Setiap anak adalah unik.Tumbuh kembang setiap anak memang tidak bisa disamaratakan. Namun, tahukah Mom, jika melihat penggolongan berdasarkan gender, ada perbedaan yang cukup menarik antara anak laki-laki dan perempuan.
Featured Story
Mulai di masa sekolah
Pada dasarnya, anak-anak mengalami masa pertumbuhan fisik yang sama/ seimbang dari sejak dilahirkan hingga usia sekolah. Pada saat ini, anak perempuan terlihat lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki. Setelah mencapai usia pubertas, justru anak laki-laki yang umumnya mengejar ketinggalan dan bahkan melaju dengan pesat dibandingkan anak perempuan.
Di usia 8-12 tahun, baik anak laki-laki maupun perempuan mengalami masa pubertas. Pada masa ini, hormon-hormon seksual mulai aktif dan ada perubahan pada tubuh mereka. Misalnya tumbuh payudara dan menstruasi pada anak perempuan, serta penis membesar dan berubahnya suara pada anak laki-laki. Anak-anak yang mengalami pubertas dini (sebelum 8 tahun) disebut mengalami pubertas prekoks.
Motorik kasar vs. halus
Dalam perkembangan kecerdasannya, anak perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan pada penguasaan motorik kasar dan halus. Anak laki-laki lebih unggul dalam hal motorik kasar, itu sebabnya mereka lebih cepat bisa merangkak, berjalan, dan memanjat. Juga dalam hal kecerdasan spasial yang berhubungan dengan pemahaman ruang.
Sedangkan anak perempuan lebih unggul dalam hal motorik halus seperti menulis dan mewarnai, serta kemampuan berbahasa.
Pada sebuah penelitian ditemukan bahwa sel-sel otak yang berhubungan dengan rasa senang lebih terlihat aktif pada anak laki-laki ketika dihadapkan pada tantangan fisik. Misalnya bermain bola atau yang bersifat kompetitif lainnya. Sedangkan sel-sel otak anak perempuan lebih terlihat aktif ketika melakukan kegiatan bersosialisasi (berkomunikasi) atau mendongeng.
Perlukah membedakan pola asuh?
Jika terlalu dibedakan, anak akan merasa diperlakukan tidak adil, ia juga kurang sensitif dan fleksibel. Namun jika terlalu menyamaratakan, ada kemungkinan anak mengalami kebingungan gender bahkan kemungkingan juga orientasi seksual.
Yang terpenting adalah contoh sikap dari orangtua dalam menyikapi berbagai hal. Seperti saat terjadi perbedaan pendapat, cara menunjukkan rasa sayang serta saat melakukan tugas-tugas di rumah yang didasari oleh tanggung jawab dan kasih sayang.