadi wartawan dan penyelidik ala Tin-tin, demi kebaikan akan sangat besar artinya untuk kebaikan bersama.
3. Media massa
Sebagai sarana penyebar informasi masal, media mempunyai pengaruh yang besar dalam perkembangan sikap prososial anak. Televisi misalnya, dapat dikatakan mampu membentuk sikap anak melakukan tindak kekerasan melalui tayangannya dan tindakan konsumtif melalui tayangan iklannya. Radio yang memutarkan lagu, juga bisa mempengaruhi dengan lagu yang bermakna negatif. Namun media juga bisa menjadi sarana media yang positif dikala media menayangkan liputan bencana alam. Anak dapat mendengar dan melihat kesulitan para korban dan terasah kepeduliannya terhadap lingkungan sosial.
4. Sekolah
Sebagai tempat dimana anak menghabiskan waktu antara 6 - 8 jam setiap harinya, sekolah dan Guru mempunyai pengaruh secara langsung. Karena mereka bisa dikatakan sebagai pengganti orangtua selama anak berada di sekolah.