Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Empati Ada Di Setiap Tahapan Usia

Mom, kita sering mendengar orang menyebut kata “empati”, tapi sebenarnya apakah itu “Empati”?Empati atau bahasa awamnya “kepekaan” bisa diartikan sebagai tenggang rasa. Ketika kita berbicara mengenai tenggang rasa kepada anak, pada dasarnya setiap anak sudah memiliki empati pada dirinya, hanya hal tersebut tergantung bagaimana cara anak maupun orangtua mengasahnya.

Featured Story

Lindungi Keselamatan Anak di Luar Rumah dengan Tips Jitu Ini

 

Bibit empati sebenarnya sudah terlihat sejak bayi lahir. Mom pasti sudah pernah memperhatikan dua orang bayi di dalam satu ruangan, ketika salah satu bayi mulai menangis, bayi yang lain seolah-olah terdorong untuk bereaksi yang sama. Ini bisa dikatakan menunjukkan empati meskipun masih dalam bentuk yang paling dasar.

 

Awalnya empati yang dimiliki sangat sederhana, yakni empati emosi, misalnya pada usia 0-1 tahun bayi menangis karena mendengar bayi yang lain menangis. Pada usia 1-2 tahun biasanya anak mulai sadar kalau kesusahan yang dialami temannya adalah bukan kesusahannya, maka secara naluri anak tersebut akan berusaha menghibur temannya. Contohnya ketika balita melihat temannya menangis, mula-mula ia bingung dan hampir ikut menangis, tapi kemudian dia mendekati temannya dan mulai menghibur teman dengan perlakuannya.

 

Diusia 3-6 tahun anak biasanya sudah mulai menunjukkan perasaan empati melalui kata-kata dan mengerti terhadap anak lain dan orang dewasa seperti menceritakan kepada orangtua bagaimana sedihnya ketika salah satu temannya kehilangan salah satu anggota keluarganya. Jika kita perhatikan anak usia 3-6 tahun senang bermain pura-pura menjadi orang dewasa, mereka meniru tingkah laku orang dewasa yang sedang bekerja, memasak, menggendong bayi, dan sebagainya. Bagi anak-anak kegiatan menirukan tersebut sebagai kesempatan untuk memahami orang lain dan menyalurkan rasa keingintahuan mereka.

 

Tahap usia 6 tahun hingga remaja ketika anak sudah memasuki sekolah yang berarti bahwa lingkungan kehidupan anak bertambah luas, penanaman sifat empati mungkin akan mengalami kesulitan karena beberapa anak akan lebih terlihat sifat egoisnya. Disini peran orangtua sangat berpengaruh dalam perkembangan emosional anak. Intinya, empati itu adalah melatih anak agar tidak mudah mengeluarkan ucapan dan sikap yang menyakitkan atau merendahkan orang lain. Dan itu harus dimulai dari lingkungan terdekatnya yaitu dari rumah.

 

Apa yang dipraktekkan anak di dalam rumah biasanya akan dijadikan referensi di luar rumah. Mom pasti sering mendengar perkataan “Siapa sih orangtua anak itu?” Perkataan itu pasti akan keluar dari orang lain baik anak tersebut melakuka hal positif ataupun negatif di luar rumah.
Semoga anak-anak kita bisa menjadi pribadi yang mempunyai empati ditiap tahapan kehidupannya.

Yeni Setiyawati
Amin smg dpt mendidik anak2 berpribadi yg mmpunyai empati terimakasih atas artikelnya
Aih Siskawati
alhamdulillah,anak saya terkadang suka peduli sama temennya..
Explore More

Melatih Kemandirian Anak Dari Kegiatan...

Article- 30 Sep 2013

Anak Tipe Pemalu

Article- 10 Jun 2016

Rumah Nyaman, Rumah yang Ramah Anak

Article- 04 Sep 2015