Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Balita Pun Bisa Terkena Stres, Kenali Pemicunya dan Atasi dengan Tepat

Stres merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan dapat dialami oleh siapa saja, termasuk balita. Jika anak tiba-tiba menunjukkan gejala-gejala seperti cranky, suara tangis yang lain dari biasanya, perubahan selera makan, hingga sulit tidur bisa jadi anak mengalami stres.

Featured Story

Hindari: Bertengkar di Depan Anak

Keterbatasan dalam kemampuan berbicara dan mengungkapkan perasaannya membuat Mom sering merasa kebingungan menghadapi perilaku anak. Sebelum mencari solusi yang tepat, kenali dulu beberapa penyebab stres pada balita berikut ini.

  1. Mood Orangtua

    Mood orangtua yang sedang kurang baik, misalnya sedang bermasalah dengan pasangan atau tempat kerja juga dapat mempengaruhi perasaan anak. Menurut Robert Epstein, PhD, penulis The Big Book of Stress Relief Games, balita mungkin tidak mengerti semua kata-kata tapi bisa membaca bahasa tubuh dan merasakan ketegangan dalam suaramu.

    Sebisa mungkin hindari meluapkan stres di depan anak-anak ya, Mom. Gunakan kesempatan untuk menenangkan diri sebelum berada dekat dengan anak-anak atau berikan contoh bagaimana menangani stres dengan cara positif, misalnya mengajak mereka bermain atau berlibur.

  2. Berpisah dengan Orangtua

    Mom seharusnya tidak merasa bersalah meninggalkan anak, baik untuk bekerja, berolahraga, atau sekadar bertemu teman lama. Tapi, pengalaman berpisah dengan orangtua dapat memicu stres pada balita karena mereka takut kepergian ini bersifat permanen. 

    Cobalah untuk meninggalkan anak-anak dengan orang yang sudah akrab dengannya, seperti kakek nenek atau daycare yang biasa dititipi. Selain itu, Kimberley Clayton Blaine, penulis The Go-To Mom's Parents' Guide to Emotion Coaching Your Young Children menyarankan untuk mengatakan kemana tujuan Mom pergi dan kapan kembali, yang akan memberinya rasa aman. Ucapkan selamat tinggal pada anak dengan singkat, tapi hindari pergi diam-diam yang justru bikin stresnya makin meningkat.

  3. Cerita Seram

    Buku, film, atau cerita dari orang lain yang menurut Mom tidak menakutkan sama sekali, bisa jadi membuat anak-anak merasa ketakutan. Menurut Charlotte Reznick, Ph. D., penulis The Power of Your Child's Imagination: How to Transform Stress and Anxiety Into Joy and Success, hal ini wajar mengingat mereka belum bisa membedakan mana khayalan dan kenyataan.

    Stres yang dipicu oleh hal-hal yang menyeramkan baginya ini dapat dihindari dengan berhati-hati dengan apa yang ditunjukkan di depan anak-anak. jika merasa terganggu, segera hibur dan ajak mereka untuk membicarakan rasa takutnya, misalnya saat bermain bersama atau membaca buku yang menyenangkan.

  4. Kesulitan Mempelajari Kemampuan Baru

    Belajar makan sendiri, mengenakan baju, hingga menggunakan toilet merupakan kemampuan yang wajib dipelajari. Sayangnya, kegagalan terkadang membuatnya merasa kewalahan dan frustasi. Tidak masalah jika Mom menundanya selama beberapa hari hingga mereka siap mencobanya lagi. Buat hal-hal baru terasa menyenangkan, ketimbang harus dipaksa bisa melakukannya dalam hitungan hari.

    Balita pun bisa mengalami stres, lho, temukan penyebabnya dan atasi dengan solusi yang tepat agar tidak berdampak buruk bagi tumbuh kembang emosi dan fisiknya.

Explore More

Kapan Waktunya Berhenti Mandi Bersama...

Article- 04 Jun 2013

Lindungi Anak dari Makanan Berbahan...

Article- 23 Sep 2016

Yuk Ajak Anak Memasak di Dapur!

Article- 14 Dec 2017