Usia 1 hingga 6 tahun merupakan golden age (usia keemasan) bagi perkembangan otak anak. Sehingga pada rentang usia tersebut anak sangat cepat ‘menangkap’ apa yang ada di sekitarnya. Selain dukungan asupan gizi yang seimbang, sangat penting pula bagi Mom untuk memberi stimulasi yang positif dan intensif agar tumbuh kembang anak berlangsung optimal.
Featured Story
Mulai kritis
Terutama di usia sekitar empat tahun pertama, kemampuan anak untuk menerima stimulasi dari lingkungannya berkembang pesat. Setelah di usia 1 hingga 3 tahun ia mulai dapat meniru lingkungan sekitar, pada sekitar usia 4 tahun anak sudah mulai mampu mencerna informasi menggunakan logikanya.
Itulah mengapa biasanya di umur tersebut anak sering kali bertanya kepada orangtuanya mengenai banyak hal. Baik berupa hal yang belum ia ketahui maupun mempertanyakan hal yang tidak sesuai dengan pengetahuan yang ia peroleh sebelumnya.
Misalnya, mempertanyakan mengapa roda bus mainan miliknya ada 4, sementara ia pernah melihat bus yang beroda 6. Pengetahuannya segera bertambah setelah Mom jelaskan bahwa yang beroda 6 adalah bus gandeng.
Mengenalkan cara belajar dengan bermain
Salah satu cara belajar yang paling efektif untuk Mom terapkan bagi anak usia ini adalah sambil bermain. Dengan memasukkan unsur kegiatan bermain yang menyenangkan, anak akan tumbuh cerdas serta kreatif. Contohnya:
- Belajar banyak lewat mewarnai
Mewarnai merupakan proses belajar yang baik sekaligus menyenangkan bagi anak dalam berkenalan dengan aneka warna. Mom dapat pula memberinya buku mewarnai yang memiliki unsur abjad atau angka. Dengan begini, tanpa disadari anak juga akan berkenalan dengan bentuk abjad atau angka tanpa harus menghafal. - ‘Memancing’ secara visual
Mom dapat memanfaatkan benda-benda di sekitar untuk memperkenalkan bentuk abjad atau angka. Misalnya merangkai bebatuan menjadi huruf atau angka agar secara visual terlihat lebih menarik bagi anak, ketimbang hanya berupa tulisan di lembar kertas. Anak pun dapat ikutan bermain dengan bergantian merangkainya. - Berikan kebebasan
Mengingat mood anak cenderung cepat berubah, sehingga ia mudah bosan, tak perlu memaksa anak untuk mempelajari sesuatu, ya, Mom. Beri ia kesempatan untuk memulai dari yang ia sukai.
Kelima indera untuk belajar
Kelima panca indera juga merupakan sarana belajar yang baik. Selain dari penglihatan, tak kalah penting Mom juga perlu mengaajarkan anak mengenal bentuk lewat sentuhan. Kemudian, mengajarinya mengenalkan rasa kepda lidahnya rasa, dipadukan aroma makanan bagi indera penciumannya. Dan, saat libur akhir pekan, Mom dapat mengajak anak ke kebun binatang, misalnya, untuk mengenalkannya berbagai bunyi lewat cuitan burung, suara gajah, ringkikan kuda, dan sebagainya.