Mom sering menjumpai anak yang mengeluh sakit padahal dokter memastikan tidak ada gangguan kesehatan, atau tiba-tiba malas berangkat sekolah? Setelah ditelisik, ternyata ada jadwal ujian di sekolahnya. Wah, bisa jadi gejala yang mereka tunjukkan tersebut merupakan tanda-tanda stres saat menghadapi tes.
Featured Story
Jangan dianggap sepele dan mengecilkan masalahnya, lho, segera bantu mereka kembali tenang dan siap menghadapi ujiannya.
- Memastikan Anak Cukup Beristirahat
Sistem kebut semalam alias SKS memang merupakan ide yang buruk. Selain kurang persiapan, waktu istirahat yang tidak cukup hanya akan membuatnya lebih panik. Tidur yang nyenyak selama 8-10 jam semalam akan membantu meningkatkan konsentrasi dan menjaga mood-nya. Ingatkan anak untuk belajar jauh-jauh hari sebelum menghadapi ujian dan berikan jeda waktu, sekadar untuk menonton TV atau mengobrol, yang akan membantu mereka lebih cepat tertidur lelap.
- Membantu Anak Belajar
Untuk anak-anak yang sudah besar, ujian sekolah biasanya mencakup materi yang cukup banyak. Tentunya akan memakan waktu cukup lama jika mereka harus mempelajari semua bahan pelajaran yang akan diujikan.
Pastikan anak memiliki tempat yang nyaman untuk belajar, misalnya lengkap dengan alat tulis yang dibutuhkan hingga bebas dari gangguan. Bantu mereka untuk memiliki kebiasaan belajar yang efektif. Mulai dengan menyarankan untuk memberi tanda pada poin-poin penting pada materi, atau membuat catatan sendiri berisi hal-hal utama.
- Tetap tenang dan Lebih Fleksibel
Terkadang kecemasan yang ditunjukkan orangtua akan memperparah stres yang dialami anak. Walau khawatir dengan hasil ujian yang nantinya akan didapatkan, jangan tunjukkan di depan anak-anak, baik lewat sikap maupun kata-kata. Tunjukkan dukunganmu dengan memberikan semangat dan motivasi untuk melalui ujian.
Selain itu, bersikaplah lebih fleksibel saat anak-anak sedang menghadapi ujian. Misalnya, saat kamar tidurnya berantakan atau ketika lupa membereskan alat makannya, tahan dulu keinginan untuk marah atau menegurnya.
- Hindari Memberikan Tekanan yang Besar
Orangtua mana yang tidak ingin melihat anaknya sukses melewati ujian dengan hasil yang baik? Tapi tekanan dan harapan yang Mom ungkapkan pada anak, justru yang menjadi pemicu stres terbesar. Cobalah untuk lebih banyak mendengarkan anak, memberi dukungan, dan hindari memberikan kritik.
Setelah melewati setiap ujian, dorong mereka untuk membicarakannya pada Mom. Jangan memusatkan perhatian pada pertanyaan yang kira-kira bisa mereka jawab atau prediksi nilai yang didapat. Tanyakan apakah semua baik-baik saja dan lanjutkkan untuk berfokus ke tes berikutnya, ketimbang membuatnya kembali memikirkan hal-hal yang sudah tidak dapat diubah.
Bantu anak untuk mengatasi ketakutannya saat harus menghadapi ujian dengan cara dan pandangan yang positif.