Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Berteman dengan Lawan Jenis

Ketika anak laki-laki meniru kakaknya yang perempuan main masak-masakan atau anak lelaki bermain boneka bayi karena meniru Mom yang lagi mengurus adiknya, mungkin orang lain akan aneh melihatnya. “Kok laki-laki main masak-masakan?” atau ketika anak perempuan bermain mobil besar bertenaga aki, akan keluar kata “anak prempuan main mobil, nanti luka lho.”

Featured Story

Belajar dari Lingkungan Sekitar Anak

 

Jika sedari kecil anak dibatasi dengan jenis permainan yang sepertinya diperuntukkan untuk jenis kelaminnya, maka anak akan terdoktrin. Padahal dengan bermain, anak belajar tentang berbagai hal seperti tenggang rasa, melihat permainan dari sudut pandang lawan jenis juga sportifitas.

 

Anak-anak yang terbiasa bermain bersama, lambat laun akan saling memahami sifat satu sama lain. Seperti bahwa anak perempuan tidak selamanya cengeng, namun jika anak laki-laki memukul terlalu keras dia akan menangis. Sebaliknya anak perempuan pun akan tahu bahwa anak laki-laki tidak hanya bisa menggoda, tetapi bisa menjadi pembela ketika ada anak lain yang mengganggu.

 

Kesempatan untuk bergaul secara berbaur pada anak-anak akan lebih memungkinkan anak tumbuh menjadi pribadi yang seimbang. Misalnya, ketika anak laki-laki Mom yang berusia 5 tahun berkata “Aldo tidak ‘asik’ Ma karena dia tidak mau bermain mobil-mobilan. Malah milih main masak-masakan kayak anak perempuan.” Mom bisa menjelaskan bahwa mungkin Aldo bosan bermain mobil-mobilan dan memasak bukan saja dunia perempuan. Melainkan juga bisa dilakukan oleh laki-laki seperti acara Master chef. Jika orangtua memberi contoh yang nyata kepada anak, anak akan dengan mudah mengerti.

 

Jangan lupa untuk mengajari anak-anak memperbaiki hubungannya jika mereka berkelahi. Berbicara kepada anak-anak dan menjelaskan bahwa tiap anak memiliki hal positif dan negatif yang berbeda, juga melibatkan anak dalam aktivitas yang menguntungkan. Jika dua orang anak tidak dapat berbagi dengan satu boneka, lebih baik jika kita mengambil boneka tersebut dan mengganti dengan aktivitas alternatif lainnya. Mengajarkan nilai persahabatan lawan jenis juga bisa Mom ajarkan lewat film. Ada banyak cara untuk melepaskan stigma “gender” sedari dini.

Selamat mencoba Mom.

Sri Utami Saroh
benar sekali sih min, lebih baik anak diberi kebebasan memilih mainannya meskipun bertentangan dengan jenis kelaminnya. Tetapi kalau dibiarkan dalam jangka waktu yang lama bisa mengakibatkan perubahan mental dan tingkah laku anak. misalnya kalau dia cewek main mobil , takutnya nanti kalau besar jadi tomboy :)
Sri Utami Saroh
makasih infonya, nice artikel
Explore More

Latih Mental Anak Dengan Olahraga

Article- 21 Dec 2016

Tips Menumbuhkan Rasa Nasionalisme Pada...

Article- 13 Oct 2013

Wisata Kuliner di Medan, Sumatera Utara

Article- 29 Jun 2012