Wah, anak Mom sudah semakin besar! Di usia sekolah (6-12 tahun), ia sudah punya teman yang banyak dengan segudang aktivitasnya. Mereka bak mainan anak yang baru diganti baterainya, sangat sibuk bergerak dan semakin punya banyak cerita untuk dibagi dengan Mom dan Dad.
Featured Story
Pilihan Kegiatan
Dari banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh anak, tentunya tidak semua kegiatan yang Mom dan Dad setujui. Lalu, bagaimana memberi batasan pada anak mengenai kegiatan yang ia lakukan? Beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan:
- Sesuai dengan perkembangan usianya. Contohnya anak usia 7 tahun sudah cocok mengikuti kegiatan olahraga seperti karate atau tae kwon do, namun belum cocok untuk ikut angkat berat.
- Dukung kegiatan di luar ruang (outdoor). Mengingat betapa seringnya penggunaan gadget pada anak yang dapat berpengaruh kurang baik pada kesehatan fisik maupun mentalnya, aktivitas di luar ruang seperti bermain sangat dianjurkan. Badan dunia yang merupakan bagian dari PBB, UNHCR (The United Nations High Commission for Human Rights) menyatakan bahwa bermain adalah hak setiap anak dan lembaga kesehatan anak di Amerika Serikat, AAP (American Academy of Pediatrics), mengatakan bahwa “Bermain sangat penting dalam pekembangan anak karena mempengaruhi kemampuan kognitif, fisik, sosial, dan emosional pada anak dan remaja."
- Aktivitas yang membuatnya senang. Pilihkan kegiatan yang membuat anak senang melakukannya. Jika terlihat ia tidak menikmatinya, berarti kegiatan tersebut tidak cocok untuknya.
- Lingkungan yang aman. Keselamatan anak juga menjadi pertimbangan penting. Pastikan ia berada di lingkungan yang terawasi oleh orang dewasa dan memiliki keamanan yang baik misalnya di sekolah, di gelanggang olah raga, atau di sebuah ruangan yang dilengkapi dengan CCTV (kamera keamanan).
- Tidak dilakukan berlebihan. Jika berat badan anak menurun, nilai-nilainya di sekolah menurun, atau ia sering tidak fokus. Kemungkinan besar anak melakukan aktivitasnya secara berlebihan.
Sesuai Minat dan Bakat
Memilih kegiatan juga harus disesuaikan dengan minat dan bakat anak. Kadang orangtua menyatakan ketidaksetujuan karena melihat anak hanya ikut-ikutan teman atau tidak sesuai dengan bakatnya. Dibutuhkan kemampuan untuk bernegosiasi dari Mom dan Dad agar anak tidak merasa terpaksa.
- Ajak ia melihat kegiatan yang dilakukan di berbagai kelompok terlebih dahulu sebelum memutuskan.
- Sedikit demi sedikit ajak ia untuk melakukan kegiatan yang memang sesuai dengan bakatnya.
- Jelaskan pada anak apabila kegiatan yang ia lakukan membuatnya lelah atau mulai membebaninya.
Agar anak merasa didukung, Mom dan Dad juga bisa ikut melakukan kegiatan yang disukai anak. Misalnya jika anak senang memasak, Mom bisa mencarikan resep yang mudah dan bisa dilakukan bersama si kecil di dapur. Dad juga bisa mengajak anak laki-lakinya yang sedang senang bermain bola untuk ikut memperkuat timnya atau memberinya dukungan dari sisi lapangan. Anak akan sangat menghargainya.