Hi Mom!
Login/Register di sini
Menu
Home Tentang Kami Ruang Anak Ruang Mom Loyalty Program Berita

Hentikan Kebiasaan Berteriak Sejak Dini dengan Tips Ini

Anak yang gemar berteriak mungkin terlihat seperti menunjukkan kenakalan. Tapi di usia balita, mereka menganggapnya sebagai eksperimen yang menyenangkan. Selain belum menguasai cara mengendalikan diri, berperilaku dengan baik di depan umum, dan komunikasi yang terbatas, terkadang satu-satunya cara untuk didengarkan adalah dengan berteriak.

Featured Story

Cara-Cara Sederhana untuk Tanamkan Toleransi pada Anak

Agar hal ini tidak menjadi kebiasaan, Mom dapat menghentikan kebiasaan berteriak sejak dini dengan tips-tips ampuh berikut ini.

  1. Mengenali Penyebabnya
  2. Anak balita biasanya memiliki kosa kata yang terbatas, tapi mereka memiliki keinginan yang perlu dipenuhi, jika tidak, mereka akan melepaskan rasa frustasi dengan berteriak. Kenali dulu penyebabnya, misalnya apakah anak mengantuk, bosan, atau lapar.

    Jika kebutuhan dasar seperti makan, istirahat, dan bermain sudah dipenuhi, tapi anak masih terus berteriak, salah satu solusinya adalah menggunakan bahasa isyarat. Ajarkan anak untuk memberitahukan keinginannya melalui bahasa isyarat yang sudah disepakati bersama, sehingga anak terhindar dari tantrum, salah satu pemicu teriakan.

  3. Mengurangi Volume Suara di Sekitar Anak
  4. Mengurangi volume suara sekitar anak berarti tidak ada suara televisi yang cukup keras, lagu, kebisingan lainnya, dan yang paling utama adalah tidak berteriak pada anak untuk menghentikan teriakannya. Ingat, anak akan lebih cepat meniru dan mengulangi hal-hal yang dilakukan orangtuanya.

    Mom bisa mengalihkan perhatian anak misalnya saat anak mulai menjerit, nyalakan musik dan ajak untuk bernyanyi bersama. Jika ia tidak tertarik, tanyakan padanya bagaimana suara binatang yang bisa ia tiru atau mainkan alat musik bersama. Kegiatan ini mungkin masih menimbulkan kebisingan, tapi setidaknya lebih nyaman didengar ketimbang jeritan balita.

  5. Mengajaknya untuk Berbisik
  6. Saat anak mengalami frustasi, sedih, atau marah, kemungkinan besar ia akan berteriak. Sebagai orangtua yang membantunya tetap tenang, jangan terpancing dengan menaikkan volume suara. Lihat ke matanya dan berbisiklah, karena hal ini bisa menarik perhatiannya.

    Ajarkan konsep suara dalam dan suara luar, lalu berikan contoh penggunaannya. Misalnya suara dalam saat berbicara di dalam rumah, sedangkan suara luar saat di luar rumah seperti halaman belakang. Cara lainnya adalah dengan mengajak anak berkompetisi berbisik, yang tentunya akan menantangnya untuk bersuara lebih rendah.

  7. Memberikan Pujian Saat Anak Menggunakan Nada Bicara yang Baik
  8. Saat balita menggunakan suara dalam volume yang pas, dengan waktu dan tempat yang tepat, pastikan untuk memberikan pujian dengan tulus. Selain itu, Mom juga bisa memberikan intensif atas perilaku positifnya. Misalnya mengizinkannya melihat video saat ia bisa menjaga perilaku saat di restoran. Jika ia mulai kehilangan kendali, ingatkan kembali dengan lembut tentang “hadiah” yang akan ia dapatkan.

    Mendengarkan anak yang suka berteriak memang menjengkelkan, Mom, tapi ada cara yang lebih lembut dan halus untuk menghentikannya ketimbang berbalik berteriak padanya.

Explore More

Jangan Tunda Bawa Anak ke Dokter, Jika...

Article- 12 Dec 2017

Tips Mengajarkan Tata Krama Pada Anak Pra...

Tips & Trick- 09 Oct 2014

Gadget Sebagai Sarana Belajar Anak

Article- 27 Feb 2015