Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Dengarkan Curhat Anak

Hari ini Tasya (6 tahun) agak rewel ketika dibangunkan untuk pergi ke sekolah. Sudah lebih dari 10 menit Sari, ibunya, membangunkannya. Tasya membuka matanya tetapi tidak mau beranjak dari tempat tidurnya. Ada apa dengannya?

Featured Story

Ajari Anak Berhemat dan Menabung Sejak Dini

  1. Dimusuhi teman
    “Mom, Tasya nggak mau sekolah,” ujar gadis kecil yang duduk di kelas 1 SD ini dengan muka bete’. “Mengapa Tasya tidak mau sekolah?” tanya Sari. “Mima sama Siska musuhin Tasya,” jawabnya. Dengan menahan rasa panik karena jam sudah menunjukkan pukul 05.30, sementara sekolah dimulai pukul 07.30; Sari membujuk Tasya untuk menceritakan apa yang terjadi.
    Dengan penuh perhatian Sari mendengarkan cerita Tasya. Rupanya, kemarin tiga orang sahabat itu janjian membawa bekal nasi goreng sosis ke sekolah. Tasya lupa. Ia malah membawa sandwhich untuk bekal sekolahnya. Kedua sahabat Tasya itu menganggap hal ini sebagai kesalahan besar yang tidak termaafkan. “Kemarin Misa dan Siska tidak mau mengajak Tasya main,” cerita Tasya.

  2. Masalah sepele?
    Sari mengelus dada mendengar cerita Tasya. “Duh… cuma tidak diajak main saja sampai tidak mau sekolah,” begitu suara di benaknya. Tetapi ia tidak menyatakan hal itu kepada anaknya. Ia bahkan menyatakan kepeduliannya kepada apa yang dialami anaknya itu dan bertanya, “Jadi… sekarang Tasya tidak mau sekolah karena takut Mima dan Siska masih marah sama Tasya?” tanya Sari. Sari menegaskan kembali apa yang didengarnya untuk meyakinkan bahwa ia tidak salah memahami apa yang disampaikan anaknya. Tasya menganggukkan kepalanya.

    “Tasya mau kan minta maaf kepada Mima dan Siska karena lupa membawa nasi goreng sosis?” tanya Sari lagi. “Mau, Mom,” jawab gadis kecil itu. “Baik…. Sekarang Tasya bangun dan mandi, ya. Mommy akan temani Tasya untuk minta maaf kepada mereka,” ujar Sari.

  3. Jangan anggap remeh masalah anak
    Tindakan Sari mendengarkan anaknya dengan seksama dan menemani anaknya untuk meminta maaf kepada kedua sahabatnya adalah tindakan yang tepat. Dengan cara ini anak merasa bahwa Mom memahami masalah yang dihadapinya. Bahkan, membantu mengatasinya dengan mau menemani Tasya meminta maaf kepada Mima dan Siska.

    Menyediakan waktu untuk benar-benar mendengarkan masalah yang dihadapi anak, dan mendukung dia dalam upaya mengatasi permasalahannya, akan sangat bermanfaat bagi anak. Menurut para ahli psikologi, dengan cara ini anak akan mendapatkan pemahaman bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Dan, dalam proses menemukan jalan keluar ini, Mom and Dad akan selalu mendukungnya.

    Jika Mom membesarkan anak dengan cara seperti ini, sangat besar kemungkinannya rasa percaya diri anak akan tumbuh subur. Mengapa? Karena, dengan mau mendengarkan keluhan-keluhannya; artinya, Mom menghargai dirinya.

     

Fitriamarieindarto Goodmorning
Setuju jangan anggap remeh masalah si kecil
Mumut Fortuna
iya harus benar2 mendengarkan keluh kesah sikecil
Explore More

Frame Photo Competition

- 15 Apr 2011

Wajib Tahu Saat Dokter Anak Berikan...

Article- 29 Nov 2017

6 Aktivitas Seru untuk Keluarga

Article- 06 Jan 2017